chapter 13

883 162 23
                                    

Malam telah tiba. Jake, Sunoo dan Jungwon yang baru saja pulang dari bengkel —untuk memodifikasi motor mereka, sedang berjalan dari parkiran menuju ke lobi. Jungwon berjalan sembari menenteng makanan kesukaan Jihan. Ia sengaja membelikannya untuk gadis itu karena ia sudah lama tidak melihat Jihan membeli sup daging di tempat langganannya.

"Udah lah, won. Lo nyatain aja perasaan lo ke Jihan. Ga baik di pendem terus," ucap Jake.

Sunoo tersenyum tipis seraya mengangguk, "ntar keburu di ambil orang baru tau rasa lo."

Jungwon hanya tersenyum miris mendengar ucapan kedua sahabatnya itu. Ya, karena kebetulan hanya mereka berdua lah yang mengetahui tentang bagaimana perasaannya pada Jihan sesungguhnya. Sementara ia masih merahasiakannya dari yang lain.

"Susah banget lo di bilanginnya." Jake menggelengkan kepala frustasi melihat sikap Jungwon.

Sunoo lalu berbalik badan, kemudian berjalan mundur mendahului Jake dan Jungwon. Pmeuda itu lalu mengeluarkan bola kasti dari saku jaketnya, dan langsung melemparkannya pada Jake. "Jake, tangkap!"

Dap

Jake dengan sigap menangkap bola tersebut. Mereka semua sudah tau kebiasaan Sunoo. Pemuda itu pasti selalu membawa bola kasti kemana-mana, dan akan bermain-main dengan bola tersebut seperti sekarang.

"Astaga noo, gue kira ga di bawa tuh bola," seru Jungwon.

"Ga mungkin lah, ini bola harus selalu gue bawa." Sunoo melempar bola yang sudah kembali ke tangannya kepada Jungwon. Jungwon pun dengan sigap menangkapnya. Begitulah seterusnya. Sampai akhirnya...

"Sunoo, awas!"

Brukk

Karena Sunoo asik dengan permainannya sambil terus berjalan mundur, ia sampai tidak menghiraukan apa yang ada di belakangnya. Alhasil Sunoo menabrak seseorang yang ada di belakangnya.

Sunoo segera berbalik badan dan terkejut karena seorang gadis sudah terduduk di lantai. Bergegas Sunoo meminta maaf dan membantu gadis itu berdiri.

"Maaf, maaf. Ga sengaja."

Gadis itu segera berdiri, lalu mengarahkan pandangannya pada Sunoo.

"Gapapa," serunya.

"Ini hp lo," Sunoo memberikan ponsel milik gadis tersebut yang ikut jatuh ke lantai.

Tapi begitu keduanya saling bertemu pandang, mereka sedikit terkejut karena ternyata sebelumnya mereka sudah pernah bertemu.

"Oh, lo yang kemarin bantuin gue kan di kampus?" tanya gadis itu.

Sunoo terdiam sesaat, lalu mengangguk samar. "Oh... ya."

"Kebetulan banget." Gadis itu tersenyum manis. Tapi Sunoo hanya berekspesi biasa saja. Sunoo memang di kenal dingin di luaran, tetapi tidak di depan sahabat dan orang-orang yang sudah mengenalnya dengan baik.

Jake dan Jungwon yang datang mendekat langsung menanyakan keadaan gadis itu.

"Eh, gapapa?" tanya Jake.

Gadis itu menggeleng, "ga, kok."

Jungwon langsung memukul pelan lengan Sunoo, "udah minta maaf belum lo?!"

Sunoo hanya melirik Jungwon sebal, sementara yang menjawab pertanyaan Jungwon adalah gadis tersebut.

"Udah, kok. Lagian dia juga udah pernah bantuin aku kemarin. Kebetulan banget ketemu lagi disini."

Jake dan Jungwon saling melempar pandang heran.

"Oh, jadi udah saling kenal?" tanya Jake pada gadis itu. Tapi gadis itu buru-buru menggelengakan kepalanya menyanggah.

𝑺𝑻𝑨𝑵𝑫 𝑩𝒀 𝑴𝑬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang