Halooooooo...
Kalian apa kabar?
Gimana baper-baperan di part kemarin? Udah puas? Atau belum?
Yaudah yang belum puas, part ini juga masih ada remah-remah kebaperan kok:v
Oke, jangan lupa vote dan komennya, biar aku tambah semangat buat lanjutin part ini:)
Happy Reading😘😘😘
Sore ini tidak seperti sore-sore sebelumnya, yang biasanya ia akan diantar pulang oleh bara atau dijemput orang tuanya, kini pulang sekolah amel diantar oleh sang pacar, alex.
Amel tersenyum lebar dari ranjang UKSnya ketika melihat alex datang sambil membawakan tasnya. Ya, sebelum alex kembali ke kelas tadi, ia bilang bahwa akan mengantar amel pulang dan meminta amel untuk tetap di UKS saja, dan amel menurut akan hal itu.
"Gimana, Alex, tadi belajarnya?" Tanya amel basa-basi.
Alex berhenti sebentar dari kegiatannya yang sedang membereskan bungkus-bungkus makanan yang ada di atas nakas untuk dibuangnya ke tempat sampah. Makanan itu tadi ia yang membelinya agar amel tidak bosan dan kelaparan saat berada di UKS sendirian. "Ya gitu." Jawab alex singkat.
Amel mendesis pelan mendengar jawaban singkat alex. "Ck, udah jadi pacar tetap aja dingin." Protesnya kecil.
Alex tersenyum singkat mendengar protesan dari amel, ia pun mengacak-acak rambut pendek amel pelan. "Maaf." Ucapnya tulus.
Tiba-tiba jantung amel berhenti berdetak sebentar, ia terkejut dengan perlakuan alex barusan, padahal ia pun pernah diperlakukan seperti ini oleh bara, tapi efeknya sangat berbeda dari apa yang alex lakukan.
"Gue buang sampah dulu." Ucap alex sambil membawa kantong yang berisikan sampah dan amel hanya mengangguk.
Setelah dirasa alex keluar dari ruang UKS, amel langsung mengambil bantal yang ada di dekatnya lalu setelah itu membenamkan wajah merahnya.
"Ternyata gini rasanya jadi pacar Alex,"
🍂🍂🍂
Ketika sampai parkiran amel bingung karna alex membawa amel bukan pada motor nya, namun pada sebuah mobil yang amel kenal milik raka.
"Kok pakai mobil? Motor Alex nya mana?" Tanya amel bingung.
"Lo lagi sakit jadi gue pinjem mobil raka." Jawab alex.
Amel mengangguk paham, dan tak lupa senyum yang ia tahan karna mendengar jawaban alex barusan. "Terus motor Alex nya?"
"Di raka."
Amel kembali mengangguk-anggukan kembali kepalanya. Ia pun kembali berjalan ke arah mobil raka yang dibantu oleh alex, karna memang perutnya masih sakit, bahkan tadi ketika ia berada di UKS sendirian, amel mengecek perutnya yang ternyata memar berwarna ungu kebiruan.
Siang menjelang sore ini perasaan amel sangat bahagia, akhirnya tempat yang tidak terlalu ia sukai karna bau obat yang menyengat seperti di rumah sakit tetapi menjadi saksi ketika alex dan amel bersatu menjadi alexamel. Ia masih tidak menyangka dengan hal itu.
Ketika masih dalam perjalanan, amel melihat ke samping, lebih tepat nya ke arah alex yang sedang fokus menyetir mobil.
"Amel masih gak nyangka sekarang amel punya doi, apalagi doi nya Alex," Ucap amel pada alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXAMEL (SELESAI)
Teen FictionAMEL si cewe cantik, ceria, polos, yang tentunya cukup pintar. Amel si cewe yang belum pernah atau tidak sama sekali mengerti cinta. yang dia tahu cinta adalah cerita romantis yang dia tidak mengerti, sebuah hubungan rumit yang dijalani oleh 2 sepa...