Chapter 12 - What's the matter

105 89 11
                                    

"Nightmares are from a dark past"

-Mark

Happy Reading Guys😊..

****

Mark menyusuri koridor Apartement Sea, dengan Sea yang ia gendong ala Bridal style. Bersama Ansel ikut membawa tas miliknya, mereka menemukan Sea yang sudah jatuh pingsan di jalanan. Tepatnya bukan menemukan, karna pada saat itu Mark ada di sana.

Mereka berdua memasuki lift untuk menuju kamar Sea, Mark sesekali mendengar suara Sea yang menangis dalam tidurnya. Ia memperhatikan wajah Sea dengan teliti, baginya segala kesedihan ada disana. Wajahnya yang polos juga seperti mengisyaratkan bahwa ia sangat terluka, Mark bisa merasakan itu semua.

"Keluarkan ponselnya, dan telepon orang yang kemarin kau temui di sini" ujar Mark ketika mereka tiba di depan Apart Sea.

Ansel merogoh tas milik Sea, ia mendapati ponsel dan langsung menyalakannya. Untung saja Sea tidak menaruh Password dan memudahkan mereka untuk menelefon Kerry.

"Halo!" Sahut Kerry di seberang sana.

"Kami di depan, bukakan pintu Sea sedang pingsan." Kata Ansel. Tak lama kemudian Kerry langsung membuka pintu dan mendapati Sea dalam pelukan Mark.

Ia langsung menyuruh Mark membawa masuk Sea ke dalam kamar, raut wajah Kerry tidak bisa berbohong jikalau ia sangat khawatir melihat Sea yang pulang-pulang pingsan. Ia juga tak patut mencurigai Mark dan Ansel karna mereka lah yang membawa pulang Majikannya dengan selamat.

"Apa yang terjadi pada Seanna?" Tanya Kerry.

"Dia pingsan waktu di jalan" Jawab Ansel sambil menaruh tas Sea di nakas tempat tidurnya.

Mark sedang menidurkan Sea di ranjangnya menoleh pada Kerry dan Ansel. "Buatkan ia air buat menghangatkan tubuhnya, ia akan demam. Ansel kau telepon Dokter saja" Kata Mark, Kerry langsung melangkah keluar dan Ansel merogoh saku celananya mengambil ponsel lalu keluar.

Dan tersisa Mark disana, ia melihat tautan tangan mereka yang tidak mau dilepaskan oleh Sea. Mark mendengar Sea mengatakan ia tidak salah, Mark tahu itu sebelum ia meninggalkan Sea tepat di jembatan tadi, ia sempat mendengar Sea yang berteriak mengatakan ia tidak salah.

Wajah yang tidak bersalah itu ternyata menyimpan banyak beban di dalam sana, Mark tak menepik bahwasanya perilaku yang di tunjukkan oleh Sea kepadanya begitu mencerminkan apa yang seseorang rasakan. Mark menyimpulkan bahwa Sea tidak ingin mengenal seseorang karna tak ingin disakiti, pikir Mark seperti itu.

"Itu bukan salahku" igau Sea, Mark yang tersadar segera membelai rambut Sea perlahan.

"Tidak, itu bukan salahku" Racaunya lagi, Mark spontan mengambil tempat di samping Sea lalu mengelus lembut tangannya, Mark juga melihat benda bening yang jatuh di pipinya.

"Tidak apa-apa, kau sudah aman sekarang" Kata Mark pelan agar tidak mengganggu tidur Sea.

"Apa dia sudah sadar?" Kata Kerry yang tiba-tiba masuk, dan sedikit tidak enak melihat situasi yang terlihat canggung baginya.

Mark tersenyum. "Belum, sepertinya dia sudah tertidur. Apa yang sebenarnya terjadi?" Mark kembali bertanya.

Kerry terlihat bingung. "Apa maksud Anda tuan?" Tanya Kerry yang tidak mengerti sembari meletakkan segelas air putih dan tak lupa air kompresan untuk Sea.

SEANNA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang