Usai classmeet melelahkan yang diadakan tiga hari berturut-turut, acara yang teramat sangat ditunggu oleh para siswa pun tiba. Pensi besar-besaran yang selalu diadakan sekolah tiap akhir tahun--meski tidak benar-benar di akhir tahun. Tepatnya, tanggal 12 Desember. Hari ulang tahun Konohagakure High School.
Pagi ini, tepatnya jam sembilan, Pensi dibuka dengan penampilan siswi kelas 10 yang menyanyikan lagu Kita dari Sheila On 7. Stan-stan bazar sudah ramai dibuka. Para pengunjung dari luar KHS pun sudah ada beberapa yang datang--karena pensi ini memang dibuka untuk umum. Namun sebagian yang lain lebih memilih datang di siang atau sore hari, karena pensi ini akan digelar hingga malam nanti.
Naruto kembali dari stan yang menjual bola-bola ubi, berjalan ke arah panggung di mana sekerumun orang di sana tengah menikmati suara merdu dari si gadis yang tengah tampil.
"WUUUUOIUWIWWOWOOWIWIO INOKUUUUUU!" seru Naruto seperti kesetanan. Seakan-akan yang sedang bernyanyi di sana adalah idolanya sejak lama. Padahal, gadis bernama Ino itu bisa dibilang adalah tetangganya.
Naruto langsung bertepuk tangan riuh begitu Ino membungkuk sopan kemudian turun dari panggung. Naruto celingukan, mencari tempat duduk karena panggung itu kini diisi oleh dua orang MC yang bahkan ia tidak kenal.
Naruto agak sumringah melihat tempat duduk kosong di sebelah Sara yang tumben-tumbennya sendirian kali ini. Naruto langsung mendekat, tanpa basa-basi duduk di samping gadis itu yang sedang melamun sambil memegang thai tea-nya.
Naruto membuka kotak bola ubi. Ia menoleh, ingin menawari Sara namun gadis itu terlihat sangat fokus melamun. Naruto mencolek lengan Sara.
"He lo gak papa? Awas kesurupan." Naruto mencoba menakut-nakuti. Sara melirik.
"Gue lagi resah, Nar...."
Naruto mengangkat alisnya. "Kenapa, tuh? Cerita sini. Nih, sambil makan," kata Naruto menyodorkan kotak bola ubinya. Sara tanpa ba-bi-bu langsung mencomot tiga buah. Naruto mendelik. "Eling, anjir. Yang punya aja belom makan."
Sara tak mempedulikan ucapan Naruto dan langsung melahap satu bola ubi. "Gue khawatir, Nar. Gue tuh udah kepikiran masalah ini dari pas ujian tapi gue nyoba buat cuek aja kan, pura-pura gak tau. Tapi kalo gini caranya gue gak tenang," cerocos gadis itu langsung curhat dengan mulut yang sibuk mengunyah.
Naruto mengangguk-angguk mendengarkan, ikut menggigit bola ubi.
"Bu Tsunade tuh tipe yang tegas gak sih kalo ada anaknya yang nyontek? Kan selama ini dia santai aja tuh sama kita."
"HAH." Naruto menoleh terkejut.
"Awalnya gue pikir cuma satu pelajaran jadi gak papa lah ya. Tapi ini ternyata semua mapel anjir. Kan gue jadi takut—"
"BENTAR." Naruto menyela dengan tidak sabar. "Elo ... nyontek?"
"Hah? Enggak." Sara menoleh bingung. "OH! Gue belum ngasih tau nama ya? Sori sori lupa hahaha."
"Jadi bukan lo?"
"Bukan." Sara menggeleng pelan. "Shion."
***
Naruto: lo hari ini dateng kapan Hin?
Hinata: pagi kayaknya
Hinata: aku gak mau pulang malem jadi nanti sampe siang/sore aja mungkinNaruto: ohh oke2
Naruto: masih lama gak? bentar lagi ada yang mau tampil
Naruto: anak kelas 10 namanya ino, dia tetangga gue loh wkwkHinata: Ino Yamanaka anak cheers?
Naruto: iya
Hinata: yah sayangnya aku gak bisa nonton :( mungkin aku ke sana sekitar setengah jam lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Healer [Naruto x Hinata] ✔
FanfictionNaruto dan Hinata. Dua murid SMA yang kebetulan berada di kelas yang sama. Dua murid SMA yang sama-sama memendam luka. Dua murid SMA yang saling jatuh cinta. *** "Call me everytime you need to." "I want to be your healer." ** [R13+] ; TW // harsh...