Zaki sudah sampai pekarangan rumahnya, lalu ia memarkirkan motornya pada garasi yang tersedia di samping rumahnya.
Ia melangkah, dan membuka pintu utama. "ASSALAMU'ALAIKUM PANGERAN DUNIA DATANG DENGAN SELAMAT SENTOSA....YUHUUU.." Teriakan yang menggelegar sampai menembus dinding dapur.
"Kamu apa-apaan sih a', dateng dateng teriak-teriak gak jelas. Sono noh kehutan kalau mau teriak-teriak mah gih, huss." Omel Hara, bundanya Zaki.
Sedang yang diomeli cengengesan, dan beralih menyalimi tangan sang bunda tercintah."Hhhee, ya mangap bun udah kebiasaan."
Bunda Hara hanya memutar bola mata jengah, sudah pusing~pikirnya.
Zaki pamit ingin memasuki kamar, tapi saat tiba diruang keluarga matanya melotot sempurna. Bagaimana bisa ia tidak mengetahui kepulangan sang kaka tercinta? Ohh jangan lupakan ayahnya yang juga pulang tanpa sepengetahuan nya.
"BUNDA. BUNDA KOK GK BILANG A'A SIH KALAU AYAH SAMA ABANG UDAH PULANG!" Lagi dan lagi teriakan membahana yang Zaki keluarkan.
"Gak usah teriak-teriak napa a', sakit kuping bunda."
"Abisnya, kenapa bunda gak ngasih tau a'a, kalau duo kakap ini pulang," Ucapnya rada kesal.
"Enak aja duo kakap, mulut mu minta ayah plester bang? Sama ayah sendiri gak ada sopan-sopannya!" Ucap Debi ayahnya.
"Tau," Sambung Darva sambil memutar bola matanya malas.
"Wah-wah jangan dong yah, ntar kalau mulut abang diplester ayah, siapa dong yang bakal godain my little wife?" Ucap Zaki sambil menutup mulutnya menggunakan tangannya.
Lalu ia ikut mendudukkan dirinya di sofa single, dan meraih toples kue di hadapannya itu.
Fyi, jadi Zaki itu mempunyai satu kaka laki-laki dan dua adik kembar cowo-cewe. jadi, Darva itu nama kaka Zaki yang pertama. Ia kuliah di luar negri, yang sebentar lagi akan lulus dan wisuda.
"Gimana bang study disono? Seru?" Ucap Zaki sambil menyuapkan kue kedalam mulutnya.
"Ya seru lah, banyak cewe, bening- bening pula." Bukan Darva yang menjawab, melainkan Debi sang ayah.
"Ayah!" Tegur bunda Hara sembari melotot ke arah Debi. Debi yang melihat itu sontak terkekeh.
"Serius?" Ucap Zaki antusias.
"Sayangnya a'a gak tertarik." Lanjutnya lagi dengan nada datar.
"Loh, kenapa?" Ucap bunda Hara aneh.
"Yaaa, gapapa bun, a'a kan udah punya Sandra my little istri," Ucap Zaki sambil senyum-senyum sendiri membayangkan Sandra dengan ekspresi muka garangnya.
"Hilih, kayak Sandra mau aja sama kamu a'," Ucap bunda Hara julid.
"Bunda teh sok kitu ihh ka anak sorangan, lain mah doakeun supaya jodoh," Ucap Zaki sambil cemberut. (Bunda mah suka kayak gitu ih ke anak sendiri, bukan mah doain biar jodoh).
Melihat Zaki yang tengah kesal, sontak Debi, Hara dan Darva pun terkekeh dengan sifat Zaki yang masih seperti anak kecil.
"Sandra juga mikir kali Zak, mana mau dia sama cowo modelan kek lo gini." Ucap Darva merendahkan.
Zaki yang mendengarnya mendelik ke arah Darva sang abang. "Emang nya gue kenapa hah?! " Ucapnya ngegas.
"Bocah, lo itu kayak bocah," Sahut Darva santai.
"Gapapa kayak bocah, yang penting ganteng." Ucapnya narsis.
"Ganteng doang, punya sifat kek anak kecil mah percuma, buang+buang waktu aja," Ucap Debi ikut menggoda anaknya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaki Somplak [ REVISI✓ ] [Hiatus]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA! BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA! _______________ "Sandra lo mau gak jadi istri gue?" "Gak makasi." "Sandra, ayolah San mau yah? Ya... ya..ya.." "San, lo maukan jadi istri gue?" "Ogah." "Pasti mau, pokoknya harus mau!" "Apaan s...