4. DENDAM

90 16 0
                                    

"Lo gila?!" Suara sarkas seseorang mampu membuat Ana terkejut dengan segera Ia berdiri dari duduknya

"What! Ngapain satya di sini? Apa dia denger omongan gue tadi" batin Ana gugup

"Ngapain ni cewek keliatan gugup?" Batin Satya merasa heran karena tingkah Ana

"Ngapain lo?!" Tanya Ana tak biasa

"Bernafas" jawab Satya asal

"O"

"Gue kira lo mati, ampe mangap - mangap ga bisa nafas" kata Ana ngasal

"Ternyata bener lo emang gadis gila" kata Satya heran dengan pemikiran cetek Ana

"Emang lo tau kalau gue gadis?" Tanya Ana sambil menaikkan sebelah alisnya dan menampilkan wajah songongnya

"Astoperloh" sebut satya sambil memegangi dadanya

"Lo udah ga perawan?!" Tanya Satya terkejut

"Maybe" jawab Ana sambil mengetuk - ngetuk dagunya seolah sedang berfikir

"What?!"

"Lebay lo ah"

"Astaga ternyata gosip tentang lo di luaran sana emang bener"

"Ck, peak,"

"Ya jelas nya lah kalo gue masih perawan tai" kata Ana ngegas

"Biasa aja kali tai"

"Lo nyebelin"

"Malah ngatain gue nyebelin, orang jelas - jelas lo sendiri yang bilang kalo lo ga perawan" bantah Satya

"Yang bilang gue ga berawan siapa?!" Pekik Ana kesal

"Bisa - Bisa nya Rara tahan pacaran sama makhluk spesies kayak lo!" ceplos Ana

Satya pun tersentak, Ana yang melihatnya pun merutuki mulutnya yang asal ceplos

"Mampus gue" rutuk Ana dalam hati

"Lo kenal Rara?" Tanya Satya

"Ga" bantah Ana

"Bohong lo!"

"Gue bilang ga kenal ya ga kenal!" Bentak ana

"Kalau ga kenal ya ga usah bentak juga!" Bentak balik Satya

"Lo kenapa sih hah?!" Sentak Ana menatap nyalang Satya

"Lo mau nanya gue kalo yang bunuh Anisa itu gue iya?!" Tanya Ana tak biasa

"Buk-" ucapan Satya terpotong kala Ana kembali bersuara

"Kalo mau nanya ke kantor polisi sana!" Kata Ana ngegas karena saat ini dirinya benar - benar merasa kesal

"Atau perlu lo tanya sama tuhan yang tau segalanya!" Kata nya lagi

"Kalo gue tau caranya, mungkin dari dulu udah gue nanya sama tuhan siapa yang bunuh Anisa" kata Satya yang ikutan merasa kesal

"Yaudah mati dulu sana! Biar bisa ketemu sama tuhan!" Kesal Ana

"Lo gila?!" Bentak Satya

"Lo yang gila!" Bantah Ana

"Kok lo ngegas sih tai?! "

"Kok lo nyolot sih nyet?!"

"Dasar cewek ga waras!"

"Dasar cowok buta!"

Satya kala mendengar perkataan Ana pun menatap nya tajam, Ana pun tak kalah menatapnya tajam

Overlook [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang