5. KELUARGA

84 17 0
                                    

"Coba lo cerita!" Suruh Degan

"Jadi-"

Satya pun menceritakan semuanya kepada Degan Se rinci - rincinya

"Lo ngerti kan?!" Tanya Satya

"Hmm" Degan cuma berdeham saja

"Pasti dia tau semuanya, coba deh kalau dia emang yang ngebunuh Anisa pasti dia ga bakal berani nantang kita kayak gitu" Satya menarik nafas "Apalagi ampe bawa - bawa polisi" lanjutnya lagi

"Cobadeh lo pikirin"

"Kita temuin aja besok!" Ajak Degan

"Kalo ga mau?" Tanya Satya

"Seret aja" Jawab Degan ngasal

"Oke" jawab Satya mantap

"Lo setuju sama ide konyol gue?" Tanya Degan heran

"Ya Iyalah" setelahnya mereka sibuk dengan fikirannya masing - masing

🐌🐌🐌

PRANGG..

"Dasar anak tidak berguna!" Bentak seorang pria paruh baya

"Pantas saja ibumu meninggalkan mu! Karena sudah tidak sanggup untuk mengurusi anak yang tidak tau diri sepertimu!" Katanya tajam, dan pergi meninggalkan gadis dengan berjuta luka mental maupun fisik

Gadis itu hanya bisa terduduk dengan pipi bengkak bekas tamparan, telapak kaki yang berdarah karena terkena serpihan kaca dan rambut yang berantakan karena mendapat jambakan

Gadis itu mengepalkan tangannya pertanda ia sangat marah, ia sudah tidak bisa menangis karena hatinya sudah beku. Stok air matanya telah habis karena selalu menangis

Bentakan, cacian, makian, hinaan, kekerasan, sudah biasa gadis itu terima. Di sekolah, maupun di rumah

"Astaga, non tidak apa - apa?" Seorang perempuan paruh baya yang memakai seragam pembantu rumah tangga itu berlari ke arah gadis itu dengan raut wajah yang khawatir

"Aku tidak apa - apa kok bi" ucapnya pelan sambil menampilkan seluas senyuman

"Lebih baik nona pergi ke kamar, mandi dan makan malam, non mau bibi masakin apa?" Tanya bi Asri

"Emm, nasi goreng aja deh bi. Kalau gitu aku naik ke atas dulu ya" pamit gadis itu, dan mendapat anggukan dari Bi Asri

Kamar!

Gadis itupun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piama bermotif hello kitty dengan sendal bulu nya yang bergambarkan Sapi

Drtt... drrt... drt...

Suara dering ponselpun terdengar di kamar yang sunyi itu

Gadis itu segera meraih ponselnya yang tertera nama Kayla Rain

"Halo" kata gadis itu dengan suara serak

"Lo kenapa? Lo baik - baik ajakan? Jawab gue? Lo dimana? Biar gue kesana? Jawab gue jangan diem aja kutil! Ana lo kenapa?" Tanya bereretan Kayla

Ya gadis itu adalah Ana, gadis berjuta luka

"Gue ga papa Kay" jawab Ana

"Trus kenapa gue telfon lo dari tadi ga lo angkat badak?!" Kata Kayla kesal

"Gue tadi di bawah lupa ga bawa ponsel, ponsel gue di kamar. Dan juga gue baru mandi mungkin ponsel gue ke silent" kata Ana menjelaskan

"Ck" decak Kayla di seberang sana

Overlook [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang