S e m b i l a n

18.1K 2K 100
                                    

9. Orang akan lupa pada masanya

Kiara berjalan menyusuri koridor sekolah seraya memegangi perutnya. Jaket kebesaran milik Kenzie melekat sempurna ditubuhnya.

Gadis itu menunduk, mencoba bersikap biasa saja saat melewati beberapa orang yang sudah memenuhi koridor.

"Kiara, bisa ikut Ibu ke kantor?"

Kiara mendongak, gadis itu dengan wajah piasnya menatap ke arah guru bertubuh lumayan gempal. Namun tak dapat dipungkiri, wajahnya terlihat sangat cantik.

"I-iya, Bu."

Dia Bu Reni, wanita itu langsung mengajak Kiara untuk ikut bersamanya.

Saat sampai di meja Bu Reni, wanita itu menyuruh Kiara duduk di depannya. "Kiara, kamu hamil?"

Kiara membulatkan matanya mendengar kalimat yang guru itu ucapkan. Keringat dingin begitu terasa ditubuhnya.

"Jujur aja, kalaupun kamu jawab nggak, dari bentuk tubuh kamu aja Ibu udah bisa bedain, Ra."

Kiara diam, gadis itu tak berani menjawab. Ia mengigit bibir bawahnya, air matanya menetes begitu saja. Ia mengangguk setelahnya, "Iya, Bu. Saya hamil," jawabnya dengan nada bergetar.

Bersamaan dengan itu, Nakula—sahabat Kenzie baru saja masuk ke dalam kantor dengan buku yang ia bawa.

Cowok itu membulatkan matanya.

"Siapa Papanya, Ra?"

Kiara tak menjawab. Gadis itu menggeleng, takut, ia sangat takut sekarang. Ia juga bingung, ingin bilang David, tapi Kenzie sudah bersih keras ingin bertanggung jawab atas ini.

"Ra." Bu Reni mengusap punggung tangan Kiara pelan.

Sebenarnya, ia sudah memperhatikan Kiara akhir-akhir ini. Gadis itu menjadi sangat pendiam, belum lagi ia sering melihat Kiara bulak balik ke toilet saat ia mengajar.

Mencoba memperhatikan bentuk tubuh gadis itu, itu semakin membuatnya curiga dengan apa yang ia pikirkan.

"Jujur sama Ibu," ujarnya lembut.

"A-aku gak tau, Bu," jawab Kiara.

Nakula berjalan menghampiri Kiara dan juga Bu Reni. Cowok itu menatap wajah Kiara yang sudah sangat basah dengan air mata. "Kenzie ya, Ra?" tanya Nakula.

"Nakula? Ngapain kamu di sini?" tanya Bu Reni kaget.

"Saya mau ngasih buku PR yang kemarin, Bu," jawabnya.

Wanita itu menatap Nakula dan Kiara dengan tatapan khawatir. "Saya gak akan bocor, Bu," ujar Nakula yang seolah tau kekhawatiran Bu Reni.

"Kenapa kamu nuduh Kenzie?"

"Karna emang cuman Kenzie yang deket sama Kiara," jawab Nakula yakin.

Cowok itu menatap Kiara lagi, "Satu bulan yang lalu, kan, Ra?" tanya Nakula.

"I-iya. Tapi bukan—"

"Kan!" Nakula ingat betul saat sebulan yang lalu Kenzie menginap di rumahnya dengan keadaan kacau.

Kiara menggeleng, gadis itu menatap Bu Reni dan Nakula secara bergantian. "Bukan Kak Kenzie—"

"Nakula, tolong panggil Kenzie ke sini," putus Bu Reni.

Kiara gelagapan, gadis itu menatap Bu Reni seolah memberi tahu. Bukan Kenzie pelakunya.

Tapi, Bu Reni juga sepertinya sudah percaya dengan alasan Nakula. Hanya Kenzie yang dekat dengan Kiara.

Bad Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang