Hari ini adalah hari dimana Zaki melaksanakan hukuman dari ayah handa tercintanya, yaitu membersihkan kolam renang.
Tidak hanya itu, ia pun di suruh untuk menyapu, serta menyiram tanaman sebagai hukuman karna sudah nakal dengan ikut-ikutan tawuran seperti kemarin.
Sebenarnya ini bukan yang pertama kalinya untuk Zaki, tapi tetap saja kan ia sendiri posisinya adalah ketua geng, jadi mau bagaimana pun ia harus tanggung jawab atas gengnya.
Dan ini juga bukan pertama kali bundanya, Hara mendiaminya. Pernah suatu ketika Zaki terlibat tawuran antar geng seperti ini, sampai ada salah satu anggota musuh yang sampai masuk rumah sakit akibat pukulan dan perkelahiannya dengan Zaki, akibat semua itu bundanya mendiaminya selama 2 Minggu lamanya, karna orang tua korban meminta pertanggung jawaban. Dan itu mampu membuat Hara dan Debi malu akan perbuatan yang Zaki perbuat itu.
Maka dari itu, ia melakukan segala cara untuk membujuk bundanya supaya tidak mendiaminya. Karna ia sendiri tidak tahan jika beradu perang dingin dengan bundanya. Zaki lebih memilih di marahi atau di pukul bundanya daripada harus di diami seperti itu.
Tapi sayangnya bundanya terlalu baik, walaupun Zaki terbilang nakal, tetapi bundanya tidak pernah yang namanya memukul Zaki, kecuali menggaplok mulutnya yang lemes itu.
Dan akhirnya bundanya mau memaafkannya setelah Zaki membujuknya dengan cara ia berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya, dan bonusnya ia membelikan seblak untuk bundanya itu.
Zaki sangat menyayangi bundanya, menurutnya, bundanya adalah bidadari tanpa sayap, malaikat yang di ciptakan untuknya, dan cinta pertama yang membuatnya sangat amat menyayangi bundanya itu.
Sepuluh menit sudah Zaki memulai rutinitas membersihkan kolam renang nya itu. Dan sepuluh menit itu pula yang menurutnya waktu sangat amat lambat, seakan tengah mengejeknya.
"Ahh, capek guee..." Sembari mengecak-acak rambutnya
Hari ini adalah hari libur, dan hari ini pula hari yang menurutnya paling melelahkan ketimbang hari-hari lainnya.
Zaki belum mandi, ia membersihkan kolam renang dengan saringan yang di beri tongkat panjang untuk mengambil dedaunan yang jatuh ke kolam renang tersebut.
Zaki hanya menggunakan kolor kuning garis-garis, tanpa memakai atasan.
Ia sedari tadi menggerutu, sambil terus membersihkan kolam renang.
"Apes banget gue hari ini, harusnya full time di kamar sambil rebahan, ini malah bersihin kolam, hadeuh apes-apes," gerutunya, namun tangannya tetap bekerja.
_____________
Sandra baru saja selesai mandi, tidak biasanya ia di hari liburnya ini mandi pagi. Biasanya ia akan mandi di sore hari, namun entah angin dari mana yang membuatnya semangat mandi di hari liburnya ini.
Hari libur biasanya Sandra gunakan untuk rebahan sepanjang hari di kasur, main hp, tidur, makan,dan tanpa mandi, dan tentunya tidak keluar kamar sama sekali kecuali untuk makan. Seperti itu saja terus. Seperti sedang ber-hibernasi.
Sandra sudah siap dengan pakaian rumahannya itu. Ia hanya memakai training warna hitam serta kaos oversize berwarna putih. Simple namun terlihat sangat cantik di tubuhnya.
Sandra ke luar kamarnya, untuk melakukan sarapan paginya.
Jam baru saja menunjukan pukul 09:58 wib. Sandra memang terbiasa tidak sarapan di pagi hari, karna jika ia mengisi perutnya untuk sarapan maka perutnya akan berdemo, yeah sakit perut maksudnya.
Sandra terkejut atas kehadiran orang yang sudah satu Minggu tidak pulang ke rumah ini. Ia menghampirinya dan duduk di meja makan saling berhadapan.
"Papa, tumben... Kemana aja selama seminggu?" Tanya Sandra.
Yah, orang itu adalah papanya, papa yang selama ini selalu pulang pergi semaunya, papa yang sering menyakiti mamanya, serta papa yang tidak peduli dengan dirinya.
Dimana jika seorang anak perempuan akan di manjakan oleh ayahnya, di perlakukan layaknya putri oleh ayahnya, di perhatikan, di khawatir kan, di lindungi oleh ayahnya.
Namun berbeda dengan Sandra. Ia hanya seorang putri yang di abaikan oleh papanya sendiri. Bukan di abaikan, namun lebih ke... Papanya tidak peduli, namun Sandra akui jika papanya itu baik terhadap dirinya walaupun jarang berada di rumah, tetapi yang Sandra inginkan hanya satu. Tidak bisakah papanya memberi sedikit perhatian kepada dirinya? Tidak bisakah papanya memberi dukungan di saat putrinya sedang dalam masalah? Tidaklah bisa papanya meluangkan waktunya untuk sekedar bercanda gurau dengan putri semata wayangnya ini? Jika hal yang Sandra inginkan tidak dapat ia dapatkan dari papanya itu, Sandra hanya ingin sedikit merasakan kasih sayang papanya yang nyata, bukan yang hanya ucapan dengan berisikan kata-kata dusta.
Iya, dusta. Dimana papanya sering bilang akan menghabiskan waktu seharian dengan Sandra namun nyatanya tidak, dimana papanya bilang sayang kepada Sandra namun itu hanya sekedar kata penenang di saat keinginannya ingin membuncah keluar.
Semuanya palsu, semuanya hanya sekedar kata, tanpa makna. Semuanya hanya sekedar ucapan tanpa perbuatan. Dan semuanya hanya sekedar ungkapan tanpa rasa kasih sayang. Semuanya hanya sekedar angan yang Sandra inginkan untuk menjadi kenyataan.
Bodoh memang, masih mengharapkan kasih sayang kepada orang tua yang sama-sama sibuk dengan dunianya sendiri.
Dimana sang mama sibuk dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan sang papa yang sibuk dengan dunia perjudian yang menguras harta serta uang yang mamanya hasilkan.
Sandra pantas kesepian,i a kurang mendapatkan kasih sayang orang tuanya, dan di tambah ia tidak memiliki adik atau kaka yang bisa di ajaknya untuk sekedar bercerita, berbagi kisah kehidupan seperti yang lainnya. Ia hanya seorang anak tunggal yang kesepian dan butuh kasih sayang, anak yang di tinggal kedua orang tua yang sama-sama sibuk.
"Papa sibuk." Sahutnya singkat.
Mengapa? Mengapa papanya menjadi dingin seperti ini, belum puas kah takdir mempermainkannya? Setelah takdir menghancurkan keluarganya, menjauhkan dirinya dengan papanya, merenggut semua kebahagiannya, lantas sekarang takdir kembali mengambil kehangatan papa nya pada dirinya ini?
Ya Tuhan, mengapa seperti ini?
"Papa akan cerai dengan mama kamu itu, dan setelah perceraiannya selesai papa akan menikah dengan tante Dewi, dan papa harap kamu bisa menghadiri acara pernikahan papa nanti," Ucapan yang di lontarkan papanya tadi mampu membuat dirinya tersentak dari lamunannya.
Tidak bisakah gue untuk sekedar ngerasain kasih sayang orang tua gue yang lengkap?
Jika bisa gue mungkin akan sangat bahagia walau hidup dengan sederhana.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaki Somplak [ REVISI✓ ] [Hiatus]
Fiksi RemajaFOLLOW SEBELUM MEMBACA! BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA! _______________ "Sandra lo mau gak jadi istri gue?" "Gak makasi." "Sandra, ayolah San mau yah? Ya... ya..ya.." "San, lo maukan jadi istri gue?" "Ogah." "Pasti mau, pokoknya harus mau!" "Apaan s...