Nama ku Harley Violetta, bisa dipanggil Ley, Adek, dedek, Letta, atau apapun itu. Aku itu anak nya manja terus cerewet tapi banyak yang bilang aku lucu. Aku anak terakhir dari tiga bersaudara di keluarga Raymond jadi itu mungkin yang membuatku aku paling manja diantara yang lain. Kakak pertamaku bernama Kenneth Conelly dan kakak keduaku bernama Zara Liana. Mereka memiliki sikap dan hobi yang sangat berbeda. Zara cenderung lebih kalem dan Introvert kalau Ken itu sangat jahil dan sangat protektif kepada keluarga nya terutama aku. Kedua nya sangat pintar di bidang masing-masing, Zara menyukai Ipa, Ken berbau bisnis dan aku campuran antara kedua nya. Papa aku merupakan pengusaha dan mama ku bekerja di perusahaan besar. Aku memang terbilang sangat berkecukupan tetapi sayang nya dengan kesempurnaan itu tidak membuatku bahagia. Keluarga ku memang terlihat sempurna dengan semua canda tawa yang palsu itu menjadikan semuanya terlihat sempurna. Semua kehancuran itu membuatku terbiasa dengan menanamkan senyum indah pada semua orang.
Selama 8 bulan ini bukan hanya kesedihan yang aku temukan tetapi orang-orang baru yang membuat hari-hari ku hangat dan menyenangkan. Mereka menyadarkan ku dengan arti teman sesungguh nya walau kesadaran itu tidak pernah berjalan mulus dan semudah itu, tetapi proses lah yang membuatku tumbuh. Aku juga selalu tersenyum mengingat dia yang selalu membuatku tersenyum dengan segala tingkah konyol nya yang bisa membuatku tertipu bahwa ia saat itu sedang terluka. Aku sekarang percaya bahwa setiap orang memiliki cerita kesedihan mereka sendiri dan maaf aku tidak menyadari itu sebelum nya, Alviano Megan.
Alasan aku terus bisa bertahan adalah 20 Januari, tanggal kepergianku.
KAMU SEDANG MEMBACA
20th of January
Teen FictionIni kisah tentang sisa waktu yang aku lewati semasa remaja di Jakarta. Aku dengan segala kecuekan ku tidak pernah sekalipun peduli dengan sisa hari yang aku punya. Sampai akhirnya aku menginjak umur 16 tahun, aku mulai terpikirkan tentang kepergian...