chapter 16

923 162 26
                                    

Sudah hampir dua jam mereka berada di cafe ini. Tapi keputusan masih belum final, mereka masih berdebat tentang kejutan apa yang nanti akan mereka berikan kepada Sunghoon. Banyak sekali pendapat yang mereka ajukan dan mereka tidak bisa memilih salah satunya.

"Kalau gue kurang setuju sama pendapat lo, Jake. Soalnya kalau kita pergi ke pantai, butuh banyak waktu. Sedangkan kita semua lagi dalam masa sibuk sekarang. Kita ga mungkin pulang-pergi cuman buat ngerayain ultahnya Sunghoon aja. Seenggaknya kita butuh minimal 3-4 hari buat libur." Jay mengutarakan pendapatnya.

"Gue setuju, sama Jay." Sunoo mengutarakan suaranya.

Jake menganggukan kepala, "oke, gue paham. Dan gue juga setuju kalau sekarang kondisinya lagi ga mungkin buat kita ngambil libur panjang. Tapi... Gue berharap, ultah Sunghoon kali ini di buat se-spesial mungkin. Gue pengen bales dia dan kalian yang juga ngerayain utlah gue besar-besaran waktu itu."

"Soalnya dulu pas ultah lo, kita semua lagi libur panjang. Jadi kita bisa ke Paris," ucap Jungwon.

"Dan gue ga ikut waktu itu!" protes Niki. Membuat semua yang ada di sana mengalihkan perhatiannya pada pemuda Jepang itu.

"Waktu itu lo kan masih di Jepang, nik. Lagian kita udah bilang, kalau lo mau ikut ke Paris ya lo susul sendiri lah..." jawab Sunoo tak habis pikir.

Jay lalu menepuk pundak Jake, "Jake, tapi gue rasa ultah Sunghoon kali ini bakal lebih spesial kok dari ultah lo dulu."

Jake mengerutkan dahinya, "kenapa emang?"

"Dulu, waktu kita ngerayain ultah lo, kita cuman berenam. Tapi sekarang.... Look! Niki ada disini sama kita. Cewek-cewek juga ikut andil. Ada Zoa, Jihan, Jiyoon. Mungkin Soojin juga bakal ada. Dan hey, jangan lupain Soeun."

Ucapan Jay seketika membuat Jake tersadar. Benar juga apa kata pemuda itu. Ia jadi tidak khawatir kalau akan mengecewakan karibnya, Sunghoon.

"Bener juga."

"Sunghoon pasti bakal seneng banget kok, Jake. Percaya sama gue." Zoa pun ikut menyakinkan Jake.

"Oke, jadi deal. Kita cuman ngerayain ultah Sunghoon di apartementnya aja kan?" tanya Jihan memastikan.

Semua saling memandang satu sama lain, sebelum akhirnya mereka menganggukan kepala mereka setuju.

"Oke, kita bakal makan besar. Aku bakal bikin cupcake yang banyak nanti." Jiyoon menambahkan."

Jake langsung berbinar mendengar Jiyoon akan membuat cupcake dengan jumlah yang banyak. Dia tau cupcake buatan gadis itu sangatlah enak dan cocok di lidahnya. "OKE! Fix ya, yoon. Bikin cupcake yang banyak. TOS DULU!"

Tanpa pamit Jake langsung menarik tangan Jiyoon dan mengarahkannya agar ber-highfive dengannya. Jiyoon pun tertawa melihat tingkah Jake yang terkadang tidak terduga seperti ini. Jake yang serius saat di depan buku dan Jake yang selalu membuatnya tertawa di saat-saat random seperti ini.

Jake, seandainya kamu tau... -Jiyoon

Tetapi rupanya Jiyoon tidak menyadari, ada sepasang mata lain tertuju padanya. Mata itu memperhatikan dirinya yang tengah tersenyum pada pemuda lain, dan bukan dirinya. Yaitu Jay.

Senyumnya selalu beda kalau sama Jake -Jay





(...)





Sunghoon yang sejak tadi bermain bola bersama beberapa anak laki-laki akhirnya menyadari, kalau Soeun sudah tidak ada di tempatnya. Di bangku pinggir lapangan hanya ada anak-anak perempuan yang sedang bermain boneka dan beberapa suster penjaga. Semula Soeun masih ada disana bersama mereka, tapi kini sudah tidak ada.

𝑺𝑻𝑨𝑵𝑫 𝑩𝒀 𝑴𝑬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang