*Minta Taburan Bintangnya Ya*
Warning!
[Ku Berikan Yang Sedikit Panas]
17+"Kau bisa menghukumku setelah ini, tapi bisakah kau mengikuti permainanku dulu, Anthony?"
Dia melihat ke arah Daisy dengan takjub. "How do you know?"
"I know you well enough." Bisik Daisy di telinganya.
Jane dan Eric duduk didepan mereka, Alexander berusaha menetralkan amarahnya, dia mencoba untuk percaya pada wanita ini. Daisy wanita yang cukup pintar, tidak ada salahnya jika mengikuti permainannya.
Pelayan sudah memberikan steak di depan meja masing-masing. Suasana begitu hening dalam waktu yang cukup lama sampai Jane membuka suara. "Aku mengenal baik ibumu, Daisy."
Daisy tersenyum pada Jane. "Ibuku cerita beberapa kali tentangmu."
"Jadi kau anak kedua dari Cloud?" Tanya Eric ikut bergabung dalam obrolan.
"Tepatnya anak ketiga, Mr Strife."
"Oh come on, you will be Alex's wife so call me Eric."
"But...."
"I insist." Ucap Eric sambil memasukkan makanan kedalam mulutnya. "Cloud pernah bertanya padaku mengenai kehamilan pertama istrinya."
Daisy mengangguk, tersenyum dengan ramah. "Dia menceritakannya bahwa kau hampir memukulnya dengan keras saat dia mengatakan tidak menginginkan bayi."
"Of course! Harusnya aku memukulnya saja waktu itu. Aku melihat Jane begitu sulit ketika hamil maupun melahirkan tapi dia malah menyakiti istrinya."
"Dia hilang ingatan saat itu." Ucap Jane membela Cloud.
"Tetap saja, jika aku hilang ingatan yang tidak mungkin aku lupakan adalah istriku." Eric melihat kearah Jane yang tersipu malu, tangannya menyentuh untuk menggenggam tangan Jane erat. "I love you."
"I know and you know i always love you." Jane menjawab sambil menatap mata Eric. Mereka begitu harmonis walau rambut mereka sudah mulai memutih, suasana begitu hangat seakan-akan mendapat energi positif dari dua insan yang ada di depan Daisy dan Alexander.
"Kau jadi pendiam." Bisik Daisy pada Alexander.
"Dengan diam mereka tidak akan tahun aku Anthony."
Daisy tersenyum. "Thanks to trust me."
Anthony tidak menjawab apapun, tepatnya dia tidak tahu harus menjawab apa. Dia tidak pernah mempercayai seseorang, bahkan tidak dengan Olivia. Tapi hatinya terus bilang bahwa Daisy adalah orang yang dapat dipercaya, padahal dia baru bertemu dengannya dua kali.
"Aku harap kau meninggalkan urusan mafia mu setelah menikah, Alex." Tanya Eric menatap Alexanderyang masih terdiam.
Alexander menatap Eric dengan senyuman miring. "You know i won't"
"You must." Eric bersihkeras. "You have to protect your wife and you children. 'That things' endanger your family."
"I won't marry, i won't have children, and i won't leave 'that things', Eric." Alexander menatap Eric tajam, tangannya mengepal pisau untuk memotong steak sampai jarinya memutih.
"Alex, he's your Dad." Jane menatap Alexander kecewa.
Eric melakukan hal yang sama dengan Alex, tatapan ayah dan anak begitu intens, sepertk ada aliran listrik di tengahnya. Mereka ingin saling membunuh, membuktikan bahwa yang satu lebih kuat dari yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Incovenient Flame
RomanceMATURE CONTENT. HARAP BIJAK DALAM MEMBAJACA [+21] ------ Wanita itu duduk bersebelahan dengan pria yang dilihatnya sedari tadi. Dia memesan satu gelas gin supaya tidak terlihat bahwa dia sedang menguntit laki-laki ini. Laki-laki yang membuat dunia b...