Keesokan harinya tepat pukul 07:15 Sandra baru saja bangun. Sinar mentari pagi yang mengganggu tidur nyenyak nya itu, lantas ia bangun, menggeliat lalu terdiam untuk mengumpulkan nyawanya sebentar, lalu ia mengambil handphone nya, memeriksa notifikasi. Ada yang sama kalau bangun tidur yang langsung di cari itu hp?
Lantas ia melotot kala melihat jam di handphone nya itu, ia menyingkap selimutnya lalu berlari ke arah kamar mandi.
Tidak, Sandra tidak mandi. Ia hanya gosok gigi serta cuci muka saja. Toh ia tetap cantik walaupun tidak mandi~pikirnnya.
Lantas ia menuju lemari baju dan mengambil seragam batik nya.
Ia memakainya dengan cepat ,setelah beres ia menyisir rambut tak lupa memakan bedak bayi serta lipbalm nya, jangan lupakan parfum.
Sandra keluar menuruni tangganya, satu kata untuk kondisi rumahnya, yaitu sepi.
Saat tiba di akhir undakan tangga, ada suara menginstrupsinya.
"Sarapan dulu sayang." Suara yang selama ini sangat amat di rindukannya.
Sandra melihat ke arah meja makan, lalu menghampiri nya .
"Gak sempet mah, nanti aja di sekolah," Ucapnya sambil meminum susu yang sudah di siapkan oleh mamahnya tadi.
"Pelan-pelan minumnya," Ucap Lisa mamahnnya.
"Yaudah, Sandra berangkat ya, assalamualaikum," Ucapnya sambil menyalimi tangan sang mamah.
"Waalaikumsalam, Emm tunggu sayang.."
"Ada apa ma?" Tanyanya.
"Mamah di tugaskan bos mama, buat meng- handle perusahannya yang ada di Malaysia," Cicitnya pelan.
Sandra terdiam.."Jadi mamah pulang cuma buat bilang kalau mamah mau ke luar lagi? Gapapa kok ma, Sandra udah biasa sendiri hhe..." Sahutnya sambil terkekeh pilu. Toh,untuk apa pulang kalau untuk pergi lagi? Lebih baik langsung saja bukan, bukannya hanya akan membuang buang waktu jika harus pulang dulu?
"Bukan gitu sayang, tapi emang ini penting."
"Iya gapapa, mau mamah gak pulang pun gapapa, Sandra kan udah gede, yaudah, Sandra berangkat mah, assalamualaikum," Ucapnya seraya berjalan ke luar, ia sudah sangat telat.
__________
Sandra tidak membawa kendaraan, ia sudah berada di halte untuk menunggu bus atau angkutan umum yang akan membawanya ke sekolah.
Tiba tiba...
Tin...tin
Suara klakson motor membuyarkan lamunannya. Lalu ia mengalihkan pandangannya ke arah motor yang entah sejak kapan sudah berada di hadapannya itu.
Orang itu seperti tidak asing. Dan tiba tiba...
"Woy. Ngapain Lo liatin gue sampe segitunya?" Ucap cowok di hadapannya.
Sandra langsung tersadar lalu tanpa sengaja tangannya refleks memukul wajah cowo yang sudah mengagetkannya tadi.
"Awshh, sakit elah, ngapain pake gaplok gue segala!" Ucap cowo itu sambil memegangi wajahnya yang barusan kena geplak Sandra.
"Abisnya Lo ngagetin gue!" Ucap Sandra setengah kesal.
"Siapa yang ngagetin sih, lo nya aja malah ngelamun," sahut cowo itu.
"Iya-iya gue salah, yaudah ayok! Lo mau ke sekolah kan? Bareng gue aja ya? Ayo berangkat," Ucap Sandra seraya akan menaiki motor cowo yang mengagetkannya tadi.
Baru saja ingin menaiki motor itu, tiba-tiba tubuhnya di tahan.
"Yee, gue mah bawa motor, ngapain bareng lo yang jalan kaki, yaudah bay- bay cantik, semangat nunggu bisnya ya, kalau gak dateng juga jalan aja lebih sehat, dan badan lo bakal kurusan haahaaa...bayyy..." Ucap cowo itu, lalu melajukan motornya dengan cepat melewati Sandra yang melongo.
"Briannn... sialan lo ya! Guee telat bantuin gue napa! Oke fiks kita kemusuhan!" Teriak Sandra lantang tanpa memperdulikan orang sekitarnya.
Brian, yang mendengar teriakan Sandra itu lantas tertawa. Tidak, Brian tidak benar-benar meninggalkan Sandra, ia bersembunyi di tikungan jalan, karna memang ingin membuat gadis yang menjadi sahabatnya sejak lama itu kesal terhadap nya.
Brian lantas turun dari motornya, lalu berjalan mengendap-endap untuk ke arah Sandra yang sedang mengalihkan pandangannya ke arah samping.
Tiba tiba....
Dorr....
"Tai cicak," Latah Sandra karna kaget.
"Hahaha mana ada tai cicak, adanya tai kuda hahaha..." Tawa Brian pecah.
Sandra hanya diam memandang wajah Brian datar, lalu tanpa aba-aba ia menendang tulang kering Brian karna saking kesalnya dengan cowo itu.
"Awshh... Awshh," Ringis Brian, karna tulang kering nya di tendang oleh Sandra. Saking kencangnya ia sampai berjongkok sambil mengaduh.
Sandra yang melihat itupun antara ingin menolong dan tertawa.
Sontak Sandra tertawa, suruh siapa membuatnya kesal!
"Rasain lo!"
"Abisnya gue kesel sama lo!" Lanjutannya sambil menatap nyalang ke arah mata Brian langsung.
"Hhee iya-iya sorry, gue kan cuman becanda," Ucap Brian sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal tersebut.
"Yaudah gue maafin! Walau terpaksa," Cicit Sandra di akhir kalimat.
"Yaudah ayok, katanya mau berangkat bareng," Ucap Brian sambil menarik lengan Sandra dan membawanya ke tikungan yang tadi sempat menjadi tempat sembunyi nya.
Sandra yang di tarik pun hanya mengikuti nya. Toh ia sudah terlambat karna jam sudah menunjukan pukul 07:55 dan lima menit lagi bel.
__________
Sandra dan Brian sudah sampai ke sekolah.
Sandra turun lalu membuka helm nya dan langsung memukul kepala Brian dengan helm di genggamannya.
"Lo mau bawa gue ke neraka hah! Gue belom siap mati Brian!" Ucapnya kesal.
Sudah tadi sebelum berangkat ia sudah di buat kesal dan sekarang pun ia di buat kesal kembali. Memang Brian dan si Zaki itu sama-sama titisan setan! Eh kok jadi Zaki.
"Untung masih pake helm gue," Cicit Brian pelan.
"Ya kan Lo sendiri yang bilang suruh gue cepetan gimana sih!" Lanjutnya.
"Ya gak gitu juga bambangg, lo mau balikin gue ke pencipta gue Hah? Iya?!" Ucap Sandra.
"Huh, yaudah iya gue salah dan Lo maha benar," Ucapnya mengalah.
"Emang lo itu salah! Baru nyadar lo? Bukannya minta maaf!" Ucap Sandra sambil bersedekap dada dan menatap Brian marah.
"Iya-iya maaf kan saya nyai" Ucap Brian sambil menyatukan tangannya dan menunduk di hadapan Sandra
"Nah gitu dong!" Ucap Sandra.
"Gue maafin, udah-udah gak usah gitu, jadi enak gue," Ucap Sandra tidak tahu dirinya sambil memukul pundak Brian.
Setelah itu Sandra bergegas ke kelasnya sebelum guru mata pelajaran masuk, dan ia meninggalkan Brian di parkiran tanpa pamitan dan terimakasih.
"Untung sahabat gue, kalau bukan udah gue gibeng tuh bocah," Ucap Brian, dan ikut melenggang dari parkiran.
Tapi tujuan Brian bukan kelas, melainkan kantin sekolah.
Tanpa di sadari ada yang melihat interaksi Brian dan Sandra tadi.
"Kek nya gue harus lebih perjuangin Sandra lagi, nanti gue ke tikung sama kadal buntung bau tengik itu," Seraya tersenyum samar
TBC
Hai hai guys
Ketemu lagi kita hhe
Ehh sebelumnya aku mu minta maaf karna udah lama GK update
Karna mungkin sibuk juga ya sama kerjaan sekolahKalian gimana kabarnya? Pada sehatkan?
Yaudah kalau gitu selamat membaca allHappy reading
Bay bay💜'
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaki Somplak [ REVISI✓ ] [Hiatus]
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM MEMBACA! BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA! _______________ "Sandra lo mau gak jadi istri gue?" "Gak makasi." "Sandra, ayolah San mau yah? Ya... ya..ya.." "San, lo maukan jadi istri gue?" "Ogah." "Pasti mau, pokoknya harus mau!" "Apaan s...