Chapter 12 : Who is Lucy?

5 1 0
                                    

Di sore ini Reynald sedang berkumpul bersama teman-teman nya. Ia memang punyai tongkrongan sendiri bersama teman-teman nya itu, yaitu di sebuah warung kecil di dekat sekolah Adhitama.

"Bu Murni, saya mau Indomie satu ya," ucap Reynald.

"Oke siapp," jawab bu Murni.

Reynald pun duduk menunggu teman-teman nya itu karena dia memang sengaja keluar sekolah lebih awal, karena malas dan memang sudah menjadi hobi Reynald seperti itu.

"Nih Rey Indomie nya, kalau mau sesuatu bilang aja ya," Ucap bu Murni.

Reynald berhenti memainkan hp nya. "Ah iya, makasih ya bu," ucap nya tersenyum.

Tiba-tiba 5 orang cowok datang dari kejauhan.

"Oiii Reyy," sapa Mika duduk.

Kenny menyambar Indomie Reynald dan langsung memakan nya begitu saja. "Bagi ya Rey, laper sumpah." 

Sisanya hanya duduk di bangku dan beberapa ada yang memainkan hp sebagian memesan makanan.

"Eh apaan sih lo dateng-dateng maruk," ucap Reynald kesal.

Kenny menyengir bodoh. "Maaf elah kan gue capek sekolah."

Hugo menyelak. "Apaan lo mikir apa coba di sekolah, orang lo cuman liatin anak-anak mos."

Kenny menggaruk tengkuk nya. "Ya gimana lagian mereka gemesin, ya gak lon?"

Delon melotot. "Sarap lo. Nggak usah ya bawa-bawa nama gue segala."

Kenny tersenyum aneh sambil melihat dinding.

"Lo ngapain sih senyam senyum gajelas?" tanya Reynald heran.

"Gue lagi mikirin si adek kelas yang namanya Harley Violetta," Ucap Kenny tersenyum.

Reynald sontak memukul kepala teman nya itu menggunakan bungkus rokok yang masih ada isi nya.

PLAK

"Lo tuh ngerusak imajenasi gue aja deh sama Harley," ucap Kenny mengelus kepalanya itu.

Reynald makin kesan ia pun memutuskan untuk pergi membeli gorengan.

"Itu Reynald kenapa sih? Pms ya?" Tanya Kenny bodoh.

Delon mendengus kesal. "Itu adek kelas yang Rey suka TOLOLLL," ucap Delon menekan kata terakhir dengan nada kesal.

Pasalnya Delon merupakan teman Reynald sejak SMP makanya ia bisa lebih tahu banyak mengenai Harley daripada teman-teman nya yang lain. Hugo, Mika dan Delon memang sudah dengar dengan perihal Rey menembak seorang adik kelasnya itu tetapi memang otak Kenny saja yang rada bolot.

Kenny terkejut. "OHHHH JADI GEBETAN GUE ITU YANG DISUKAIN REY?!" 

Hugo dan Mika yang menyimak percakapan mereka pun hanya bisa menepuk jidat mereka masing-masing.

"Btw yang buat persahabatan dia sama Vino hancur tuh karena Harley?" Tanya Mika secara tiba-tiba.

"Bukan, mereka udah lama nggak temenan dari sebelum Rey nembak Harley. Bahkan pas dulu kan Vino sempet punya cewek." Ucap Delon.

"Apa ini semua karena Lucy?" Tanya Hugo

Delon, Kenny dan Mika terdiam.

"Semua nggak ada yang tau kenapa dan jangan pernah sebut Lucy dihadapan Rey." Ucap Delon serius. 

SKIP

Vino dengan bunga Petunia di tangan nya berjalan kearah tempat seseorang yang ia cintai lebih dari segalanya. Gadis yang selalu ia cintai sejak dulu dan dia lah yang membuat Vino bisa sekuat ini sampai sekarang. Ia selalu menantikan di hari nanti ia dapat bertemu gadis itu lagi, di alam sana.

"Haii Lucy, sebentar lagi ulang tahun kamu lho yang ke 17," ucap Vino tersenyum.

Vino menaruh bunga Petunia itu di sebelah kuburan Lucy. 

"Lucy, maaf ya kalo aku keseringan kesini. Kamu jangan bosen ya sama aku, nanti aku beliin bunga lain kecuali mawar putih kok," ucap Vino masih dengan senyum menawan nya.

"Kamu setuju nggak kalau selanjutnya aku bawa bunga Iris biru atau Tulip?"

"Aku nggak akan pernah capek kok bellin kamu bunga."

"Kamu nggak akan pernah kesepian kok soalnya aku bakal sering kesini."

Vino mulai menjatuhkan air matanya yang hanya mendengar keheningan. Ia merasakan sedih yang teramat dalam dengan keheningan ini. 

"Meninggal bukan berarti kamu hilang kan. Kamu masih ada disini sama aku. Jangan mutusin harapan aku cyy," ucap Vino lemas.

"Aku capek berpura-pura bahagia apalagi setiap aku curhat, kamu yang selalu menjadi pendengarnya karena aku tau kamu juga nggak bisa jawab setiap kata-kata aku. Kamu udah bahagia disana."

Ia pun duduk disebelah tempat Lucy dikuburkan. Ia terus menangis dengan awan gelap yang seakan mendukung kesedihannya. Lucy adalah orang kedua yang ia sayangi setelah mama nya. Mereka berdua adalah orang yang sangat ia sayangi tetapi mereka malah meninggalkan Vino di dalam kegelapan sendirian.

20th of JanuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang