" Za!! " Teriak seorang gadis yang melambaikan tangannya di meja nomor 15, terlihat dengan jelas meja itulah yang sangat ramai dibandingkan dengan meja lainnya yang berada dikantin ini. Yups! Itulah kak ray dengan para warga-warga nya. Sudah dipastikan, kak ray menjadi ratu dikelas nya saat ini.
" Itu siapa za? Aku baru lihat kakak itu loh " Tanya jihan yang sedari tadi berada disamping ku.
" Wajar saja kamu tidak mengenalnya han, dia itu kakak ku namanya kak ray. Dia juga murid pindahan sama seperti ku " Jelas ku berjalan menuju warung bakso mang udin, itulah nama yang tertera di poster depan warung ini.
" Mang, bakso 2 ya. Punya jihan mah kayak biasa aja ya mang. Kamu pake apa aja za? " Tanya jihan menatap ku dengan kedua alis yang terangkat.
" Aku pake mie putih sama mie kuning aja ya mang " Ujar ku.
" Mang nanti diantar ke meja nomor 7 aja ya " Seru jihan dan langsung memberi kode kepada ku untuk duduk di bangku nomor 7 itu.
" Siap neng geulis, ditunggu ya neng " Ujar mang udin memberikan senyuman ramah nya kepada kami, kami pun membalas nya dengan anggukan dan bergegas menuju kearah meja nomor 7 itu.
" Za, serius itu kakak kamu? " Tanya jihan kembali, setelah kami duduk dibangku ini.
" Iya serius, memang sih banyak orang yang tidak percaya. Secara masih mendingan aku lah dari pada kak ray " Jelas ku dengan senyuman termanis yang ku lontarkan kepada jihan.
" Iya memang beda, kak ray lebih unggul dari pada kamu za. Lihat deh kakak kamu udah kayak ratu dan mereka dayang-dayang nya " Ujar jihan memasang wajah serius. Sepertinya jihan tidak berbohong kali ini.
" Memang beda " Ucap ku menatap ke arah kak ray yang sedang sibuk mengobrol dengan teman-temannya. Kelihatan sekali kak ray menjadi center disana. Tiba-tiba jihan tertawa terbahak-bahak hingga membuat beberapa murid di kantin menatap kearah kami.
" Jihan, kamu kenapa? Masih sadar kan? " Tanya ku menepuk pipinya dengan keras dicampur perasaan panik melihat tingkah nya yang berubah drastis.
" Adaaawww, sakit za! " Seru nya sembari memegang pipinya yang ku tepuk tadi.
" Punten neng ini pesanan bakso nya, silahkan dinikmati " Ujar mang udin menaruhkan kedua mangkuk bakso nya di meja kami.
" Siap pak terimakasih ya " Balas ku sambil menarik mangkuk bakso yang sesuai dengan pesanan ku tadi.
" Bapak permisi dulu ya neng " Ucapnya sebelum meninggalkan kami, aku hanya membalas dengan anggukan kecil.
" Maaf ya jihan, tadi aku pikir kamu kemasukan makhluk halus. Lagian kamu bikin aku panik tau! " Jelas ku menatap ke arah jihan.
" Iya za tidak apa-apa, jujur tadi sakit sih. Tapi, ini juga salah aku yang tiba-tiba ketawa terus bikin kamu panik. Maaf ya. Sekarang kita lanjut makan bakso nya yuk " Serunya menyantap semangkuk baksonya dengan lahap. Aku sungguh tak habis pikir akan mempunyai teman seperti jihan dengan sifatnya yang kadang aneh namun dia baik dan humbel.
Jangan lupa vote dan komen nya yaa..
:-)
'
'
'
'
'
#Stay safe at home
![](https://img.wattpad.com/cover/256993864-288-k482111.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET (THIN)
RandomEpilog : Permulaan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, seperti mimpi namun nyata adanya. Sebuah rahasia yang kuterima, apakah ini jawaban atau bahkan kutukan untuk aku dan dirinya? Kenapa rahasia ini ada? Kenapa harus kami yang menjad...