" Za, aku kesini mau minta maaf. Sebagai permintaan maaf aku yang kemarin gimana kalau aku traktir kamu makan? Itung-itung juga sebagai ganti uang kamu yang udah bayarin uang kas aku. Gimana deal ya? " Tanya davin mengulurkan tangannya untuk meminta persetujuan ku." Okay, deal! " Seru ku membalas uluran tangannya. Kemudian davin langsung menuju tempat duduk nya kembali, aku pun sama menuju bangku kesayangan yang berada di samping jihan. Namun...
" Tunggu, boleh kita bicara sebentar? " Tanya seorang pria memegang lengan ku.
" Frey? Ada apa? " Tanya ku sembari melepaskan lengan ku yang digenggam nya.
" Maaf. Langsung ke inti nya saja, begini nama kamu belum masuk di jadwal piket harian dan kamu bebas memilih untuk piket di hari apa " Jelas nya sembari menunjuk kearah tempelan kertas di dinding yang dihiasi gambar peralatan kebersihan, sudah jelas itu adalah jadwal piket di kelas ini.
Kaki ku mulai bergerak menuju tempelan kertas tersebut, kubaca satu persatu tulisan disana. Dari mulai hari senin sampai sabtu, di situlah sifat jahil ku mulai muncul." Bagaimana kalau aku piket di hari setelah sabtu " Seru ku menatap kearah nya sembari memasang raut wajah serius, sejujurnya aku menahan tawa saat ini juga.
" Baiklah " Jawab nya dan langsung bergegas pergi.
" Ehh, seriusan? " Tanya ku yang tidak percaya dengan jawaban yang ia berikan.
" Mau piket di hari minggu kan? Boleh saja, tidak ada masalah. Selagi itu masih dalam batas normal " Jelas nya yang kini bejalan ke arah ku. Sementara aku terus menatap kearahnya, yang terus berjalan mendekati ku.
" Itu keputusan mu kan? Maka kamu harus bertanggung jawab dengan apa yang kamu ambil " Bisiknya yang membuat ku terkejut sembari menahan nafas. Kekuatan apa yang baru saja menghantam ku, hingga aku merasakan lemah tak bertenaga. Jantung inipun terasa seperti sedang dipompa habis-habisan! Ya tuhan! Ada apa dengan diriku?.
" Bukankah begitu? " Tanya nya yang kini tepat dihadapan ku. Tidak sampai 2 detik matanya bertemu dengan mataku dan aku langsung mengalihkan pandangan canggung ini.
" Aku hanya bercanda " Jawab ku tanpa menatap kearahnya.
" Ternyata humor mu aneh ya, tapi aku juga memilih piket di hari minggu. Jadi tidak ada salahnya jika kita piket bersama dihari itu " Ucapnya memberikan senyuman tanpa dosa kepada ku sembari berjalan menuju kursinya.
Selama 5 detik aku menyerap semua ucapan nya yang membuat tubuhku merasakan hal yang aneh bahkan sangat aneh. Aku langsung menuju ke arah kursi ku, terlihat jihan menatap ku dengan cengiran yang aneh bagiku." Pagi za " Ucap nya dengan raut wajah yang mengandung arti dibaliknya.
" Tumben, biasanya kalau aku baru datang kamu enggak pernah bilang kata "pagi" ke aku. Pasti ada apa-apa ya? " Tanya ku memasang tatapan tajam kearah nya.
" Ada apa nih antara kamu sama frey? Kalian punya hubungan ya? Seharusnya kamu tuh bilang ke aku, za! " Serunya dengan nada yang terdengar seperti singa kelaparan.
" Hah apa! Kamu serius pacaran sama frey? " Tanya salah satu siswi dikelas ku dengan tatapan seperti sedang menginterogasi seorang pembunuh.
" Ehh ada berita apaan nih? Seriusan yang aku denger barusan? " Seru siswi kedua yang berada di sebelah ku.
" Ada apa sih? " Tanya seorang siswi yang baru datang dan berjalan menghampiri kami.
" Ini loh, katanya anak baru ini pacar nya frey! " Teriak siswi yang mengenakan bando pink sehingga membuat satu kelas melihat kearah ku dengan tatapan tajamnya, tak terkecuali davin dan haikal juga ikut melihat ku dengan ekspresi kebingungan. Cobaan apa lagi ini ya tuhan!!
*triiinnggg triiinggggg*
Bel sekolah pun berbunyi menandakan jam pelajaran akan dimulai. Semua murid bergegas menuju kelas nya masing-masing. Bagaimana dengan kelas ku? Mereka masih menatapku tanpa menghiraukan bel sekolah tersebut. Namun, salah seorang guru masuk kedalam kelas ku dan itulah alasan mereka untuk kembali ke kursi nya masing-masing. Beliaulah penyelamat ku hari ini, yaitu pak gus guru pelajaran Bahasa Indonesia dikelas ku.
" Selamat pagi semua " Ucap pak gus diawal pembukaan mengajar nya.
" Pagi pak Gus " Seru kelas ku serentak, kecuali aku yang masih terdiam memikirkan kejadian pagi ini. Sepertinya tubuh ku mengalami trauma, sampai aku tidak bisa melupakan hal buruk yang baru saja menimpa ku. Serah ku tadi malam aku baik-baik saja, tidak merasakan hal aneh. Tapi kenapa, pagi ini diriku seperti berada dalam tawanan murid-murid di kelas ini. Aish! Terkutuk lah kau jihan!!
" Za? " Seru pak gus membuatku terpaksa mengakhiri lamunan sial itu.
" Iya pak? " Tanya ku setengah sadar.
" Kamu ini kenapa? Bapak panggil dari tadi loh " Seru pak gus berjalan kearah mejaku.
" Maaf pak, memangnya ada apa ya pak? " Tanya ku kembali kepada pak gus yang kini tepat berada dihadapanku.
"Masih muda jangan kebanyakan melamun, nanti gampang menua" Ujar pak gus dengan nada meledek ku.
" Maaf pak " Ucap ku sembari menatap ke arah buku yang berada di atas meja ku.
" Ya sudah tidak jadi masalah. Jadi begini, dengarkan baik-baik ya. Tidak lama lagi sekolah kita akan berulang tahun. Bapak selaku guru bahasa indonesia, ingin mengumumkan bahwa kelas ini akan menampilkan pertunjukkan pentas seni yaitu memainkan sebuah drama " Seru pak gus sembaru menatap ke arah kami semua.
" Pak saya mau bertanya " Ujar haikal mengangkat lengan nya setinggi mungkin.
" Silahkan haikal " Ucap pak gus mempersilahkan davin untuk mengajukan pertanyaan nya.
" Apakah cuman kelas kita saja yang mengikuti pentas drama ini, pak? Tanya nya.
" Tentu saja iya. Kelas ini kebagian memainkan drama, untuk kelas yang lain juga ditugaskan untuk menampilkan pertunjukkan. Namun, dengan kegiatan yang berbeda, seperti ada yang menampilkan tarian tradisional maupun modern ada juga yang menyanyi dan lain sebagainya " Jelas pak gus, menjawab pertanyaan haikal.
" Satu lagi pak, boleh ya? " Tanya haikal kembali, dibalas dengan anggukan dari pak gus.
" Untuk tokoh pemerannya dipilih kapan pak? "
" Kalau itu bapak masih membuat cerita yang menarik untuk kalian, jika sudah selesai membuat nya pasti bapak akan kabarkan kembali siapa saja yang akan menjadi tokoh didrama ini " Jawab pak gus menatap kearah kami semua. Sementara kami mengangguk mendengar perkataan dari pak gus.
" Sekarang buka buku paket kalian, lalu kerjakan tugas di halaman 45 ya " Seru pak gus berjala menuju kursi nya.
" Baik pak " Seru kami serempak.
Jangan lupa vote dan komen nya yaa..:-)
'
'
'
'
'
#Stay safe at home
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET (THIN)
RandomEpilog : Permulaan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, seperti mimpi namun nyata adanya. Sebuah rahasia yang kuterima, apakah ini jawaban atau bahkan kutukan untuk aku dan dirinya? Kenapa rahasia ini ada? Kenapa harus kami yang menjad...