Kegelisahan Lala.

5 2 0
                                    

Pagi ini Lala terlihat sedang sarapan pagi bersama kedua orang tuanya. Suasana hening. tidak ada percakapan sama sekali di antara ketiganya. Dari pihak Lala maupun kedua orang tuanya. Semuanya sama sama pokus pada sarapanya masing masing. tidak seperti keluarga yang lainya yang menikmati sarapan dengan hangat nya isi rumah. terkadang Lala suka iri sama temen temenya yang bisa menikmati sarapan dengan hangatnya keluarga. tapi apalah daya nya yang cuma bisa berharap akan keharmonisan keluarganya.

Lala segera berdiri dari tempat duduknya membuat kedua orang tuanya menoleh." Kamu mau kemana la? Kan ini hari Minggu." Tanya Linda membuat Lala menatapnya..

"Mau ke rumah temen mah, yaudah Lala pergi dulu ya "Lala segera mengambil tas selempangnya di atas meja makan, setelah itu segera pergi menuju keluar. langkahnya terhenti, ketika arya bersuara.

"Papah gak izinin kamu pergi!" Lala menoleh pada arya.

"Apa urusanya dengan anda?"ucap Lala tajam. Arya segera berdiri dari tempat duduknya, di ikuti oleh Linda.

"Kamu berani sama papah, hah!!"tegas arya.

"Bukanya selama ini anda gak pernah nganggap saya ada, iya!? terus ngapain repot repot ngatur urusan saya!" Ucap Lala tajam membuat Arya tidak bisa berkata kata lagi.

"Kurang ajar kamu!!" Tamparan itu melesat pada Lala, cewek itu diam beberapa detik, kedua tanganya memegang pipinya.

"Papah jahat!!" Pekik lala. cewek itu segera berlari keluar rumah. Air matanya sudah turun tak terbendung. Linda sangat kecewa pada suami nya bisa bisanya menampar anak yang lahir dari rahimnya.

" Aku kecewa sama kamu mas!!" Linda segera masuk kedalam kamarnya. sedangkan arya merasa bersalah karena telah menampar putri semata wayang nyah dengan tanganya sendiri.

Lala terlihat sedang menunggu angkutan umum di sebuah halte, Hari ini Lala berniat untuk kembali ke rumah Ilham. memastikan cowok itu ada di rumahnya. selama satu Minggu ini Lala terus di kelilingi rasa bersalah. jam tidurnya tidak teratur  karena memikirkan sahabatnya itu. Kedua mata Lala tertuju pada angkutan umum yang sedang melaju menghampirinya. Lala pun melambaikan sebelah tanganya kepada supir angkot itu. setelah anggkot itu berhenti Lala segera masuk kedalam angkot dan duduk di dalam nya. sekitar lima belas menit di perjalanan Lala segera turun dari angkot dan membayarnya. Lala segera berjalan menuju rumah Ilham dan segera mengetuk pintu rumahnya beberapa kali, setelah itu mengecek di celah jendelanya. sama sekali tidak ada tanda tanda orang di dalam rumah itu. Lala menarik napasnya dan membuang nya secara perlahan setelah itu segera membalikan badanya. tiba tiba tatapanya tertuju pada Bu Nuri yang baru saja habis membuang sampah. Lala pun segera beralari kecil menghampirinya.

"Eh neng ini lagi" Lala tersenyum kaku. "Ngapain neng kesini lagi? cari Ilham?" Tebak Bu Nuri.

"Iya bu, kira kira Ilham udah pulang belum ya Bu?."tanya Lala.

"Kayaknya belum deh neng" ucap Bu Nuri" Ouh iya neng, jadi kemarin itu Ilham menelpon saya terus dia nitipin pesan katanya___"

"Katanya apa bu?" potong Lala cepat.

"Katanya kalau ada yang nyariin dia suruh bilang aja kalau dia udah mati." Ucap nya membuat Lala tersentak kaget mendengarnya. " Jangan kaget gitu att neng, palingan Ilham  bercanda, emangnya neng gak tau kalau ilham itu suka  bercanda? Tante aja ketawa dengarnya haha." Lala tersenyum kaku.

"Yaudah makasih ya bu info nya." Bu Nuri mengangguk.

"Yaudah, saya masuk dulu ya neng." Lala segera mengagguk. setelah itu Bu Nuri masuk kedalam rumah, sedangkan lala cewek itu masih berdiri di tempat dengan kedua mata sendu. setelah itu Lala segera pergi dari tempat.
                                          •••

Freindship Or LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang