12. Hujan

2.4K 118 6
                                    

Haiiii kaliaaaan apa kabar?
Akhirnya setelah nyicil perkalimat diwaktu sibuk (sibuk ngehalu, mager-mageran, dan banyak tugas) aku bisa update part baru hehe...

Makasih yang udah mau nungguin cerita ALEXAMEL, semoga kalian gak bosen sama cerita ini. Aamiin..

Oke langsung aja HAPPY READING 😘😘😘
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Eh sebelum itu VOTE DAN KOMEN DULU DONG hehe
-
-

Setelah selesai makan malam bersama keluarga nya, Alex kembali lagi ke kamarnya. Dia kini sedang berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya, lalu entah kenapa tiba-tiba mengingat kejadian tadi sore ketika latihan basket.

Alex menoleh ke sebelah kanan, yaitu pada meja belajarnya yang kini terdapat botol aqua yang sudah kosong, yang tak lain pemberian dari Amel yang isinya sudah habis ia minum.

Alex meraih botol tersebut lalu tiba-tiba tersenyum tipis. "Cuma gara-gara botol ini lo jatuh dan nangis." Lirih Alex.

Lalu setelah itu Alex bangun dan mengubah posisnya menjadi duduk. Alex membuka ponselnya lalu membuka aplikasi whatsapp dan tanpa sadar membuka room chat nya dengan Amel, yang di dalamnya berisi serentetan chat yang dominasi dari Amel.

Alex melihat jam di ponselnya. Biasanya jam-jam segini Amel mengirimi serentetan chat yang menurut Alex tidak penting. Dari yang mengingatkannya untuk tidak lupa makan, minum, lalu menanyakannya sudah makan atau belum, sampai di akhir sebelum salam selalu ada ucapan selamat tidur dan kalimat "Alex mau gak pacaran sama Amel?" Atau "Alex, pacaran yuk!" Lalu setelah itu salam.

Alex tidak pernah menanggapi chat-chat dari Amel, ia selalu mengabaikannya. Tapi entah kenapa tiba-tiba malam ini Alex tanpa sadar menggerakkan jarinya di atas keyboard mengetikkan sesuatu, tapi nanti di hapus lagi, lalu mengetik lagi dan di hapus lagi. Dan sampai tiba-tiba panggilan video masuk dari Amel, dan entah karna panik atau tidak sadar Alex mengangkat panggilan tersebut.

Dan tepat saat panggilan tersebut tersambung, muka cantik Amel yang kini tersenyum lebar karna panggilannya dijawab tampak di layar ponsel Alex.

"Hai, Alex." Sapa Amel ramah di sebrang sana.

Sedangkan Alex hanya memasang muka datar lalu menaikkan sebelah alisnya, sok cool.

"Ihh... Alex ganteng banget sih, bikin Amel tambah cinta." Ucap Amel kegirangan.

"Alex pasti mau tau keadaan Amel kan?" Tanya Amel tiba-tiba yang membuat Alex terkejut.

"Gak." Jawab Alex cuek.

Amel tersenyum mengejek. "Bohong. Kok tadi Amel pas mau kirim chat ke Alex malah liat ada tulisan Alex sedang mengetik sih?" Tanya Amel.

"Kepencet." Jawab Alex yang masih mengelak.

"Kok kepencet lama banget sih. Lagian masa iya kepencet di keyboard? Gak mungkin kan? Udah deh ngaku aja, Alex pasti mau nanyain kabar Amel kan? Iya kan?" Tanya Amel yang semakin mendesak.

Alex menghembuskan nafasnya. Percuma bohong kalau sudah ketahuan lebih dulu. Jadi Alex pun memutuskan untuk jujur saja. "Kaki lo udah baikan?" Tanya Alex akhirnya.

Amel tersenyum lebar, lalu setelah itu menganggukkan kepalanya cepat seperti anak kecil. "Udah kok, udah baikan. Apalagi pas Alex nanyain tadi, nambah baik malah, hehe." Jawab Amel senang.

ALEXAMEL (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang