"Mengorbankan waktu akan terasa sia-sia, jika menghentikan waktu sudah pasti tak bisa. Gunakan waktu yang tersisa untuk melukis indahnya waktu bersama"
Happy Reading and Enjoy.
♡♡****
Seanna Pov.
"Apa Rachel tidak masuk lagi hari ini?"
Pertanyaan itu hampir seharian ku dengar, mulai dari karyawan dan anak Magang menanyakan hal yang sama, Mr. Vincent juga menanyakan itu. Dan aku sahabatnya sendiri tidak tahu kenapa Rachel belakangan ini tidak masuk kerja dan tentunya tidak pernah bertemu denganku.
Apa ia sakit? mana mungkin. Jhosua juga bilang jika Rachel baik-baik saja, tapi sedang bermasalah dengannya. Dan mungkin itu juga salah satu alasan Rachel mogok kerja, biasalah namanya juga pasangan. Aku cukup memaklumi itu, tapi entah kenapa tanpa Rachel keseharianku hambar, sunyi dan tak berwarna. Walaupun Rachel kadang menyebalkan, tapi ketika si menyebalkan itu tidak ada, hari-hariku rasanya ada yang kurang.
Dan omong-omong perihal pria yang bernama Mark aku sudah lama tidak melihatnya apalagi bertemu dengannya, ah tapi lebih baik seperti itu daripada aku harus naik darah setiap kali melihatnya. Sudahlah, kenapa juga aku harus memikirkannya.
Jam sudah menunjukkan kan pukul Empat sore, waktunya aku bergegas pulang lalu istirahat. Hari ini cukup melelahkan, dan besok aku harus menyiapkan diri untuk menghadiri sidang yang kedua kalinya pada tersangka yang kedua. Maksudku dalam kasus yang sama seperti kemarin.
Drrrtt...Drrrrtt...
Sebelum aku beranjak ponselku berdering, nama stupid tertera di layar. Jangan lagi, aku barusan saja membicarakannya dan tiba-tiba ia menelepon. Aku curiga pria itu sedang memata-matai ku ku diam-diam.
"Apa lagi?" Tanyaku.
"...."
"Aku tidak bisa" Jawabku singkat.
".....!"
"Up to You, I don't Care"
"......"
"Baiklah, dasar pemaksa. Aku akan ke sana!" Aku langsung menutup sambungan telepon. Dia pikir dia siapa menggertakku dengan embel-embel akan menyesal nantinya, dan bodohnya aku malah menyetujui si Mark bodoh itu. Ayolah Sea jangan ikut bodoh juga, oh gosh.
Tapi aku bisa saja membodohinya, biarkan saja ia menunggu lama disana. Toh bukan aku juga yang rugi, dan tadi dia juga yang memaksa. Jadi tak salahkan jika aku tidak datang menemuinya malam ini, dan jelas kukatakan aku benar-benar lelah dan sangat butuh istirahat.
Setelahnya aku berjalan dengan semua tatapan sinis yang ditujukan padaku oleh karyawan lain. Aku sudah cukup sering mendapati tatapan itu dan anehnya mereka melakukannya saat Rachel tidak ada bersamaku. Rachel cukup menakutkan bagi karyawan di kantor, dan itu cukup melindungiku dari nyinyiran mereka. Aku terus berjalan hingga memasuki area Basement lalu menuju tempat mobilku terparkir, dan sialnya salah satu mobil membunyikan klakson hingga membuatku terperanjat dan hampir saja jatuh.
"Aku tahu kau mencoba untuk menipuku kan. Maaf aku tidak sengaja." Kata seorang pria yang suaranya kukenal, dan benar! siapa lagi jika buka Mark si Pria menyebalkan ini.
"Sial, aku curiga kau memata-mataiku kan!"
"Jangan menuduhku seperti itu, aku kesini punya niat baik"
"Dimataku kau tidak ada baik-baiknya, sangat memilukan, sorry." Ucapku.
"Baiklah, aku kemari hanya ingin memberikan ini," ucap Mark sambil memberikanku sebuah ponsel, aku mengerutkan kening bertanya-tanya untuk apa ponsel ini. Apa dia pikir aku sudah tidak mampu membeli sebuah ponsel?
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANNA [ON GOING]
RomanceWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA✅ Cinta tahu kapan ia jatuh berlabuh, berlabuh kepada seseorang yang baru bertemu. Mungkin terlalu cepat untuk dikatakan jatuh, jatuh cinta pada hal yang tidak memiliki titik temu. ...... Seanna Aaliesha, wanita yang bisa...