" Permisi bu citra, kelas ibu kedatangan murid baru bu " Jelas pak gus sembari memberi kode kepada ku, aku sudah hatam dengan permainan kode-kode seperti itu.
" Saya Quinza Neiy Thin bu " Ucap ku sembari memberi salam kepada bu citra.
" Saya Citra, selaku guru fisika sekaligus wali kelas di kelas ini. Baiklah quinza tunggu sebentar ya " Bu citra memberitahu kepada anak murid nya bahwa kelas nya kedatangan murid baru, dan murid baru itu adalah aku. Ku lihat anak-anak kelas menatap ku dengan penuh antusias. Semoga tatapan itu bukan tatapan ketidaksenangan mereka pada ku.
" Baiklah, kamu bisa memperkenalkan dirimu sekarang " Ujar bu citra tersenyum padaku, aku hanya membalas anggukan kecil dan senyuman kikuk yang baru disadari bahwa aku bisa tersenyum seperti itu.
" Perkenalkan nama ku Quinza Neiy Thin, kalian bisa memanggilnya za. Aku harap kalian bisa berteman baik denganku. Terimakasih " Ucap ku dengan senyum kikuk yang masih menghiasi wajah ku saat ini." Baik, siap za " celetuk salah satu siswa lelaki berbadan tampak berisi dibarisan ujung dekat tembok dengan menunjukkan cengiran yang belum pernah ku lihat. Tentu saja! Karena itu cengiran manusia yang memiliki dosa namun seperti pura-pura tidak memilikinya.
" Mau tanya! " Ujar seorang pria berambut klimis dengan tangan kanan mengangkat setinggi mungkin.
" Saya juga! " Seru pria kedua yang tak mau kalah, terlihat dari gaya nya dengan ciri khas kumis tipisnya.
" Saya duluan! " Teriak pria dari bangku paling belakang dibarisan keempat, seketika memecahkan rekor suara tertinggi untuk saat ini.
" Saya!! saya!! " Kemudian disusul oleh 2 orang pria yang tak mau kalah.
" Astaga! Kenapa jadi begini!! " batinku merasa miris melihat tingkah konyol murid lelaki dikelas ini, ingin rasanya bibir ini berbicara kepada pak gus bahwa aku ingin pindah kelas saat ini juga. Namun, harapan itu memudar ketika bu citra mulai berbicara kembali kepada ku.
" Sudah diam semuanya!! Kalian ini kenapa jadi membuat kelas berisik!. Za? Kamu bisa duduk disamping jihan ya. Kebetulan siswi kelas ini juga ada yang pindah, jadi bangku disebelah jihan kosong " Ujar bu citra memberikan isyarat bahwa itu adalah bangku yang akan aku tempati, bangku yang berada nomor 3 dari depan dan tepat di barisan no 3 juga.
" Baik ibu, terimakasih " Aku pun berjalan mendekati bangku kosong itu, tidak memakan waktu yang lama untuk aku sampai di bangku ku itu. Tanpa basa basi aku pun langsung menduduki nya. Tapi, setelah duduk aku menatap dan tersenyum ke arah gadis bernama jihan disebelahku.
" Aku jihan, semoga kita bisa berteman baik ya " Ucapnya dengan senyuman terbaik yang diberikan nya untuk ku, sementara ku membalasnya dengan anggukan dan senyuman yang biasanya ku kuasai.
" Semoga saja aku betah berada di kelas ini, ya tuhan " kembali kutatapkan pandangan ku menuju pak gus yang bergegas keluar dari kelas ini.
Jangan lupa vote dan komen nya yaa..:-)
'
'
'
'
'
#Stay safe at home
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET (THIN)
RandomEpilog : Permulaan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, seperti mimpi namun nyata adanya. Sebuah rahasia yang kuterima, apakah ini jawaban atau bahkan kutukan untuk aku dan dirinya? Kenapa rahasia ini ada? Kenapa harus kami yang menjad...