~Part 12~ : *Teman Kelompok*

4 4 0
                                    

Suasana taman seperti inilah yang dapat membuat semangat belajar ku bertambah, walaupun hanya sedikit. Hehe. Sekarang aku, jihan dan davin berada di halaman belakang rumah milik salah satu teman kami, siapa lagi kalau bukan haikal. Setelah dibujuk sedemikian rupa, akhirnya dia mengalah dan mau ikut mengerjakan tugas kelompok bersama kami.

" Untung aja tadi kamu teriak dengan kalimat yang wajar ya za " Celetuk davin yang membuat jihan menahan tawanya sebelum melihat kearah ku. Lalu kemudian terdiam ketika dirinya mengetahui tatapan tajam ku ke arahnya saat ini.

" Memang nya tadi kamu kenapa sih za? " Tanya haikal dengan nada penasarannya.

" Ini semua gara-gara davin! Kalau ujung nya bakalan kayak gini, aku juga enggak mau ngedengerin nya dari awal " Seru ku menjawab pertanyaan haikal, namun haikal malah tambah bingung dengan jawaban ku tadi. Sementara davin tertawa terbahak-bahak seakan menjadi manusia tanpa dosa saat ini juga.

" Sudah-sudah kasihan quinza dong davin. Kamu tuh emang biang nya masalah " Tegas jihan melirik kearah davin dengan sinis. Sumpah, aku hanya tertegun melihat jihan yang sekarang berada dihadapanku. Sangat berbeda sekali dengan jihan yang ku kenal selama 2 hari ini.

" Iya maaf-maaf deh, maaf ya za. Tapi jujur loh aku enggak ada maksud buat bikin kamu malu kayak tadi, serius deh. Maafin ya za " Ucap davin sembari memegang tangan ku dengan akting drama yang menyedihkan.

" Jangan pegang-pegang juga dong bro " Seru haikal melepaskan tangan davin dari tangan ku, aku hanya membalas ucapan davin dengan anggukan disertai rasa malas.

" Oh iya za, sebelumnya kamu sekolah dimana? " Tanya haikal menatap kearah ku.

" Aku sekolah di London, terus pindah ke Jakarta karena ayah pindah kerja disini " Jelas ku menatap kearah mereka bertingga yang mengangguk secara bersamaan.

" Pantesan cantik " Ucap haikal yang bahkan terdengar samar-samar karena suaranya yang sangat kecil.

" Ada apa haikal? " Tanya ku penasaran, walaupun aku sempat mendengarnya namun aku ingin memastikan apa yang dikatakan oleh haikal barusan.

" Eehh, enggak ada apa-apa za. Oh iya panggil aku Kal aja ya biar lebih akrab gitu " Ujarnya.

" Aku juga, panggil aku Vin aja. Kalau pake nama davin kepanjangan " Seru davin dengan semangat nya, aku dan jihan hanya mengangguk tanda menyetujui nya.

" Oh iya, murid yang bernama frey itu sepertinya aku baru melihatnya hari ini " Tanya ku penasaran.

" Iya za, soalnya kemarin dia enggak masuk. Katanya sih izin gitu tapi enggak tau izin kenapa. Tapi za dia itu cool banget deh anaknya ditambah lagi pinter juga, terus ganteng. Hehe " Jawab jihan tersenyum malu, kami bertiga hanya menatap nya dengan wajah bingung dan tidak tahu harus berkomentar apa. Lalu kami pun mulai melanjutkan kerja kelompok kembali, walaupun selalu ada saja tingkah aneh davin yang membuat suasana tidak terlalu tegang dengan soal-soal fisika ini.

Jangan lupa vote dan komen nya yaa..
:-)
'
'
'
'
'
#Stay safe at home

SECRET (THIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang