Taeyong mengalami kecelakaan yang membuatnya terlempar ke dimensi lain dimana semua orang berjenis kelamin pria menjadikan dia uke paling cantik disana!
Bagaimana cara Taeyong bertahan hidup dan menyesuaikan diri dari pandangan haus para seme disana...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sreggg
Suara pintu digeser memenuhi ruangan Putra Mahkota. Terdapat jeda hening disana.
Ibu Suri berdiri di ambang pintu menatap anaknya yang terduduk tenang dengan kepala menunduk membaca surat-surat penting di kursi singgasananya. Mata Ibu Suri bergerilya menatap setiap sisi ruangan itu.
Tak ada orang lain disana. Apa yang dicari-cari Ibu Suri tidak ia dapatkan.
"Masuklah, Yang Mulia Ibu Suri." kata Jaehyun menyambut datangnya Ibu Suri. Masih tetap dengan nada tenang. Tak ada hal yang mencurigakan dari raut wajahnya, semua terasa sama seperti apa yang biasanya ia lakukan.
Ibu Suri hanya tersenyum. Kini kakinya melangkah jauh maju memasuki ruangan tersebut. Ia membungkuk di hadapan anaknya.
"Selamat pagi Putra Mahkota." sapanya. Mereka berdua memang seperti ini. Begitu mencolok perlakuan Ibu Suri terhadap Jaehyun jika dibandingkan dengan perlakuannya terhadap anak keduanya yaitu Pangeran Minhyung.
Ibu Suri selalu menekankan pangkat tinggi anaknya adalah seorang Putra Mahkota yang harus dihargai bahkan oleh dirinya sendiri. Tak ada pelukan kasih sayang karena Jaehyun terlahir sebagai seorang Putra Mahkota.
"Duduklah, Ibu Suri." perintah Jaehyun yang segera dilaksanakan oleh Ibu Suri.
Mata Ibu Suri masih saja mencari-cari disana. Walaupun kini ia duduk di depan Jaehyun.
"Apa yang kau cari, Ibu Suri?" tanya Jaehyun.
"Ah, tidak. Sudah lama hamba tak masuk kesini. Ternyata tidak ada yang berubah."
Jaehyun tersenyum mendengar jawaban Ibunya. Sudah jelas jika Ibu Suri sedang mencari-cari sosok Taeyong yang kini telah ia tempatkan di tempat bersembunyi.
Selama waktu yang singkat sebelum jeda dibukanya pintu, Jaehyun menarik paksa Taeyong dengan tangan menutupi bibir pria itu agar tak bersuara, untuk bersembunyi di balik bilik tempatnya ia berganti baju. Nyaris terlambat, tapi untunglah Jaehyun bisa menyiasatinya dengan keterbatasan waktu.
"Apa yang membawamu kemari Ibu Suri?"
Ibu Suri menegakkan duduknya. Tatapannya berubah serius menatap lurus ke arah Jaehyun.
"Bersiaplah, besok calon istrimu akan kemari. Kuharap kau menyambutnya dengan baik."
"Ibu, aku sudah berapa kali mengatakan kalau aku-"
"Tidak ada penolakan karena ini perintah Raja." potong Ibu Suri dengan cepat.
Ibu Suri kini bangkit dari berdirinya, ia membungkukkan badannya menghadap Jaehyun sebelum meninggalkan tempat itu.
"Perintah Raja atau keserakahan Ibu?"
Ibu Suri yang menunduk kini mengangkat kepalanya melihat Jaehyun yang terkekeh pelan.
