17. KATA MAAF

140 18 1
                                    

Saat di rasa semua orang sudah keluar dari ruangan Ana dirawat, dengan perlahan Ana bersuara

"Mau ngomong apa?" Tanya Ana

Jawaban Alex yang langsung membuat Ana terdiam seketika, ia menatap Alex tak percaya. Ini seperti mimpi

"Gue cinta sama lo" kata Alex sambil menatap manik mata Ana dengan dalam

"A-al" Ana tidak bisa berkata apa - apa

"Dan gue mau minta maaf, gue salah. Gue bener - bener laki - laki paling brengsek karena udah nyia - nyiain perempuan setulus lo, sebaik lo, dan secantik lo An. Gue bener - bener minta maaf" kata Alex dengan tulus sambil menggenggam jemari Ana yang dingin.

Sedangkan Ana masih mencari kebohongan yang di buat oleh Alex, tapi nyatanya ia tidak dapat melihat kebohongan dari tatapan Alex semua - semuanya terlihat tulus. Ia kembali di kejutkan kala melihat laki - laki di depannya meneteskan Air mata di depannya pertama kali, dan itu semua karena dirinya

"Gue bener - bener cinta sama lo" kata Alex yang masih meneteskan Air mata

"Well you mary mee?" Pertanyaan Alex mampu membuat Jantung Ana berdetak tak karuan

****

Sedangkan di tempat lain...

"Lo apa - apaan sih?!" Tanya Kayla lagi, kala Degan terus menariknya tanpa memberinya jawaban

"Lepasin!" Bentak Kayla

Degan pun menyentak tangan Kayla dengan kasar, dengan cekatan Degan mengunci pergerakan tubuh Kayla dan memepetkannya ke tembok belakang rumah sakit. Hal itu mampu membuat Kayla jantungan

"M-ma-u apa lo?" Tanya Kayla was - was, ia sangat gugup kali ini

Degan tak menjawab ia masih santai menatap Kayla dengan intens, hal itu semakin membuat Kayla gugup

Tanpa aba - aba Degan menempelkan binir nya tepat di bibir ranum Kayla, hal itu mampu membuat Kayla menegang dengan mata melotot bersiap untuk keluar

Sebelumnya bibir mereka hanya menempel tapi lama kelamaan Degan dengan perlahan melumat bibir bawah dan atas Kayla dengan lembut, dengan perlahan Kayla juga menutup matanya dan membalas lumatan Degan di bibirnya, lidah mereka saling bertemu satu sama lain. Lumatan yang tadinya lembut kini semakin kasar, Degan semakin memepetkan tubuh Kayla pada dinding di depannya dan menuntun tangan Kayla agar mengalungkan di lehernya. Sesekali Kayla meremas rambut Degan dengan kencang kala hisapan di bibirnya dihisap dengan kuat

****

Sama halnya dengan keadaan Ana saat ini, karena dia saat ini juga sedang berada di fase senam jantung kala Alex memainkan lidahnya di dalam mulut Ana. Sesekali ia melengguh kala Alex memainkan lidahnya.

Dengan tenaga yang ia punya Ana mendorong Alex sekuat tenaga

"Kenapa sih kamu dorong - dorong!" Ngegas Alex, tak terima karena dirinya didorong dengan kuat sampai hampir terjungkal ke belakang

'Gila nih cowok malah ngegas, seharusnya gue yang ngegas setan!' Pekik Ana dalam hati

"Lo gila HAH?!" Desis Ana tajam, sambil mengusap bibirnya yang membengkak

"Gila karena kamu" jawab Alex dengan senyuman menggoda sambil mengerlingkan sebelah matanya

Ana bukannya tergoda, ia malah bergidik ngeri melihatnya

"Lo cacingan?" Tanya Ana kesal, sedangkan Alex yang mendengar pertanyaan Ana pun mengerucut kan bibirnya maju ke depan karena kesal

"Ngomong - Ngomong bibir kamu makin manis" ucap Alex frontal

Ana yang mendengar pun sontak dengan kesal melempar toples ke arah Alex, tapi dengan gesit Alex segera menghindar Al hasil

Cklek

"Kok gue-"

"Uuannjenggg! SETAN! BIADAP!" Teriak Satya keras kala toples itu mengenai wajah tampan miliknya

Ana berusaha menahan tawanya, sedangkan Alex sudah terbahak - bahak

"Sorry Sat ga sengaja" kata Ana sambil menahan tawanya, sedangkan Satya menatap Ana dengan tatapan sengit

"Kok lo makin serem sih An!" Kesal Satya, berjalan menuju sofa rumah sakit dengan cemilan ringan di genggaman nya

Datang Degan bersama Kayla di belakangnya. Satya menatap mereka dengan tatapan menyelidik, kala melihat bibir para wanita yang terlihat bengkak. Ia pun melontarkan ucapan yang mampu membuat mereka terdiam membeku

"Lo pada habis skidi pappap kan?!" Tudung Satya seenak Jidat

'MAMPUS!' Batin mereka semua dengan wajah yang mulai memerah kecuali Satya yang masih duduk dengan antengnya, mereka benar - benar merasa malu.

Sedangkan Satya meresa sangat senang sekaligus puas dengan otak cemerlang nya dan kepeka annya, karena bisa membuat mereka semua terdiam membisu

'Haha.. lo pikir gue ga bisa ngalahin lo pada' batin Satya dengan senyum miring.

****
















~TBC ~
....

Jangan lupa votmen nya ya makasih
See you next chapter🤗

Overlook [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang