Heeseung membuka pintu kamarnya. Ia mengusak mata ngantuknya seraya mendekati dua orang sahabatnya yang kini tengah melakukan hal random. Jake sedang memakai wewangian di badannya sambil bercermin, sementara Sunghoon sedang memainkan ponsel di sofa.
"Pagi-pagi udah pada rapi aja lo berdua? Mau kemana?" tanya Heeseung seraya mencomot bakwan di atas meja makan.
"Seenggaknya lo sikat gigi dulu sebelum nyomot makanan. Jorok banget njir!" omel Sunghoon sambil melirik kesal kearah Heeseung.
"Hehe..." hanya begitu saja respon Heeseung dan tetap melanjutkan makannya. Bahkan doi malah menarik kursi lalu duduk di depan piring berisikan bakwan tersebut. Sepertinya dia siap untuk menghabiskannya.
"Kita mau ke bandara," rupanya Jake masih mengingat pertanyaan Heeseung tadi.
Heeseung menganggukan kepala, "oh, jemput ya?"
"Heem, mau ikut lo?"
Dengan cepat Sunghoon menggelengkan kepalanya, "ga lah, Jake. Ngapain lo ajak dia? Dia aja baru bangun. Ntar telat, sepupu gue bisa ngomel-ngomel lagi."
"Dih, lagian siapa juga yang mau ikut? Eh, tunggu... Sepupu lo? Jadi kalian ke bandara bukan mau jemput Niki?" sanggah Heeseung sambil sekali lagi mencomot bakwan di depannya.
"Iya sekalian. Ternyata sepupunya Sunghoon juga datengnya sekarang." Jawab Jake.
"Kebetulan banget ya? Jadi sekalian. Satu kali dayung, dua pulau kelewat!" jawab Heeseung absurd.
Jake dan Sunghoon hanya menggelengkan kepala mereka. Sudah tak aneh lagi, jika Heeseung baru bangun tidur, raganya seperti masih di isi oleh makhluk lain alias ngelantur.
"Iya terserah juga sih mau satu pulau dua pulau juga, sesuka hati lo. Tapi jangan lo abisin juga bakwannya! Ini buat si jungwon sama sunoo. Ntar abis, gue juga yang repot kudu bikin lagi. 'Kan males?!"
Entah dari mana, Jay selaku orang yang membuat bakwan tersebut datang dan langsung menarik piring berisi bakwan dari penguasaan Heeseung lalu segera menghitungnya, "satu, dua... Enam lagi? Pas buat Jungwon sama Suno. Pasti bentar lagi mereka berdua dateng kesini minta sarapan."
"Ya elah, Jay minta satu lagi dong! Pelit amat sama gue. Gue kan abang lo?" Protes Heeseung.
"Abang abang mata lo. Gue ga punya abang, gue anak tunggal!"
Mendengar perdebatan tersebut, Sunghoon langsung beranjak dari duduknya. "Berisik deh lo berdua. Jake, ayo lah kita cabut sekarang!"
"Oke, yo!"
Mereka pun beranjak dan berjalan ke arah pintu apartement. Tapi belum sampai kesana, pintu apartement tersebut sudah terbuka lebih dahulu dan menampilkan Jungwon dan Sunoo disana.
"Kok pagi banget sih perginya?" tanya Jungwon yang tampaknya sudah tau kemana mereka berdua akan pergi.
"Pasti macet. Ya udah ya, bubay."
"Oke, hati-hati guys!" seru Sunoo kepada Sunghoon dan Jake yang mulai meninggalkan apartement.
Sunoo dan Jungwon pun menghampiri Jay dan Heeseung di meja makan.
"Wuah, bakwan!" Jungwon langsung menyomot bakwan yang ada di piring.
Begitu pun dengan Sunoo, pemuda itu mengambil makanan berbahan dasar sayur dan tepung itu lalu memasukannya ke dalam mulut.
Seraya mendudukan dirinya di kursi, Sunoo melirik kearah Heeseung yang tampak sedikit cemberut. "Kenapa sih pagi-pagi udah cemberut aja?"
"Ga apa-apa. Kalian makan aja ya BAKWAN nya yang kenyang. Gue mau tidur lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝑻𝑨𝑵𝑫 𝑩𝒀 𝑴𝑬
FanfictionE N H Y P E N _X_ W E E E K L Y Ketika kamu sudah menjadi bagian hidupku, apapun masalah yang kamu hadapi hari ini, esok dan seterusnya, itu akan menjadi masalahku juga dan kamu harus tetap berada di sisiku.