1 : Arrived

24.3K 3.1K 800
                                    

Tuk tuk tukk

Bunyi heels sepatu melewati koridor terdengar jelas. Beberapa pelayan yang sedang bersih-bersih langsung menghentikan kesibukannya dan  menunduk menunjukkan manner mereka.

Langkah kaki itu terhenti di depan pintu besar yang dijaga oleh dua orang pria paruh baya.

"Jaehyun ada di dalam?"

Kedua pelayan itu mengangguk dan langsung membukakan pintu yang berukuran lumayan besar dengan corak ukiran kayu yang unik.

Jaehyun yang sedang membaca buku segera menutup bukunya saat mendengar pintu kamarnya terbuka. Ia bangkit berdiri dan mendekat ke arah tamu yang baru saja datang ke kamarnya.

"Apa yang membawamu kemari, Ibu suri?"

***

Hujan perlahan turun membasahi desa Trython. Sudah sepekan terakhir hujan selalu mampir memberi kesejukkan.

Doyoung berlarian kecil menuju pepohonan yang sangat lebat berharap tidak terkena air hujan walau usahanya tidak berhasil. Ia baru saja selesai memancing dan hendak pulang ke rumahnya namun hujan lebih dulu turun sebelum ia benar-benar sampai ke rumah.

Ia mengibaskan lengan bajunya yang basah sebelum ia mendengar suara aneh,

Sruggh

Suara itu keras tepat di belakang tubuhnya. Doyoung menoleh mencari asal suara yang ia dengar. Dibelakangnya tidak ada apapun.

Ia bertanya-tanya dalam hati, mungkinkah ada hewan besar yang lewat? Mendadak ia takut jika-jika hewan besar itu serupa babi hutan yang beberapa waktu yang lalu ia temui.

Namun rasa penasarannya jauh lebih tinggi dari rasa takutnya. Ia memilih berjalan memutari area sekitar menuju semak-semak belukar yang sangat rimbun. Gerakannya pelan dengan matanya yang berusaha awas agar jika dugaannya tentang binatang besar benar terjadi, ia akan siap-siap mengambil langkah seribu.

Ternyata dugaannya salah. Matanya menangkap sosok yang lebih besar dari dugaannya. Seseorang dengan pakaian aneh sedang terbaring tidur di semak-semak belukar.

Doyoung yang masih terheran-heran dengan apa yang dilihatnya segera mendekati pria dengan pakaian aneh itu. Bagaimana bisa pria itu tertidur dengan hujan deras yang mengguyurnya? Kini Doyoung takut jika apa yang ia temui itu adalah mayat.

Ia jongkok di samping pria itu. Ia mendekatkan kepalanya ke arah dada pria tersebut mencoba mengecek apakah detak jantungnya masih ada atau sudah hilang.

Jantungnya masih berdetak dengan baik. Doyoung segera mengguncang tubuh pria tersebut mencoba membuatnya siuman.

"Yaa sadarlah. Jangan tidur disini, tidak baik untuk kesehatanmu!"

Usahanya berhasil, pria itu membuka matanya lebar-lebar dan langsung duduk dari pembaringannya.

"HAH!" teriak pria itu yang sungguh membuat Doyoung kaget.

Pria itu masih tetap melotot dengan tangan yang mencengkeram kuat lengan Doyoung seakan-akan takut dengan sesuatu.

"A-aku masih hidup? Tidak mungkin. Tuan, apakah ini di surga? Apakah kau malaikat pencabut nyawa seperti di drama Goblin? Kau Lee Dong Wook yang sesungguhnya? Tidak! Jangan beri aku teh. Aku tak mau melupakan apapun! Aku tak mau pergi!"

Oke, sekarang Doyoung benar-benar bingung. Pria tersebut menanyakan hal-hal aneh yang tak dapat dicernanya sama sekali. Siapa Lee Dong Wook yang disebutkannya ia sama sekali tak tau. Apalagi memberinya teh, apakah ini saat yang tepat untuk minum secangkir teh?

Parallel ❥ THE CROWN PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang