E n a m b e l a s

17.2K 1.9K 101
                                    

16. Tetangga nyinyir

Kenzie menatap barang-barang di kontrakannya yang saat ini bertebaran. Cowok itu sudah menyapu, dan membersihkannya sebelum itu.

Tugasnya sekarang adalah, menata barang-barang yang ia bawa dari rumahnya.

"Lo mau ngapain?" tanya Kenzie kala Kiara hendak mengangkat kasur lipat.

"Mau beresin," jawab Kiara.

Kenzie mengambil alih barang itu. Matanya menatap Kiara tajam, "Lo diem. Lo kenapa-kenapa, nanti gue yang repot."

"Tapi …."

"Nurut, Kiara."

Kiara menghela napasnya. Ia kira, setelah kejadian kemarin Kenzie akan kembali menjadi baik.

Ternyata tidak. Apa ucapan Kiara waktu itu membuat Kenzie sakit hati?
Memang apa salahnya Kiara merasa takut? Kiara minder, ia juga malu pada Kenzie perihal pernikahan ini.

"Ngapain masih di situ?"

Kiara mundur, gadis itu akhirnya memilih menurut dan duduk di depan teras kontrakan yang hanya satu kamar itu.

Kiara tersenyum tipis kala mendapati beberapa tetangga barunya yang menatap ke arahnya.

"Pindah, Neng," ujar salah satunya.

"Iya, Bu."

"Sama siapa? Abangnya?" tanyanya lagi.

Kiara menggeleng pelan, "Suami saya, Bu."

"Oh, hamil di luar nikah ya?"

"Heh!"

Kiara menunduk, gadis itu hanya membalas dengan senyum tipis. Bukankah ini memang resiko untuknya?

Kiara beralih menatap ke arah pintu yang terbuka. Di sana, Kenzie sibuk membereskan kontrakannya sendirian.

"Suaminya ganteng, ya? Kok mau sih sama kamu?"

Kiara diam, ia tak mau menjawab. Biarkan saja mereka hidup dengan asumsinya sendiri.

Hidup Kiara, Kiara yang menjalani.

***

"Gue besok udah mulai kerja." Kenzie melepas kaos yang ia gunakan.

Kemudian, melemparnya pada keranjang tempat pakaian kotor.

"Sekolah Kakak, gimana?"

"Pulang sekolah gue langsung kerja. Gue pulang malem, besok," jawab Kenzie.

Cowok itu mengambil handuk, dan berjalan keluar dari kamar kontrakannya dengan alat mandi yang ada di gayungnya.

Kamar dan kamar mandi di kontrakannya memang terpisah.

Kiara memilih menyiapkan pakaian untuk Kenzie kenakan.

Cowok itu benar-benar membereskan semuanya sendirian. Ia tak mengizinkan Kiara ikut serta membantunya tadi siang.

Selang beberapa menit, Kenzie kembali masuk dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Rambutnya basah, sepertinya … cowok itu keramas.

"A-aku keluar dulu."

"Terserah."

Kiara beranjak, kemudian memilih menunggu Kenzie mengenakan pakaiannya.

Bad Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang