Chapter 4 - Mysterious Women

213 159 59
                                    

Hi readers, bantu vote yang banyak yah.
I'm sorry for the delay in the my story. So, enjoy and happy reading.
❤❤❤

***
Mark Pov.

Memang benar bahwa Dunia ini memang sempit, bagaimana tidak? Jika hari ini aku dipertemukan lagi dengan wanita yang beberapa waktu lalu membuatku tertarik. Ya, wanita yang menabrakku di Apartemen dan sekali lagi di Cafe milik kerabat dekat orang tuaku Mr. Thomas dan Mrs. Lilian istrinya.

Sekarang aku dan dia sedang duduk di ruangan pribadi milik Mr. Thomas, mereka menyuruhku untuk meminta maaf dan menyelesaikan masalah bersama wanita bernama Sea ini. Padahal jelas bukan salahku, tapi salah wanita ini sendiri. Apa menabrak orang adalah kebiasaannya, atau? Ah entahlah, yang jelas ia terus mengomel dan mengumpat dari tadi dikarenakan baju yang ia pakai kotor dan basah.

"Saya minta maaf" kataku akhirnya, dan wanita itu menoleh dengan tatapan sinis.

"Apa kata maafmu bisa menyembuhkan memar ini di wajahku, dan..." ucapnya meringis kesakitan akibat memar di Dahi. Aku baru menyadari bahwa ada memar di Dahi lalu hidungnya yang merah.

"Maaf, kalau begitu aku akan mengantarmu ke rumah sakit" kataku, ia kembali menatapku sinis, pikirku ia malah terlihat cantik ketika seperti itu.

Mrs. Lilian berjalan menghampiri kami, aku harap ia sedikit membelaku mengingat tadi ia juga sempat mengomeliku karena tidak sigap menolong wanita ini.

"Apa memar di wajahmu masih sakit?" Tanya Lilian padanya, aku ikut menoleh padanya yang masih meringis sambil sesekali mengelus Dahinya yang memar.

"Tidak apa-apa." Jawabnya, aku tersenyum mendengar sekaligus heran dengan pernyataan yang wanita ini berikan. Pikirku pernyataan ini sama sekali jauh berbeda ketika bersamaku, jelas aku melihat ia kesakitan dan malah mengatakan ia tidak apa-apa kepada Mrs.Lilian.

"Ck, dengan ku kau terus mengumpat" Timpalku santai, wanita itu balas menatapku dengan tatapan tajamnya yang siap menerkam musuhnya.

"Ini benar-benar tidak apa-apa" Katanya.

"Baiklah, ini ambillah untuk meredakan sakitnya" Mrs. Lilian memberikan sekotak kecil obat Salep untuknya.

"Terima kasih" balasnya, Mrs. Lilian mengangguk lalu menatapku seperti mengisyaratkan sesuatu agar aku bicara pada wanita Pantai ini. Aku menoleh padanya, ia menunduk sambil mengoleskan obat itu ke Dahinya. Aku tahu maksud Mrs. Lilian, agar aku meminta maaf padanya, tapi ia belum tahu saja jika wanita ini sebenarnya...Oh astaga Mrs. Lilian meresahkan.

"Maaf" ucap wanita pantai itu. "Saya minta maaf karena telah menabrak Anda" lanjutnya sambil menatapku, ia tulus meminta maaf padaku. Sekarang sifatnya berubah menjadi lembut setelah sedingin dan ketus sekali tadi.

Aku hanya tersenyum dan mengangguk tanpa mengatakan apapun, karena kupikir memang dia yang menabrak ku tadi dan sama sekali bukan aku. Tetapi, Mrs. Lilian malah memukul lenganku untuk segera mengatakan maaf juga.

"A-aaa, saya juga minta maaf" ucapku, wanita itu kembali dingin sambil mengangguk kecil mengiyakan permintaan maafku. Baiklah, sepertinya hasrat ingin tahuku tambah besar padanya. Sifat dan perilakunya bisa berubah dalam hitungan menit saja. So,impressive!

"Aku akan mengambilkan baju untuk kau pakai." Ucap Mrs. Lilian kepada wanita itu.

"Tidak, tidak perlu repot-repot, ini tidak apa"

"Baju yang kau pakai basah, bagaimana kalau kau masuk angin?" Wanita pantai itu hanya tersenyum lalu menggeleng menolak tawaran Mrs. Lilian.

"Aku bisa langsung pulang saja, nek" katanya, aku menatap kedua wanita di hadapanku, sama-sama keras kepala. Yang satu bersikeras menolak dan satu lagi bersikeras menawarkan, kalau begini masalah tidak akan selesai, dan belum lagi Mr. Thomas menyuruhku untuk tetap disini sebelum ia kembali, yang benar saja? Adanya aku akan menjadi penonton dari kedua wanita ini.

SEANNA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang