20 - Tak Tertebak

596 93 14
                                    

IPA 2 JOS (20 members)

Kimimaro: ni fullteam kan?

Ryuzetsu: yooooiiiii

Sara: yukie mana yukie ku

Yukie: iya Sar santai nanti bareng
Yukie: janjian di mana?
Yukie: mobil gue muat 7 orang ya termasuk gue

Ryuzetsu: di itu aja, lo pada tau kan kafe deket sekolah yang baru
Ryuzetsu: di sampingnya ada tempat parkir, bisa nitip motor di situ. bayar tapi

Yukie: ohh iya tau2, oke

Sara: baru apa njir udah lama itu, kan bukanya pas kita naik kelas 11

Ryuzetsu: yaelah baru berapa bulan si

Sara: setengah taun njir

Kimimaro: perkara kafe aja ribut lu berdua
Kimimaro: gue otw duluan ya

Shion: eh Kimar dah mau berangkat???
Shion: ditunggu!!
Shion: yang lain juga <333

Sakon: gue ama mybro otw jam 9an ye

Shion: okeee
Shion: Bu Tsunade udah nyampe btw ;)


Naruto menatap roomchat itu ragu. Perutnya terasa seperti diaduk-aduk, lagi. Ia merasa harus mengatakan sesuatu di grup, tapi rasa gugupnya terlalu menguasai.

Belum sempat mengetik apa-apa, ponsel Naruto berbunyi. Muncul notifikasi baru dari roomchat lainnya.




Hinata: Naruto, kamu udah berangkat?






'MAMPUS ANYING DICHAT KUMAHA IEU MODAR AING.'

Naruto meneguk ludah.

Naruto: belom nih Hin hehe
Naruto: tapi bentar lagi kayaknya
Naruto: kenapa tuh?

Hinata: ah itu...
Hinata: kamu keberatan gak jemput aku?

Mata Naruto membulat.

"Lo gak sama Yukie????????? Ya Allah yes alhamdulillah terima kasih banyak." Pemuda itu memeluk ponselnya dengan haru. Ia dengan semangat kembali membalas.

Naruto: YA KAGAK LAH HIN GAK BERAT SAMSEK ENTENG BANGET MALAH HEHEHEHE
Naruto: mau berangkat jam berapa?

Hinata: aku udah siap, ngikut kamu aja
Hinata: makasih ya, Naruto :)


"YA ALLAH DISENYUMIN ONLINE!!!!!" Naruto berseru tanpa suara. Mengangkat ponselnya tinggi-tinggi dengan perasaan bahagia.

"Lo ngapain."

Naruto terlonjak kaget, menoleh ke arah pintu kamarnya dengan histeris. Sasuke berdiri di sana, dengan wajah datar seperti biasa.

"Sas, gue diminta jemput sama Hinata." Naruto tersenyum haru. "Ini tuh kemajuan, gak, sih? Kayaknya bener deh apa kata Sakura. Dia naksir gue. Mana tadi disenyumin segala astaga. Menurut lo KUA jam segini buka, gak?"

"Optimis boleh tapi jangan kelewatan halunya." Sasuke menggeplak lengan Naruto sekali. "Dah ayo cepet berangkat."

"Sas tapi gue takut anjir." Naruto jadi panik sendiri. "Lo yakin gak papa gue nembak sekarang? Ada Bu Tsunade anjir."

"Bu Tsunade doang elah," tanggap Sasuke santai. "Asal lo gak nyosor aja."

Naruto memegangi dadanya yang masih berisik. Pemuda itu mengatur napas, mencoba menghilangkan gugup yang ada.

Be A Healer [Naruto x Hinata] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang