~Part 11~ : *Haruskah sedingin itu?"

4 3 0
                                    

" Ibu ada rapat sebentar di kantor. Tugas kalian bisa dikumpulkan ke ketua kelas ya " Ujar bu citra bergegas keluar dari kelas ku.

" Baik ibu " Seru kami menatap bu citra keluar ruang kelas ini.

" Udah aman? " Tanya seorang siswi yang duduk paling belakang di barisan ku.

" Udaahhh " Jawab siswi lainnya yang berada di ujung sudut depan sana. Ternyata mereka adalah partner satu geng, dengan kecentilan khas nya yaitu berdandan di waktu jam kosong seperti saat ini. Bagaimana dengan murid yang lainnya? Bayangkan saja seperti murid pada umumnya.

" Za, kamu udah kan tugas kemarin? " Tanya jihan, membuyarkan lamunan ku.

" Ehh, Tugas ya? Udah, udah " Jawab ku yang masih setengah sadar dari lamunan konyol ini.

" Kalau begitu kita kumpulin yuk ke ketua kelas " Ajak jihan bergegas bangkit dari duduk nya, diikuti anggukan kecil dari ku. Aku hanya mengikuti jihan dari belakang karena tidak tahu yang mana ketua kelas di kelas ini, dan berhentilah kami di salah satu bangku paling depan dari barisan kedua.

" Frey, kita mau ngumpulin tugas nya. Taruh dimana ya? " Tanya jihan menatap kearah mejanya.

" Disini saja " Jawab nya yang masih sibuk menulis di bukunya.

" Oh iya frey, kita kedatangan murid baru loh " Seru jihan melirik ku dengan memberi isyarat agar aku memperkenalkan diri depan murid yang bernama frey.

" Hai frey, perkenalkan nama ku quinza neiy thin. Semoga kita bisa berteman baik ya " Ujarku mengulurkan tangan kanan ku kearahnya. Namun, hanya anggukan yang ku terima. Matanya lurus menatap handphonenya. Ku tarik kembali tangan ku dengan perasaan kesal dan jengkel bangeettt, lalu kemudian dia bangkit dari tempat duduknya, dan...

" Harap diam semuanya! " Seru nya membuat satu kelas menjadi hening seketika, termasuk aku.

" Ada pemberitahuan dari ibu citra, sebagai tugas mengisi waktu kosong ini kita ditugaskan untuk membuat kelompok. Setiap kelompok nya akan aku pilih secara acak, jadi tolong sekretaris berikan absensi nya padaku sekarang " Ucapnya menatap ke salah satu siswi yang mengantarkan absensi kepada nya.

" Akan ku pilih acak, jangan ada yang merasa keberatan. Dengarkan baik-baik, sekretaris tolong catat nama-nama anggota tiap kelompoknya" Ucapnya sembari membuka absensi yang sudah berada di genggaman nya, dibalas anggukan dan senyuman termanis dari gadis tersebut yang bernama Adista.

" Kelompok 1 terdiri dari saya Gavin frey, andi subianto, puspita ayu dan rina dewi. Kelompok 2 Davin pratama, haikal hans, jihan sari ramadhan dan kamu murid baru. Kelompok 3..."

" Za, kita satu kelompok " Seru jihan memelukku senang, aku hanya terkejut saat mendapat perlakuan aneh teman ku ini. Namun, aku juga merasa senang karena bisa sekelompok bareng dengan jihan. Apalagi sejauh ini komentar ku tentang dirinya masih dalam rating baik dan jihan juga cukup pintar dikelas ini.

" Jihan, kita satu kelompok loh " ujar anak lelaki menghampiri kita berdua.

" Iya davin kita satu kelompok, sama haikal juga tuh ajakin. Mau ngerjain tugas dimana nih? " Tanya jihan menatap sekeliling meja dikelas ini.

" Ditempat haikal aja han, biar dia juga bisa ikut ngerjain bareng " Tunjuknya kearah pria di barisan pojok depan, yang sedang asyik dengan handphone nya.

" Boleh tuh disana juga, ayo! " Seru ku mengiyakan ajakan davin, jihan hanya mengangguk setuju.

" Oke, tapi kayaknya dia harus diberi sedikit bumbu deh za " Ucap davin menatap kearah ku sembari memberi kode menyuruh ku untuk mendekat kearah nya. Aku mencoba mendekatkan diri kearah nya lalu mendengarkan apa yang dirinya ucapkan.

" Baiklah, semuanya sudah mendapatkan kelompok nya masing-masing. Apakah ada yang ingin ditanyakan sebelum aku mengakhiri nya? " Tanya frey menatap kearah siswa maupun siswi dikelas ini.

" Astaga!! Apa maksudnya davin!! " Teriak ku memecahkan keheningan seisi kelas, yang membuat ku baru sadar bahwa semua anak sedang menatapku ditambah lagi seseorang yang berdiri tak jauh dariku dengan menatapku dengan tatapan mematikannya. Dialah ketua kelas kami yaitu Frey.

" Maaf ya semuanya, sepertinya quinza khilaf tadi " Seru jihan yang membuat ku tak bisa berkomentar apa-apa di situasi ini.

Jangan lupa vote dan komen nya yaa..:-)
'
'
'
'
'
#Stay safe at home

SECRET (THIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang