35. You Get What You've Done

8.4K 635 31
                                    


*Minta Taburan Bintangnya Ya*

Sudah tiga hari Daisy dirumah sakit, dia sering sekali bertanya-tanya apakah Kenneth salah mengembalikan suaminya sewaktu di bandara? Apakah suaminya tertukar?

Bukan karena Alexander acuh padanya, namun justru sebaliknya. Dia tidak pernah melihat suaminya sangat perhatian seperti ini. Suaminya bahkan bersikeras untuk merawat dirinya sendiri, memperhatikan seluruh kebutuhannya bahkan untuk kebutuhannya yang paling intim dan selalu memastikan kenyamanannya.

Suaminya belajar menggantikan perban di kepalanya secara detail berdalih agar pria itu bisa menggantikan perban itu sendiri saat mereka kembali kerumah, memandikannya dengan spons lembut, membacakan cerita saat malam untuknya, memijat kaki hingga tangannya untuk melancarkan sirkulasi darah.

Keadaannya semakin lama semakin membaik, namun dia belum diizinkan keluar dari kamar ini. Padahal dia ingin sekali bertemu dengan Julia, melihat temannya itu, dan mengucapkan terimakasih.

Namun, Dr Gibson belum memperbolehkannya untuk terlalu banyak beraktivitas, namun memberinya sedikit kelegaan dengan mengabari kondisi Julia yang semakin lama semakin membaik. Bahkan pagi ini Julia sudah sadar, walaupun belum bisa banyak berbicara.

Dia ingin sekali memeluk temannya yang sudah menyelamatkan nyawanya itu. Sepertinya itu hanyalah harapan, selain Dr Gibson yang tidak mengizinkan. Tentu suaminya yang over protective itu juga tidak akan mengizinkannya.

Alexander bahkan bersikeras untuk menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, padahal dia bisa menggunakan kedua tangannya dengan mudah. Suaminya tidak membiarkannya mengambil sendok yang ada di depannya. Butuh perdebatan sengit jika dia ingin merebut sendok itu dari tangan suaminya.

Dan sedok garpu bukan hal yang paling runyam dilakukan suaminya. Alexander melakukan hal yang lebih parah dari itu, hari pertama dia di rumah sakit ada hampir lima orang Al Capone menjaganya didepan pintu, memeriksa setiap orang yang ingin menjenguknya, bahkan dokter dan suster tidak luput dari pemeriksaan mereka.

Dia tidak pernah ditinggalkan sendiri, jika Alexander pergi, maka akan ada yang menggantikan suaminya, entah itu Leah, Daniella, ibunya, bahkan Christian. Sepertinya Alexander memaksa Christian untuk menemaninya, terlihat dari wajah Christian yang begitu malas saat menemaninya saat itu. Namun, dia tahu persahabatan Christian, Alexander, dan Dexton melebihi ikatan saudara. Walau dengan wajah malas, Christian tetap menemaninya sambil menceritakan kasus-kasus yang sedang dikerjakan.

Namun, akhirnya suaminya mengalah padanya. Tidak ada lagi Al Capone diluar kamar, dengan syarat dia harus selalu ditemani oleh orang yang dia kenal di dalam kamar. Dan itu bukan ide buruk, dia menyetujuinya. Lagi pula akan lebih bosan jika dia sendirian di dalam kamar ini, dia perlu teman bicara.

Selain overprotective padanya, suaminya juga begitu menjaga keluarganya. Saat ini Leah ditugaskan khusus untuk menjaga rumahnya, menjaga Daniella dan ibunya.

Dia mengerti bahwa suaminya sangat khawatir dengannya. Tapi apa yang dilakukan suaminya sangat berlebihan untuknya. Dia ingin sekali keluar dari kamar, walau hanya sekedar ke taman rumah sakit dengan kursi roda, tubuhnya sudah lebih baik, dan kini dia malah merasa terkurung.

Ketika dia mengeluh pada dokter yang menanganinya tentang perilaku suaminya, Dr Gibson memihak Alexander. "Dia mengalami guncangan mental yang cukup hebat, dia juga terluka dan butuh waktu untuk pulih. Luka yang tidak terlihat terkadang lebih menghancurkan daripada luka yang terlihat."

Dia mengerti akan hal itu, bagaimana Alexander memiliki luka yang tidak terlihat sewaktu suaminya kecil. Dan sungguh mengejutkan bahwa dengan guncangan yang seperti ini Alexander tetap menjadi Alexander. Dia harusnya bersyukur akan hal itu.

An Incovenient FlameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang