Chapter 3 - Bad Day

240 168 60
                                    

Hi readers, back to my story😁
Kasih Bintang dong sama Saran kalian, kali aja ada part yang gak dapet feelnya.
Yuk ramein dan tinggalin jejak kalian.....

Happy Reading...

***
Seanna Pov.

Sepertinya hari-hariku harus penuh dengan orang-orang yang menyebalkan, bukan hanya Rachel yang belakangan ini selalu menjengkelkan. Tapi hari ini Mr. Vincent menyuruhku untuk secepatnya mengumpulkan berkas untuk ke pengadilan nanti, yang mana pihak kejaksaan yang meminta.

Sebenarnya aku akan mengumpulkan semua berkas, tapi masalahnya dalam pemeriksaanku saksi berkeras tidak memberikan kesaksiannya. Belum lagi, si Pak tua Vincent terus mendesakku. Ia terus memintaku menyelesaikan secepat mungkin, dan lebih parahnya ia menyuruhku untuk ikut menginterogasi tersangka bersama polisi.

Aku sudah cukup muak dengan itu, dan berapa menit sebelumnya seorang anak magang menabrakku dan menumpahkan kopi ke bajuku. Aku bukan tipe orang yang mudah emosi, tetapi hari ini sangat mengacaukan hariku. Rachel yang menjengkelkan, Mr. Vincent yang menyebalkan dan Anak magang itu? Oh Damn, haruskah aku mengumpat sekarang.

"Apa kau tidak pergi makan siang?" Aku menoleh pada suara yang tak asing itu, aku menghela napas, jangan lagi dan cukup hari ini. Itu Rachel yang baru saja tiba dari makan siangnya, alasanku tidak ikut bergabung bersamanya karna jelas atas omelan Mr. Vincent tadi, aku harus menyelesaikan berkas penuntutan itu dan salah satunya menghindari ocehan Rachel yang tidak berfaedah itu.

"Bagaimana aku bisa makan setelah mendapat semburan dari pak Tua itu." Kataku dengan muka memelas.

Rachel hanya tertawa melihatku seperti itu, ia juga berada disana saat aku di omeli, bukan hanya Rachel saja tapi semua pegawai lainnya. Jujur aku sangat malu, karena seumur-umur hanya kali ini aku mendapatkan omelan dari atasanku.

"Ya sudah, ini Americano untukmu" Kata Rachel sambil memberikan Americano favoritku. Aku tersenyum padanya, ia masih menyempatkan diri untuk memikirkanku. Memberiku Americano salah satu cara meredakan kekacauanku hari ini,  aku bersyukur mempunyai sahabat seperti Rachel yang mengerti bagaimana diriku.

"Terima kasih" Ucapku lalu meminum kopi yang masih panas itu.

Aku melihat seulas senyum dari Rachel, ia kembali ke meja kerjanya yang berada di sampingku. Aku memperhatikannya yang sedang berkutat dengan komputer, kupikir hari ini Rachel tidak banyak bicara sejak tadi pagi. Aku mengurungkan niat untuk bertanya, aku juga takut bertanya jika itu akan membuatnya tidak nyaman.

Aku terlalu gengsi untuk menunjukkan perhatianku terhadap orang lain. Aku memang seperti itu, dan aku pikir Rachel tidak biasanya seperti ini. Apa mungkin hantu yang menyenangkan sedang merasukinya, canda Hantu. Ahh sudahlah, mungkin ia hanya lelah sama sepertiku.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanyanya, aku memalingkan wajahku.

"Tidak apa-apa, aku penasaran dengan apa yang kau kerjakan" Jawabku terbata-bata.

Rachel menghela napas pelan."Aku pikir kau akan menanyakan keadaanku hari ini." Aku hanya tersenyum, aku sungguh tidak tahu maksudnya, aneh dan tidak terlihat seperti Rachel biasanya. Apa benar ia sedang dirasuki Hantu?

"Kau baik-baik saja, tapi kalau kau sakit aku bisa mengantarmu pulang untuk beristirahat" Kataku, ia menggeleng menolak.

"Tidak perlu, aku memang baik-baik saja." Ujarnya dan dapatku dengar helaan napas kasarnya. Kenapa? Apa dia marah padaku? Lalu di mana salahku, dasar aneh. Rachel hari ini cukup menambah prestasi terbarunya selain menjengkelkan, yaitu aneh.

SEANNA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang