14. TERBONGKAR

133 18 1
                                    

Alex prov!

Saat ini gue mengajak Aina ke sebuah kafe untuk diner sekaligus jalan. Di saat gue sedang bergurau dengan Aina, ponsel milik gue bergetar menampilkan nama yang tertera dengan nama sebutan "pembunuh". Dengan malas gue menerima panggilan itu

"Ga usah hubungin gue!" bentak gw

"A-Al, kamu bi-bisa anterin a-aku ke r-rumah s-sakit" ucap terbata-bata, gue yang denger suaranya sempat bingung. Tapi dengan cepat gue mengenyahkan pikiran itu

"Ga!" jawab gw cepat

"Aku sakit Al" ujar nya dengan suara yang semakin melemah

"Bukan urusan gue" jawab gw tidak prduli

"Dan juga gue lebih bersyukur kalau lo cepet mati" kata gw pedas

"Tap-" belum sempat ia berucap, dengan cepat gue mengakhiri sambungan telepon secara sepihak

Tut

Sambungan telepon pun terputus

"Siapa sayang?" tanya Aina

"Pembunuh sialan" jawab gw dengan santai

"Kenapa lagi dia?" tanya Aina dengan suara lembut khas miliknya

"Udahlah ga penting" jawab gw

"Cepet makan lagi" kata gw

Setelah itu gue teringat kala ucapan Kaysa di taman beberapa minggu yang lalu, bahwa Ana mengidap penyakit leukemia atau yang biasa di sebut kangker ganas

"Al! Kok kamu diem aja kenapa?" tanya Aina, membuyarkan pikiran gw, gw hanya menjawab nya dengan gelengan kepala

****

Beberapa hari gue ga pernah liat cewek pembunuh itu, gue sering pura - pura pergi ke kamar mandi demi melihat cewek pembunuh itu ada di dalam kelas atau tidak

"Kamu kenapa sih lex? Kamu tuh aneh tau gak! Semenjak pembunuh itu ga ada, sikap kamu ke aku berubah-ubah!" teriak Aina karena terlanjur kesal

"Gue bilang ga! Ya ga!" bentak Alex tanpa sadar sambil menatap Aina tajam

Aina yang di bentak di depan umum pun menatap Alex tak percaya sekaligus merasa malu, ia pun memulai akting nya

"Kamu bentak aku? Kamu sampai bentak aku karena cewek pembunuh itu?!" teriak Aina dengan wajah yang sudah berlinang air mata

Seseorang yang sedari tadi sudah tidak tahan melihat drama miss Queen pun akhirnya ikut turun tangan

"Seharusnya yang di bilang pembunuh itu lo!" bentak seseorang yang saat ini menjadi pusat perhatian

"Kamu ga usah ikut campur! Memang benar kan sahabat kamu itu pembunuh!" bantah Aina

"Lo pikir semua orang bakal percaya lagi sama lo? Yang ada lo jadi bahan bulyan!" katanya sambil terkekeh

"Maksut lo apa?!" bentak Aina

"Waw! Gue takutt!" ledek orang itu sengaja

"Lo itu pembunuh! Lo yang pembunuh Aina!" teriak Kayla

"Gue bukan pembunuh!" bantah Aina marah

"Terus apa? Ngedorong kakak lo sendiri ke jurang! Nusuk perut Ara pakai pisau lipat sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya, apa kalau bukan pembunuh Hah?!" Bentak Kayla, membuat semua orang terkejut tak terkecuali Aina dan Alex dkk yang sedari tadi menonton

"Maksut lo apa?" tanya Satya maju kedepan

"Gue rasa lo ngerti maksut gue!" sarkas Kayla

"Dan lo semua yang ada di sini dengerin gue baik - baik! Ara Johari Lauren adalah adik dari Ana Arselina Lauren!" teriak Kayla lantang membuat mereka semua terkejut bukan main

"Lo bohong kan?" tanya Satya masih tak percaya

"Lo bisa lihat sikap lembut Ana yang hampir mirip dengan Ara, kesukaan mereka, hobi mereka, dan Anjing peliharaan mereka Dodhy. Ga mungkin Ara ga cerita sama lo tentang kakak nya yang bernama Arse, nama Arse diambil dari nama Arselina dan nama itu milik Ana" jelas Kayla yang lagi - lagi mampu membuat mereka kembali terkejut

"Ja-jadi Ana?" ucap Degan terbata-bata

"Dan juga perlu lo semua tau! Anisa tidak sebaik yang lo kira, Anisa pernah membuly Ara karena di tolong oleh Alex. Anisa sebelas du belas sama Aina" kata Kayla

"Kalau lo semua ga percaya, cek ponsel lo masing-masing saat ini. Ada berita yang bakal bikin kalian Menyesal seumur hidup!" setelah mengucapkan itu, Kayla berlalu dari kantin

Dengan tergesa Alex membuka ponselnya yang berlogo buah apel di gigit itu dengan seksama yang menampilkan sebuah notif whatsApp yang berupa video di mana Anisa membuly Ara, dimana Aina mendorong Anisa, dan dimana Ara yang tertusuk pisau, dan dimana Ana yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan alat bantu pernafasan di setiap tubuhnya

"Aina!" bentak Alex

"Lex! Aku nglakuin ini karena aku suka sama kamu!" kata Aina

"Kita putus!" kata Alex berjalan pergi meninggalkan Aina yang terkulai lemas

"Enggak aku ga mau! Alex! HIKS.. HIKS.." teriak Aina dengan Isak tangis yang keras

"Dasar cewek munafik!" ucap Degan tajam dan berlalu pergi meninggalkan kantin

"Jangan lo pikir gue bakal diam aja. Gue ga akan tinggal diam na!" kata Satya tajam

Aina pun mulai di bully di sekolah, status primadonanya sudah lenyap















































~Tbc~
...


Assalamualaikum semua
Akhirnya kejahatan Aina terbongkar juga
Semoga kalian suka sama chapter kali ini
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara komen di bawah, karena aku butuh saran dari kalian semua. Dan jika kalian suka sama cerita aku jangan lupa klik tombol Bintang / vote
Makash ^O^
See you next chapter 🤗

Overlook [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang