26. Jealouse

113 31 21
                                    

Aku kangen kaliaaaan....
Ayo interaksi lagi sama aku!
Gimana kabar kalian?

Happy Reading
.
.
.

Matahari sudah menunjukan eksistensinya, Lay sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Chanyeol dan Sehun dalam perjalanan menuju kediaman keluarga OH.

"Kau mau sarapan apa?" Chanyeol melirik Sehun yang masih merebahkan tubuhnya di sandaran kursi mobil seraya merapatkan kelopak matanya seolah masih tertidur.

"Apa saja, terserah," jawab Sehun dengan setengah kesadarannya.

"Ok, kalo begitu gimbab,"

"Tidak! Jangan itu! Aku diet,"

"Kau yang bilang terserah aku!"

"Tidak ada gunanya berdebat sepagi ini," jawab Sehun, ia memposisikan duduknya menghadap jendela mobil dan membelakangi Chanyeol.

Tak lama mereka saling berdiam, Chanyeol menghentikan mobilnya, ia menepi begitu saja di area kosong pinggir jalan.

"Mana caffe atau restorannya?" tanya Sehun menyapukan netra ke sekelilingnya, taka ada toko ataupun minimarket di sana selain jalanan sempit yang mengarah ke permukiman bergaya tradisional Korea.

Chanyeol, membuka seatbaltnya dan meninggalkan Sehun yang masih terus menelisik lingkungan sekitarnya. Iya sangat tidak yakin akan ada restoran atau minimarket di sana. Sehun sama sekali tidak menunjukan gelagat bahwa ia akan turun.

Klikk... Tittt... Tiitt...

"Hei! Kau mengunciku di dalam mobil?" teriak Sehun, begitu tersadar dengan suara klik mobil yang terkunci. Chanyeol menahan tawanya, ia justru melambaikan tangan pada Sehun sekedar untuk meledeknya.

"Yaa, Devil!" Teriak Sehun memukul-mukul pintu mobil dari dalam.

Chanyeol masih berdiam diri, santai dengan senyuman meledeknya. Tentu Chanyeol tidak setega itu untuk benar-benar meninggalkan gadisnya seperti itu. Iya kembali dan membukakan pintu mobil untuk Sehun.

Jangan berfikir bahwa Chanyeol akan melakukan hal romantis seperti yang dilakukan banyak pria, menggandeng pasangannya menuju restoran terbaik dengan berbagai menu mewah dan berkelas. Ia justru mengajak Sehun untuk menelusuri jalanan kecil diantara rumah tradisional Korea.

"Sepertinya kau cocok menjadi duta kebudayaan Korea," Sehun menggerutu karena ia sudah berekspektasi tinggi dengan menu sarapannya pagi ini, atau setidaknya Chanyeol akan membawanya ke Caffe. Ingatlah baik-baik, bahwa Sehun tidak tumbuh di Korea.

"Ahh tidak-tidak... Seorang duta kebudayaan harus orang yang ramah, pengertian dan penuh kepekaan tinggi," Sehun beradu argument dengan dirinya sendiri seraya mengikuti Chanyeol yang berjalan nyaris meninggalkannya.

 Seorang duta kebudayaan harus orang yang ramah, pengertian dan penuh kepekaan tinggi," Sehun beradu argument dengan dirinya sendiri seraya mengikuti Chanyeol yang berjalan nyaris meninggalkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOTTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang