Chapter 13 : Delon

3 1 0
                                    

Hari ini Harley pulang malam karena ia ada janjian untuk bertemu dengan alumni kakak kelasnya dulu. Harley lumayan jarang pulang malam, biasanya ia paling lama akan pulang jam 7 tetapi karena memang hari ini kebetulan janjiannya dekat dengan rumahnya, makanya ia bisa pulang lebih malam dari biasanya. Ia memasuki rumahnya itu dan pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah kedua orang tuanya yang sedang berantem, Ia langsung melewati mereka begitu saja untuk masuk ke dalam kamarnya. Saat sedang melewati kamarnya ia tidak sengaja menabrak Zara.

"Maaf kak, aku nggak sengaja," Ucap Harley.

"Sakit tolol," ucap Zara marah.

"Dih gajelas marah-marah," jawab Harley kesal.

Zara menatap sinis Harley lalu pergi meninggalkan Harley begitu saja.

Harley yang melihat itu kesal dan bingung. "Tuh orang rese banget dah, pengen gue jambak. Tapi itu dia tadi nangis atau flu sih? kenapa matanya merah banget?"

Harley mengedikkan bahunya lalu pergi begitu saja karena sudah biasa Zara seperti itu. Zara memang terkadang sangat judes dan emosian tetapi ia juga kadang bisa sangat baik dan manis, memang Harley sudah biasa dengan keanehan kakaknya itu. 

DRTT 

Terlihat sebuah panggilan telefon dari Ken.

"Kenape bang?"

"Dek, kayak biasa."

Harley memutarkan bola matanya. "Mama dan papa lagi berantem, sekitar 10 menit lagi redaan."

"Oke."

"Punya Abang gini banget deh, adeknya dijadiin saluran informasi dong," batin Harley.

Ken memang membuat kesepakatan pada Harley untuk memberikannya informasi jika ada keributan di rumah agar Ken bisa tidak pulang ketika mereka ribut, sedangkan Harley meminta imbalan untuk dibelikan eskrim setiap Ken menanyakan informasi tersebut. 

SKIP

Harley sekarang ini sedang di taman sekolah untuk menghindari perwalian pagi karena ia benar-benar sedang tidak mood. Hingga ada seseorang yang memperhatikan dirinya sejak tadi, orang itu tersenyum tipis melihat Harley terduduk sendiri di taman.

"Masih nggak berubah juga ya lo." Ucap Delon.

Harley terkejut. "Eh Delon, kok disini juga?"

Delon beralih duduk disamping Harley. "Gue juga lagi bosen sama kayak lo."

Harley tersenyum tipis. "Gue sebenernya nggak pernah suka taman tau."

Delon menatap Harley. "Iya gue tau kok, soalnya lo benci binatang serangga."

"Kok lo tau?" Tanya Harley berakhir menatap Delon.

Delon tersenyum. "Semua orang juga tau kali apalagi orang yang satu SMP sama lo. Lo tuh selalu bolos camping gara-gara benci hewan serangga."

 "Keren juga ya lo," ucap Harley tertawa diikuti dengan Delon.

"Ley."

"Kenapa Lon?"

"Gue mohon, lo jangan jauhin Rey."

"Hah maksudnya apa?"

"Gue tau lo nggak ada perasaan lebih buat Rey tapi seengganya berada selalu di sisi dia aja udah lebih dari cukup kok."

"Gue nggak tau Lonn."

"Harley, tolong jangan buat Rey makin rapuh. Gue cuman minta lo buat hibur dia selalu kok karena gue yakin lo yang cuman bisa buat dia ketawa."

"Gue usahain kok Lon. Bagaimana pun Rey itu sahabat gue."

"Yaudah, gue duluan dulu ya Ley."

Harley mengangguk begitu saja.

"Semoga Harley yang bisa bikin lo berdamai sama masa lalu lo, Rey." Batin Delon.



20th of JanuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang