chapter 18

900 167 41
                                    

Jake menyesap coffe latte miliknya. Kemudian menatap satu persatu temannya yang ada di sana secara bergantian.

Diskusi lanjutan mengenai acara kejutan ulang tahun Sunghoon kali ini di hadiri oleh Jiyoon, Jay, Zoa, Niki, dirinya dan Jungwon.

"Terus masalah makananya gimana? Masa kita cuman mau makan cake doang?" Tanya Zoa.

"Eh, bener juga ya."

Jake sama sekali tidak ingat pada makanan. Memang yang akan merayakan ulang tahun Sunghoon orangnya tidak banyak, tetapi tetap saja mereka harus makan makanan yang enak.

Jay tiba-tiba menjentikan jarinya. "Tenang.. Gue ada temen yang punya banyak kenalan usahawan rumahan. Soalnya dia suka jadi relawan gitu. Jadi dia pasti punya catering langganan. Nanti biar gue tanyain sama dia."

Jake melirik Jay di sampingnya. "Siapa?"

"Monday."

Jake menganggukan kepalanya. Kemudian ia tersenyum tipis. "Jadi udah fix ya... Jiyoon yang bikin cake ultah sama cup cake. Zoa sama Jihan yang belanja dekorasi, Niki sama Jungwon nanti yang bantuin ngedekornya. Jay ngurusin catering, dan gue nanti bantu-bantu kalian."

"Bantuin Jiyoon aja nanti, pasti repot kalau ngurus cake sendiri." Jihan langsung nyeletuk, membuat nama yang di sebut menoleh.

"Heu.. Gapapa kok, gue bisa sendiri."

"Gapapa, Jiyoon. Nanti gue bantuin lo." Ucapan Jake langsung membuat Jiyoon terdiam. Akhirnya ia pun mengangguk.

Tidak lama kemudian, Sunoo dan Sunghoon datang menghampiri mereka. Niki langsung memberi kode kepada semuanya untuk berhenti membicarakan perihal ulang tahun Sunghoon.

"Hei, hei, sshhtt.. Mereka dateng!" bisik Niki pada yang lain.

Sunoo dan Sunghoon langsung duduk bergabung bersama mereka.

"Udah pada makan nih?" tanya Sunghoon begitu melihat di atas meja hanya tersisa piring dan mangkuk kosong serta sisa minuman yang tinggal setengah.

"Udah lah, lo berdua lama." Jungwon menjawab seadanya. Meskipun sebenarnya mereka lah yang meminta Sunoo untuk membawa Sunghoon kemana pun selagi mereka berdiskusi.

"Ini nih, si Sunoo minta di temenin dulu ke bengkel." Sunghoon menjawab dengan nada sedikit kesal.

"Motor lo kenapa?" tanya Niki.

Sunoo menggelengkan kepala. "Ga kenapa-napa. Cuman mau ganti spion doang."

"Modif aja terus, sampe tu motor jadi warna pink ke ungu-unguan." Jay menyindir Sunoo karena pemuda itu tidak bosan bolak balik bengkel hanya untuk menghias motornya.

"Jihan!"

Tiba-tiba seorang gadis memanggil Jihan. Membuat semua mata kini tertuju pada gadis yang sedang berjalan menuju ke tempat mereka berada.

"Jaehee?" Jihan melambaikan tangan kepada sahabatnya itu.

"Siapa?" bisik Jiyoon pada Zoa di sampingnya.

"Jaehee. Temen Jihan."

"Kuliah disini juga? Kok ga pernah liat sih?"

Zoa menggeleng kecil. "Pacarnya yang kuliah disini."

"Huh, siapa?"

"Taeyoung Cravity."

"Eeh?"

Mendengar percakapan pelan antara Zoa dan Jiyoon, entah mengapa suasana hati Sunoo menjadi buruk. Apalagi saat mendengar nama Taeyoung. Ia seketika ingin memaki.

𝑺𝑻𝑨𝑵𝑫 𝑩𝒀 𝑴𝑬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang