03. Most People Are Fools

13.2K 922 27
                                    


*Minta Taburan Bintangnya Ya*

Alexander terkekeh. "I won't marry you or another woman. I will never marry."

Alexander melihat mata abu-abu itu membesar, menandakan keterkejutan Daisy. "Are you gay?"

"What?" Alexander tak kalah terkejut mendengar pernyataan Daisy, dia tak habis pikir bagaimana wanita ini menyangkanya gay.

"You looked dangerous, hot, and very handsome, of course. So maybe you're not interested with women."

Alexander terkekeh merasa lucu dengan alasan yang daisy lontarkan."First, I wanna say thankyou to praise me and second I'm interested in women, especially with you now."

Daisy menatap mata gelap Alexander, cengkraman jari-jari pria itu lebih menguat di pinggangnya. Dia tidak dapat berbohong bahwa dia terbuai dengan sentuhan Alexander yang bahkan tidak mengenai kulitnya secara langsung.

Musik telah berhenti, Alexander melepas pinggang Daisy dan menunduk hormat karena Daisy sudah mau berdansa bersamanya. "Ada laki-laki yang sedang melihatmu dari tadi." Ucap Alexander mengadahkan kepalanya untuk menunjukkan pada Daisy.

Daisy melihat kearah laki-laki itu yang mengangguk sambil tersenyum. "Who is he?" Tanya Daisy pada Alexander yang masih ada disebelahnya.

"He's Jonathan Page, pemilik salah satu mall di New York." Ucap Alexander menjelaskan, melihat Jonathan sedang berbicara dengan wanita lainnya.

"Tebak apa yang sedang wanita itu lakukan?" Ujar Daisy menarik perhatian Alexander yang mengamati kedua orang itu. "Dia menarik rambutnya ke belakang telinga menandakan dia sedang menggoda Mr Page, lalu dia tersipu malu sambil merentangkan kipasnya, dinaikkan kipasnya sedikit untuk menutupi bibirnya yang tersenyum"

"Wow, ucapanmu persis dengan apa yang dia lakukan." Ucap Alexander takjub.

"Aku memperhatikan wanita itu dari tadi, dia menggoda hampir semua laki-laki disini."

"Except me." Alexander tersenyum melihat tingkah Daisy, dia mengikuti permainan Daisy. "Dan apakah kau tahu apa Jonathan lakukan?"

Daisy melihat kearah Alexander lalu menggeleng dengan penasaran.

"Jonathan akan mencium tangannya dan bilang 'anda dan gaun anda sangat cantik hari ini' sambil membuat senyuman khasnya."

Daisy memukul lengan Alexander pelan ketika melihat apa yang di lakukan Jonathan Page sama dengan yang Alexander ucapkan. "Dia datang ke sini." Ucap Alexander pada Daisy.

Dapat terlihat dari sudut mata Daisy bahwa sekarang pria mengenakan jas hitam - Jonathan Page, sedang berjalan ke arahnya. Alexander sedikit menjauh darinya membiarkan Jonathan menyapa Daisy.

"Hi, Ms Sephiroth." Ucapnya mencium tangan Daisy.

Daisy tersenyum hormat menyapanya. "Senang bertemu dengan anda Mr Page."

"Panggil aku Jonathan saja." Ucapnya.

"Oh, baiklah, Jonathan."

"Anda dan gaun anda sangat cantik hari ini." Ucap Jonathan sambil menyunggingkan senyum khasnya.

Daisy tertawa karena mengingat perkataan Alexander yang ternyata benar Alexander meliriknya dan ikut tertawa pelan.

"I beg your pardon. Apa ada yang lucu?" Tanya Jonathan  bingung.

"Oh tidak." Daisy berusaha menahan tawanya, namun gagal. "Maafkan aku, aku memikirkan yang lain." Daisy mencoba menahan tawanya dengan menutup tangannya di mulut.

An Incovenient FlameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang