Hi.. readers back in my story. Vote+Comment sebanyak-banyaknya, biar aku makin rajin Updatenya.
Happyreading and enjoy...
___________________"Maaf, maaf teman saya tidak sengaja," kata Rachel yang seketika diam memperhatikan Pria itu. "Kau lagi..." aku bangkit lalu memperhatikan kedua orang di hadapanku ini. Lalu menatap Rachel yang benar-benar emosi.
"Aaaa, kalian lagi" balas pria itu, aku ikut menoleh. Sekejap aku mengingat-ingat wajah pria itu. Benar aku pernah bertemu dengannya, di Cafe Mrs. Thomas dengan kejadian yang sama, dia si Mark pria yang pernah kutabrak dan mengakibatkan memar di dahiku.
"Hi. Sea. Kita kembali bertemu," ucap Pria yang bernama Mark itu.
"Ck, baru juga ketemu sekali. Kau sudah sok akrab" ucap Rachel ketus, aku hanya memperlihatkan smirk-ku.
"Kalau begitu perkenalkan Saya Mark" kata Mark.
"Well, kami tidak punya waktu untuk berkenalan. Sea ayo!" Kata Rachel ketus sambil menarik tanganku, pria itu tiba-tiba menahan pergelangan tanganku, menghentikan kami seketika.
"Kau pergi saja, saya masih punya urusan dengan temanmu ini" ucap Mark dengan wajah datarnya, aku menoleh pada Rachel dan menyuruhnya untuk melepaskan tanganku, begitu pun dengan si pria ini.
"Kau gila..." Pekik Rachel, aku segera mungkin menariknya keluar dari Cafe.
"Sudahlah, kau pergi saja duluan. Kau akan telat jika harus meladeni dia," Kataku lembut.
"Tapi kau...?" Tanya Rachel cemas, aku tersenyum lalu menggeleng meyakinkan dia bahwa tidak apa-apa.
"Baiklah, segera telefon aku jika Pria itu macam-macam padamu" kata Rachel, aku mengelus lengannya.
Setelahnya, Rachel melangkah untuk menyeberangi jalan. Ia juga sesekali melambaikan tangan kepadaku, dan parahnya ia menunjukkan jari tengahnya kepada Mark. Aku yang menyadarinya segera masuk ke dalam Cafe lagi, dan melihatnya masih dengan wajah yang datar, tidak ada ekspresi apa pun.
"Temanmu sangat tidak sopan" katanya, aku diam tanpa sepatah kata, bingung mau menjawab apa. Karena ia benar, Rachel sangat tidak sopan. "Mari duduk." Ajaknya, aku mengikuti langkahnya dari belakang.
"Saya benar-benar minta maaf atas perilaku teman saya" kataku ketika kami duduk saling berhadapan. Masih dengan ekspresi yang sama, mataku beralih ke ponsel yang ada di tangannya, ponselku dan satunya lagi ponsel yang kutemukan semalam.
"Tidak apa-apa, saya hanya perlu bicara denganmu" katanya. Aku menatapnya, ia juga sama. Kami saling menatap dengan waktu yang cukup lama, dan kami tersadar ketika Waiters yang datang membawa buku menu. Waiters itu menatapku dan tersenyum, ia mengenaliku.
"Apa Kak Sea datang sendiri, dimana Kak Rachel" Waiters itu yang bernama Lucy, ia hafal sekali Rachel denganku. Ia juga masih sangat muda untuk bekerja sebagai Waiters disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANNA [ON GOING]
RomanceWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA✅ Cinta tahu kapan ia jatuh berlabuh, berlabuh kepada seseorang yang baru bertemu. Mungkin terlalu cepat untuk dikatakan jatuh, jatuh cinta pada hal yang tidak memiliki titik temu. ...... Seanna Aaliesha, wanita yang bisa...