41. Kemarahan Lisa dan Dian

707 59 4
                                    

Haloooo, apakabar???

Gimana? Masih nungguin cerita ini kan?

Yaudah yuk langsung aja




Happy Reading💕💕💕

(Itu Bara, aku sengaja kasih foto Bara karna di part ini sedikit berhubungan dengan Bara)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Itu Bara, aku sengaja kasih foto Bara karna di part ini sedikit berhubungan dengan Bara)

Pagi harinya..

Pagi ini adalah hari pertama Alex dan teman-teman basketnya mengikuti turnamen di luar kota, hingga mungkin itu sedikit yang harus Amel syukuri pagi ini karna hari ini Amel tidak usah mati-matian menghindari Alex karna permasalahan yang ia ketahui kemarin.

Amel menghembuskan nafas panjangnya karna ia tahu walaupun pagi ini Amel bisa menghindari Alex tapi tidak dengan teman-temannya terutama Dian, karna Amel yakin ketika di sekolah nanti Dian pasti meneror Amel terus-terusan soal semalam yang ia tak ikut mengantar kepergian Alex, tapi tenang, Amel harus yakin kalau dirinya pasti bisa menangani ini semua.

Amel menatap cermin yang ada di kamarnya. Di sana ia dapat melihat pantulan penampilan dirinya pagi ini yang mengenakan seragam dengan rok selutut dan baju yang dibaluti dengan sweater rajut berwarna coklat milo serta rambut yang ia biarkan terurai. Tapi tunggu, Amel seperti merasakan sesuatu yang aneh pada bagian mukanya, ia pun mendekatkan wajahnya pada cermin untuk melihat lebih dekat bagian wajahnya, hingga ia baru tersadar kalau bagian kantung matanya terlihat jelas serta warnanya sedikit hitam karna memang semalam Amel baru tidur jam tiga subuh lalu bangun kembali jam 5 subuh untuk sholat serta langsung siap-siap untuk ke sekolah. Memang sudah kebiasaan Amel kalau setelah sholat subuh ia sangat jarang tidur kembali.

Amel pun mengambil concealer dan bedak tabur di rak make-up nya untuk dipakaikan dibagian bawah matanya agar mata pandanya tidak terlihat jelas. Setelah selesai dengan bagian matanya, kini Amel kembali merogoh sakunya yang mengantongi lipbalm untuk menambahkan kembali di bibir mungilnya agar tidak terlihat pucat, dan setelah semua nya selesai ia pun turun ke bawah untuk sarapan. Ingatkan Amel untuk memakai kembali lipbalm nya ketika di mobil.

🍂🍂🍂

Sepanjang perjalanan menuju sekolah Amel terus saja memikirkan alasan atau kebohongan apa yang harus ia berikan kepada kedua temannya yang tak lain Lisa dan Dian, Amel terus saja memikirkan hal itu sampai-sampai Velix yang ada di sampingnya heran dengan tingkah Amel yang tidak bisa diam apalagi ketika gerbang sekolah Amel sudah terlihat dari kejauhan, Amel semakin gelisah di tempatnya.

Velix menyentil pelan pundak Amel yang sadari tadi tidak bisa diam seperti cacingan sedangkan yang disentil sedikit terkejut.

"Kenapa, Bang? Kok nyentil Amel?" Tanya Amel dengan polosnya.

"Ada juga Abang yang nanya, kamu kenapa dari tadi gak mau diem? Ada ulangan mendadak atau PR yang belum dikerjain?" Tanya Velix langsung.

ALEXAMEL (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang