_21_ [ REVISI ✓ ]

339 29 33
                                    

"Ngapain Lo kesini, Rozak!!"

Memang benar, apa yang Zaki katakan tadi ke bundanya. Bahwa ia akan mengajak Sandra untuk malmingan.

"Lo gak tau sekarang malem apa?" tanya Zaki sambil tersenyum penuh arti.

Sandra diam sambil bersedekap dada.

"Malem Minggu kenapa emang?" Tanya Sandra galak.

"Yaudah ayo!" Ajak Zaki semangat.

Sandra dan Zaki berada di luar pekarangan rumah Sandra, Sandra tidak mengizinkan Zaki untuk masuk ke dalam rumahnya itu, katanya takut rumahnya kotor terkena cipratan dosa Zaki.

"Ayo, ayo, mau gue tempeleng tuh kepala Lo!"

"Sana gih pergi, gue mau maraton," Sambung Sandra.

Zaki sontak memegang dahi Sandra dengan punggung tangannya.

"Apaan sih lo!" Sambil menghempaskan tangan Zaki.

"Lo waras kan San?" Tanya Zaki.

"Waras lah, emang kayak lo, pasien RSJ!"

"Lo gila! Mana ada orang maraton malem-malem, mau balapan lari ama mbak kun Lo?!"

"Heh Rozak! Yang bilang mau lari maraton siapa hah gue tanya?!"

"Lo tadi yang bilang Maemunah!" Sahut Zaki gemas.

"Maksud gue mau nonton drakor! Kurang kerjaan banget gue lari-larian malem-malem! Gak sekalian aja gue ikut terbang-terbangan ama mbak Kun ama om pocong!"

"Oh bilang dong!" Zaki mengangguk, "Dari pada nonton mending jalan sama gue," ucap Zaki sambil menarik turunkan alisnya.

"O tu-du gah, OGAH," ucap Sandra tepat di depan muka Zaki.

"Anjirr, bau cungur," ucap Zaki sambil menutupi hidungnya. Sebenarnya tidak bau, tapi sangat wangi mint, tapi biarkan saja, biar Sandra malu.

Sandra tak segan-segan mengeplak bahu Zaki, lalu menempeleng kepala Zaki.

"Setan lo! Pergi! Pergi dari rumah gue! Kalau bisa dari peradaban iniii!!" Ucap Sandra sambil sedikit teriak.

"Haha...haha, stop woy...stopp.....hahahaha," ucap Zaki tertawa karna Sandra terus saja memukuli kesal.

"Udah woy, udah!!! Iya-iya gue minta maaf!" Ucap Zaki.

Lantas Sandra pun berhenti memukuli Zaki, lalu bersedekap dada dengan bibir mengecut karna kesal.

Zaki membenarkan jaketnya, lalu beralih menatap Sandra.

"Ngapain tuh bibir di monyong-monyongin? Kode minta gue cium hah? Iya?"

Sandra melotot lantas kembali menjambak rambut Zaki, namun hanya sekali.

Ia teringat orang seperti Zaki ini tidak cocok jika harus di ladeni karna hanya akan menguras tenaga dan pikiran.

"Awsshh," ringis Zaki sambil mengusap-usap kepalanya bekas jambakan yang Sandra beri tadi.

"Hayu buru ihh, rek jalan moal yeuh?" Ucap Zaki dengan logat sundanya.

Sandra hanya menggeleng. "Gak." Mood nya sudah hilang sekarang ini.

"Seblak ceker, seblak dengkul, seblak kerupuk, sadas, ceker merecon, dengkul, bakso sapi, bakso urat, mie ayam, Boba, apa ajalah terserah," ucap Zaki mengabsen satu persatu makanan yang paling banyak cewe suka.

Sedangkan Sandra? Ia sudah melotot di tempat dengan lidah yang seperti menahan gejolak rasa ingin.

Lantas Sandra kembali dengan muka datarnya, ia ingat bahwa ia sedang ngambek.

"Gak!"

"Yakinnn?" Goda Zaki.

"Yaiyalah!"

"Benerr?"

"Hm."

"Yaudah kalau gitu,..." Sandra memotong ucapan Zaki.

"Yaudah ayok!" Ucap Sandra dengan semangat 45 nya.

"Kan, pelet kek gini nih kenceng banget,"gumamnya.

"Buruan, kalau gak gue masuk lagi nih," ucap Sandra memukul kepala terbalut helm Zaki.

"Iya-iya."

Lantas Zaki pun menjalankan motornya, Sandra pun hanya memakai pakaian seadanya, yaitu hoodie putih dengan celana hitam dan sandal rumahan.

Zaki? Ia hanya memakai celana pendek selutut dengan hoodie putih, dan sandal cowo biasanya.

Simple namun terlihat keren.

***

Tbc

Zaki Somplak [ REVISI✓ ] [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang