Chapter 16 - BRIAN

103 80 28
                                    

Happy Reading and Enjoy

••
•••
🦕🦕

****

'Aku tertarik padamu, menikahlah denganku!'......

Akh... kata-kata itu selalu menghantuiku Dua hari ini. Mark si pria brengsek itu benar-benar membuatku termakan oleh omongannya. Harusnya aku tidak mengizinkannya untuk mengenalku. Oh astaga, haruskan aku menyesal sekarang.

Aku menjauhinya sekarang, tidak ada lagi pendekatan. Aku tidak mau terbuai oleh rayuannya lagi. Dan setelah ia mengatakan hal itu, aku memintanya untuk menurunkanku di jalan, ia bersikeras tidak akan menurutiku. Tetapi aku juga bersikeras untuk turun, aku muak dengan dirinya.

"Mrs. Sea, sekarang waktunya menghadiri sidang" Ucap salah seorang Staff disana.

Dan ya, aku harus menghadiri sidang hari ini. Ini bukan kasus yang kemarin, ini adalah kasus baru yang cukup rumit bagiku. Karna kasus ini melibatkan banyak orang dari pengusaha-pengusaha yang sampai sekarang masih dalam tahap penyelidikan.

Dan hanya Satu tersangka yang baru di amankan oleh pihak berwajib. Aku mendapatkan berita ini tak lain dari Mr. Vincent, dan omong-omong kami sudah berbaikan.

"Ah ya, aku segera ke sana! Terima kasih" Ucapku.

Aku beranjak sambil mengumpulkan dokumen-dokumen jatuhan hukuman berdasarkan pasal-pasal yang harus di terima oleh tersangka tersebut. Jangan tanyakan aku betapa sulitnya mengumpulkan data tersebut, jika aku ingin jujur ternyata bantuan Mr. Vincent sangat membantu. Tapi untuk sekarang aku harus berdiri di kakiku sendiri.

Setelahnya aku memasuki ruang sidang, di sana terdapat Terdakwa dan beberapa saksi, penasihat, dan pastinya terdapat banyak reporter televisi disana, aku sangat yakin orang-orang yang berada dalam ruangan ini sangat menunggu keputusan dari hakim, dan di lihat dari data yang ku kumpulkan Terdakwa cukup banyak melakukan penggelapan dan penipuan.

Baiklah, sekarang tinggal menunggu Hakim yang datang. Aku juga yakin, pihak dari tersangka ujung-ujungnya akan meminta banding untuk itu. Ah, sudahlah yang penting pekerjaanku selesai.

"Apa hukumannya berat?" Tanya salah satu Juri.


Aku tersenyum. "Ah mungkin begitu, nanti juga kita akan mendengarnya bersama" Aku sebisa mungkin berlaku sopan. Bukan bagaimana, apa harus aku jelaskan hukuman apa saja yang di jatuhkan kepada terdakwa atas tindak pidana yang ia lakukan.

Hakim memasuki ruang sidang....

"Selamat pagi semuanya" Kata kepala Hakim Mr. Martin.

Semua orang membalasnya, tanpa mendahului memberi berdiri memberi salam hormat, termasuk aku. Aku sedikit menoleh pada terdakwa, ia menunduk merasa malu. Kasus ini memang terjadi dimana-mana sekarang, dengan alasan yang sama mereka melakukan itu karna tuntunan dari keluarga dan mereka juga kepala Rumah tangga.

Tapi, apa semuanya harus di lakukan dengan cara seperti itu? apa uang begitu menutup akal sehat manusia hingga bisa merugikan banyak orang. Belum lagi ini adalah kasus penipuan perihal Investasi. Aku tidak bisa membayangkan berapa banyak yang sudah termakan oleh tipuannya.

"Baiklah, saya harap semuanya bisa tenang selama sidang berjalan" Tutur Mr. Martin.

Banyak orang yang bersorak agar terdakwa di hukum seberat-beratnya. Hakim yang mendengar itu menenangkan mereka. Ya, sudah jelas dalam persidangan semua harus tenang baik itu keluarga dari pihak terdakwa ataupun korban.

SEANNA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang