46. Saldo ATM

665 57 30
                                    

HALOOOO...
APA KABAR NIH??

Gimana? Seneng gak aku upadet malem minggu gini?

Masih ada yang nunggu Alexamel kan?

Btw maaf ya dua minggu kemarin ga update karna lagi banyak kesibukan bgt, jadi aku susah buat nyempetin nulis, tapi karna banyak yang ngedm di ig sama ngirim chat di wattpad nagih Alexamel buat update, jadi aku usahain malming ini upadet, tapi aku minta maaf kalo part ini sedikit dan kurang feelnya yaa...

Dahh yuk segitu aja..

Jangan lupa vote dan komennyaaa

Happy reading❤❤❤

'Kamu menaruh rasa padanya, sebab kamu mengira dia membawa cinta yang ternyata hanya mencari seseorang untuk mengisi hati nya sementara'

S

eperti malam biasanya, setelah belajar dan memastikan PR nya sudah dikerjakan, Amel menyiapkan buku pelajaran yang akan ia bawa besok ke sekolah. Setelah semua selesai, ia pun langsung merebahkan dirinya ke kasur bersiap untuk tidur, tapi tiba-tiba saja ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Dengan malas Amel mengulurkan tangannya pada nakas samping tempat tidur nya untuk mengambil ponselnya di sana. Awalnya Amel sedikit kesal karna merasa terganggu, tapi ketika melihat siapa si pengirim pesan tersebut adalah Velix, Amel pun langsung mendudukkan tubuhnya bersiap untuk mem-videocall Velix yang hampir satu bulan susah di hubungi.

Amel lagi-lagi berdecak kesal karna Velix tidak langsung mengangkat telponnya, namun sedetik kemudian terdengarlah suara kekehan serta wajah seseorang yang saat ini ingin sekali Amel peluk.

"Bang Velix.. " Panggil Amel langsung.

"Apa Mel? Kok belum tidur sih? Abang kira kamu udah tidur." Ujar Velix sambil menyisir rambut basahnya ke belakang dengan jari-jarinya.

"Abang kemana aja?! Bilang nya cuma pergi seminggu, tapi ini hampir sebulan gak balik-balik!" Protes Amel langsung yang malah lagi-lagi dibalas kekehan kecil dari Velix.

"Abang emang pergi seminggu untuk urusan kampus, tapi beberapa minggu untuk urusan lainnya. Kenapa? Kangen?" Tanya Velix yang langsung diangguki oleh Amel. Amel tidak sadar kalau matanya sudah berkaca-kaca hanya karena bisa melihat wajah Velix, ia benar-benar rindu.

"Udah dong gak usah nangis gitu, bentar lagi abang pulang kok. Oh iya, ngomong-ngomong ATM abang masih kamu pegang kan?" Tanya Velix yang tiba-tiba mengingat salah satu kartu ATMnya ia kasih pada Amel sebelum ia pergi.

Amel menganggu sambil mengusap air matanya, lalu setelah itu mengambil salah satu boneka pandanya untuk ia peluk.

"Gimana? Udah di habiskan? Atau mau abang transfer lagi?"

Amel menggeleng cepat.

"Amel bahkan belum pakai sekalipun." Jawab Amel jujur.

Velix mengerutkan keningnya. "Loh, kenapa? Kurang kah?" Tanya Velix.

"Nggak kok, waktu itu Amel gak berhasil bujuk Lilis sama Dian, jadi gak jadi traktir mereka. Tapi abang tenang aja, sekarang Aku, Lilis, sama Dian udah baikan kok." Kata Amel memberitahu.

"Syukur deh, tapi nanti kalau kamu mau traktir mereka pakai aja uang yang ada di kartu itu ya? Kalau kurang bilang ke abang, nanti abang transfer."

ALEXAMEL (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang