16 : Marked on the Lips

7.4K 960 317
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah 5 hari Taeil keluar dari istana dan tak kunjung kembali. Setelah ia mendengar kabar bahwa Taeyong menghilang dan Jaehyun yang mengirimkan pasukan khusus untuk mencari Taeyong, ia secara mandiri mencari keberadaan pria itu.

Ia bertekad harus menemukan Taeyong dengan mata dan tangannya sendiri.

Kepergian Taeil yang diketahui oleh beberapa pelayan membuat berita tersebut cepat tersebar ke pelosok istana. Taeil bepergian membawa kuda sendirian. Gosip itu sudah pasti terdengar Johnny dan Yuta juga kala mereka berkumpul bersama di kediaman Yuta. Di tempat biasa Yuta berendam.

Hanya mereka berdua yang terlihat santai tanpa huru-hara seperti Jaehyun dan Taeil.

Walaupun hal ini lah yang membuat Johnny sedikit kebingungan. Diamnya Yuta nampak seperti air danau yang tenang namun siap menghanyutkan siapa saja kemudian.

"Tak kusangka Taeil bertingkah seperti itu hanya untuk seorang pelayan." Ejek Johnny yang duduk di bangku dekat kolam Yuta.

Bibir Yuta terangkat sebelah. Senyum sinis itu keluar di ikuti dehaman pelan. "Kenapa orang-orang sibuk mencari padahal dia akan kembali dengan sendirinya."

Mendengar jawaban Yuta membuat mata Johnny memicing. Alisnya bertaut kebingungan. "Bagaimana kau bisa sangat yakin dia kembali?"

Yuta membalikkan badannya ke arah Johnny. Menatap kedua manik mata saudaranya dengan sangat yakin dan mantap. "Dia butuh aku."

Sekejap kemudian Yuta naik dari kolam hangatnya, mengambil jubah untuk menutupi badannya yang setengah telanjang. Tanpa memberi kesempatan untuk Johnny bertanya lebih lanjut, ia pergi begitu saja.



***




Hari ini seperti yang dijanjikan Doyoung, ia akan mengantar Taeyong kembali ke istana setelah menghabiskan waktu berdua untuk terakhir kalinya.

Mereka berdua sama-sama memakai pakaian yang menutupi badan dan kepala mereka agar sebagaimana mungkin menutupi wajah supaya identitas mereka tidak diketahui penjaga istana.

Doyoung memilih rute hutan untuk keselamatan mereka berdua. Jika penjaga memergoki mereka, bisa-bisa pedang akan menghunus badan mereka seperti desas-desus yang terdengar di sekitar penduduk.

Separuh perjalanan mereka menemui sungai yang tak terlalu dalam untuk beristirahat sebentar sembari minum sedikit agar tidak dehidrasi. Doyoung menangkupkan air untuk membasuh mukanya yang penuh keringat. Taeyong melakukan hal yang sama. Dinginnya air membuat rasa pegal sedikit menghilang.

Keheningan sejenak meliputi mereka berdua. Hanya terdengar suara gemericik aliran sungai sampai akhirnya Taeyong mengambil sebongkah batu seukuran tangan di sebelahnya.

"Apa kau ingat, dulu kau nyaris melemparku dengan batu sangking sebalnya kau denganku? Haha," tawa renyah Taeyong keluar begitu saja mengingat masa lalu mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Parallel ❥ THE CROWN PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang