Alasan sebenarnya.

0 2 0
                                    

Adit, cowok itu terlihat sedang bersiap siap untuk pergi menemui ayu, berniat meminta maaf karena telah membuat ayu menangis atas perlakuannya. Adit pun segera keluar kamar dengan membawa satu boneka dan satu coklat. setelah berada di depan rumah. cowok itu pun segera menaiki motornya menuju lokasi yang telah lala kirim tadi sore, yaitu rumah ayu.

Sekitar dua puluh menit menuju rumah ayu. dan akhirnya adit pun sampai di depan rumahnya. Cowok itu pun segera turun dari motornya dan berjalan berniat mengetuk pintu rumah. sebuah rumah yang sangat sederhana tapi indah buat di lihat. setelah adit mengetuknya beberapa kali. keluarlah seorang nenek yang berumur sekitar enam puluh tahun. nenek itu pun membuka kan pintunya. setelah pintu itu terbuka. adit pun agak sedikit kaget melihatnya.

"Saya kira siapa, ternyata nenek hehe " Ucap adit sambil tersenyum kaku. berusaha membiasakan ekfresinya seperti biasa.

"Cari siapa ? " ucap si nenek dengan suara berat.

"Saya mau tanya nek, apa bener ini rumah ayu? " si nenek mengagguk.

"Ouh ini ternyata pacarnya cucu nenek ya, yaudah masuk dulu, cucu nenek ada di dalam." ucap si nenek sambil berjalan menuju ruang tamu sederhana.

"Saya bukan pac___ " Belum selesai melanjutkan ucapannya, si nenek sudah masuk begitu saja membuat adit mau tidak mau harus mengikutinya dari belakang.

"La, ini pacar kamu datang." Panggil si nenek.

"Saya bukan pacarnya nek, saya temenya." ucap adit berusaha menjelaskan. sayangnya si nenek tidak percaya begitu saja.

"Gak usah malu malu gitu att. Sok duduk "Adit pun segera duduk di sopa yang terbuat dari rotan itu. "Yaudah nenek masuk kamar dulu ya."

"Iya nek."

Ayu keluar dari kamarnya...

"Ngapain lo kesini?!"ucap ayu ketus.

"Gua mau mintaf soal tadi pagi." adit berdiri dari tempat duduknya.

"Gak perlu!."

"Sini duduk dulu!, gak sopan kalou ngomong sambil berdiri." ayu pun menuruti nya untuk duduk di sebelahnya. " Masih marah ?"

"Pikir aja sendiri."

"Yuadah, sebagai permintaan maaf gua, gua punya sesuatu buat lo" adit segera mengambil boneka dan coklat itu dari belakang tubuhnya. "Gua harap lo terima ini.".

"Gua gak bisa jawab sekarang!."

"Ayo lah yu maafin gua. gak kasihan apa sama  gua? gua jauh jauh dari rumah kesini cuma mau minta maaf  doang, masa lo gak maafin sih" ayu berpikir.

"Yaudah gua maafin lo. tapi bukan karena gua nerima dua barang ini ya." ucap ayu sedikit jutek.

"Gapapa kalou lo mau juga, kan ini buat lo "ucap adit sambil memberikan satu boneka dan coklat itu pada ayu. ayu pun tidak mengambilnya." yaudah gua taro aja di sini ya?" Adit pun menaro boneka dan coklatnya di atas meja.

Suasana hening seketika.....

"Lo tau gak kenapa orang kaya gua berani nembak cowok duluan ? " aditya menggeleng. " Karena gua pikir dengan cara gua nembak cowok duluan gua bisa dapatkan apa yang gua belum dapatkan.."

"Maksud nya?."

"Kasih sayang yang tulus. karena semenjak gua kecil, gua belum pernah ngerasain kasih sayang dari orang tua itu gimana?, kasih sayang dari orang yang kita sayang itu seperti apa?, terkadang gua suka ngerasa. kok tuhan gak baik ya sama gua, kok gua beda ya sama orang lain. pertanyaan itu selalu muncul di kepala gua dit. dan sampe sekarang gua masih berusaha cari siapa orang yang bener bener sayang sama gua!" lirih ayu

Freindship Or LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang