~Part 3~ : *Rasa Mual*

12 3 0
                                    

" Ayah sudah daftarkan kalian disekolahan yang tidak jauh dari sini dan salah satu sekolah yang lumayan bagus dijakarta " Ujar ayah yang masih sibuk menyantap nasi serta lauknya.

" Apakah ayah sudah mendaftarkan kita berdua sejak jauh-jauh hari sebelum kita pindah kesini yah? " Tanya kak ray dengan mulut yang masih mengunyah makanan nya.

" Iya, semuanya sudah ayah persiapkan dari awal. Jadi kalian bisa langsung bersekolah besok " Jawab ayah menatap kearah kami berdua.

" Aku dan kak ray bersekolah di sekolah yang berbeda kan, yah? " Tanya ku dengan tatapan serius kearah pria yang berada di serong depan ku. Aku tidak siap jika ayah mengatakan bahwa kami bersekolah di sekolah yang sama, secara kami selalu beda sekolah sejak kami kecil karena aku tidak ingin berangkat dan pulang bareng dengan kak ray yang super menyebalkan ditambah lagi aku pasti akan jadi pesuruh nya untuk mengizinkan nya jika dia ingin bolos sekolah. NO!!! teriak batin ku membayangkan betapa miris nya aku hidup didunia ini.

" Tentu saja kalian bersekolah di sekolah yang sama, Bukankah lebih baik seperti itu? Jadi, pak bimo tidak susah-susah untuk mengantarkan dan menjemput kalian " Jelas ayah menatap ke arah aku dan kak ray kembali, sementara kak ray membalas nya dengan senyuman riang seakan membuat mata ku perih jika harus melihatnya. Sebenarnya ada benar nya juga alasan yang dipakai ayah, kasihan juga kalau aku harus memberatkan pak bimo yang akan menjadi supir antar dan sekaligus menjemput kami di sekolah. Aish! Kenapa juga aku harus punya rasa kasihan seperti ini pada orang lain!! Terkutuklah kau quinza!!

" Lalu bagaimana dengan ayah? Ayah akan membawa mobil sendiri menuju ke kantor " Tanya mom disela-sela pembicaraan kami.

" Tentu tidak, ayah akan diantar bersama pak agus. Beliau yang akan menjadi supir antar dan jemput ayah " Jawab ayah yang masih menyantap makanannya.

" Aku tidak sabar untuk bersekolah besok, apalagi satu sekolah dengan adik kesayangan ku ini, rasanya pasti akan menyenangkan sekali " Seru kak ray menatap ku dengan senyuman girang itu kembali. Ingin rasanya meja makan ini ku hamburkan ke arahnya, tapi aku tidak akan mungkin melakukanya, aku bukan tipe anak yang sefrontal itu. Hanya wajah datar yang kutunjukkan pada kak ray selama dia memberikan senyuman girang yang membuat nafsu makan ku menurun drastis. Yups! Mual, ingin muntah, pusing dan bahkan sekarat yang ku rasakan saat ini.

Jangan lupa vote dan komen nya yaa... :-)
'
'
'
'
'
'
#Stay safe at home!

SECRET (THIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang