14. Dia kembali
"Kak jadi, kan?"
Kenzie yang awalnya sibuk mengenakan jaket miliknya, langsung menoleh ke arah Nara yang sudah tersenyum manis.
Cowok itu mengangguk pelan, "Jadi."
Tangannya meraih kunci motor, kemudian kembali menatap Nara. "Tapi gak sama lo," sambungnya.
Kenzie berjalan ke arah dapur. Cowok itu melihat Kiara yang tengah tertidur di pangkuan Bi Dedeh dengan tangan wanita itu yang mengusap perut Kiara.
"Ibu tau kamu anak baik, Ra. Ibu kenal kamu."
Kenzie diam. Kiara memang anak baik. Hanya saja, jalan hidup Kiara tak sebaik orangnya.
Maksudnya, Kiara dituduh seolah-olah dia yang salah oleh banyak orang, termasuk anak-anak di sekolah dan juga tetangganya. Padahal, kenyataannya tidak begitu.
Kenzie memilih pergi meninggalkan dapur. Ia rasa, Kiara dan Bi Dedeh membutuhkan waktu untuk bersama kali ini.
Biar Kenzie mencari kontrakan sendiri saja.
Ketika kakinya menginjak lantai luar, Kenzie berdecak kesal melihat sosok Nara yang sudah tersenyum dan melambaikan tangan ke arahnya. "Ayo, Kak. Gue gak sabar nih liat Jakarta."
"Turun dari motor gue!"
Gadis itu menggeleng kuat. "Nggak! Kan kita mau jalan-jalan."
Kenzie menghela napas pelan. Cowok itu kembali masuk ke dalam rumah. Setelahnya, ia kembali keluar dan naik ke atas motor milik Ayla.
"Loh, kok—"
Kenzie melirik Nara sekilas. Kemudian, ia melajukan motor metik milik Ayla.
***
Kiara melangkahkan kakinya menyusuri jalan sendirian. Ia bosan, ia juga selalu merasa sedih ketika diam di rumah.
Matanya menangkap gerobak penjual rujak. Gadis itu mengembangkan senyumnya, "Kayaknya makan rujak enak."
Kiara merogoh saku celananya. Namun, sayang ia tak memiliki uang sama sekali.
Helaan napas terdengar. Tangannya terulur mengusap perut datarnya sendiri. "Kamu mau banget, ya? Kamu bisa nahan kan, Sayang?" ujar Kiara.
Dengan berat hati, Kiara memilih kembali melangkah menuju rumah kembali.
Saat sampai di rumah, Kiara memegang ponselnya sendiri. Ia ingin menghubungi Kenzie, dirinya ingin rujak. Tapi … mengingat sikap Kenzie yang kembali seperti dulu, cukup membuat Kiara sadar diri.
"Ra, lo kenapa?"
Kiara mendongak. Gadis itu menggeleng pelan saat Ayla bertanya padanya.
"Lo … mau sesuatu? Muka lo kelihatan gelisah."
"Nggak, Kak. Aku gak mau apa-apa kok," jawab Kiara.
Ayla duduk di samping Kiara. Gadis itu mengusap lengan Kiara dengan pelan, "Gue minta maaf ya, Ra."
"Kakak udah terlalu sering minta maaf."
"Ini semua gara-gara gue, Ra. Kalau aja semuanya gak terjadi, Kenzo gak akan benci sama lo. Kenzie yang gue kira bakal jaga lo … dia malah kayak gitu tadi pagi," lirih Ayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband [End]
Fiksi Remaja(Follow sebelum baca boleh atuh, Bund:3) ____ "Lo tau kewajiban jadi suami itu apa?" "Jadi imam yang baik-" Kenzie menarik napasnya pelan, "-Ngasih nafkah, baik lahir maupun batin." Ia ingin menangis rasanya. Apa harus ia mempertaruhkan masa depanny...