Pada minta up lagi, awas aja kalau gak rame hehe:')
20. Pergi
Di bengkel, Kenzie kepikiran pada Kiara. Gadis itu sama sekali enggan menjawab pertanyaan Kenzie tadi.
Dan itu … cukup mengganggu pikirannya sampai sekarang.
"Kenapa lo?"
Kenzie tersadar dari lamunannya. Cowok itu menatap ke arah Leo yang tengah mengangkat sebelah alisnya.
Kenzie menggeleng, ia tak yakin menceritakan ini pada Leo. Karna bagaimanapun keadaannya, di sini Kenzie yang salah.
"Lembek banget lo."
"Mau cerita juga, gue yakin lo pasti nyalahin gue."
"Tapi lo ngerasa lo salah gak?" tanya Leo.
Kenzie mengangguk. Leo tertawa, "Berarti gak usah takut. Lo kan udah ngaku. Kenapa?" tanya Leo lagi.
Kenzie diam beberapa saat. Cowok itu menatap ke arah bengkel yang sepi.
"Gue hampir aja lakuin hubungan suami isteri sama Rara. Kiara tau, sampai gue berangkat kerja sekarang, dia sama sekali gak ngomong selain nangis," ujar Kenzie.
Leo kaget. Pria itu menatap Kenzie tak percaya, "Lo gila?"
"Iya."
Leo menghela napasnya pelan. "Lo harus bawa Rara buat jelasin ke Kiara."
Kenzie mengangguk. "Rencananya sih gitu … tapi gue takut Rara malah semakin memperkeruh keadaan."
"Kalau gue ada di posisi Kiara, gue juga perlu waktu sih buat maafin kelakuan lo."
"Gue tau." Kenzie mengembuskan napasnya pelan.
Pria itu memejamkan matanya sesaat. "Gue mau balik kerja." Kenzie beranjak dan memilih kembali membenarkan mobil yang belum beres.
***
"Asstagfirullahalazim, Ra!"
Kenzie membelakan matanya kala membuka pintu, disuguhi Kiara yang sudah terbaring dengan darah yang mengucur di kakinya.
Cowok itu panik, ia menelepon Ayla agar gadis itu membawa mobil ke kontrakannya.
"Kenapa bisa gini, Ra?" Kenzie mengusap pelan pipi Kiara.
Gadis itu hanya memejamkan merasakan sakit dibagian perutnya.
Tanpa aba-aba lagi, Kenzie menggendong Kiara. Ia akan menunggu Ayla di depan gang.
"Ra, jangan tutup mata."
"S-sakit, Kak."
Kenzie bergerak gelisah. Niatnya pulang sore ingin memperbaiki hubungannya dengan Kiara, malah melihat gadis itu terbaring lemah di kamarnya.
Beberapa menit menunggu, sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Kenzie masuk dengan Kiara yang ia rebahkan di pangkuannya.
"Jalan cepetan!"
Ayla akhirnya menjalankan mobilnya. Sesekali gadis itu menatap khawatir ke arah Kiara.
"Kenapa bisa kayak gini?" tanya Ayla.
"Gue gak tau."
Kenzie mengembuskan memejamkan matanya kuat. Ia terus menerus memaksa Kiara untuk membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband [End]
Ficção Adolescente(Follow sebelum baca boleh atuh, Bund:3) ____ "Lo tau kewajiban jadi suami itu apa?" "Jadi imam yang baik-" Kenzie menarik napasnya pelan, "-Ngasih nafkah, baik lahir maupun batin." Ia ingin menangis rasanya. Apa harus ia mempertaruhkan masa depanny...