"Sandra. San, lo tau ga perbedaan lo sama bulan?" Oke guys mari kita simak gombalan maut seorang fucekboy satu ini.
"Lo itu ya! Pagi-pagi udah bikin darah gue bergejolak kepingin membantai lo tau gak!" Sandra mendelik dengan tajamnya.
"Lahh? Gue kan nanya. Di jawab dulu atuh!" Ucap Zaki menuntut.
Sandra mendekatkan wajahnya dengan wajah Zaki lalu..."Ga tau dan ga mau tau, puas lo!" Ia pun pergi berjalan meninggalkan Zaki yang sedang misuh-misuh sendiri.
"San... lo kalau ke gue galak bener giliran ke si brainly. com aja loh manis bener kayak tai."
"Heh gue bilangin ya. Pertama. Namannya itu brian bukan BRAINLY. COM, dan kedua, ga ada tai yang rasanya manis GOBLOK!!" Ucap Sandra sambil menjitak kepala pentolan sekolah ini menggunakan gagang sapu yang ia temukan di depan kelas bahasa.
"Awshh, sakit sayang!" Ucap Zaki sambil mengusap kepalanya.
Sandra pun menarik nafas dalam-dalam, memang menghadapi si Rojak ini ehh maksudnya Zaki itu perlu kekuatan ekstra sabar untuk menghadapinya.
Sedangkan yang di marahi malah senyam-senyum kek orang kesambet setan jarian. Gada kapok-kapoknya emang.
"Lo manis kalau marah, eh, btw lo kok tau sih kalau tai itu rasanya ga manis? Apa jangan-jangan..., lo udah pernah cobain ya sebelum sebelumnya? Ngaku lo San!"
"Oke Sandra, tarik nafas buang, tarik nafas buang," Sandra pun tersenyum manis kepada orang di hadapannya itu lalu detik itu juga ia mendelik kesal. "DASAR COWO SINTING, NYEBELIN! LO BISA GAK SIH SEHARI AJA GAK GANGGUIN GUE HAH?! "Nafas Sandra naik turun layaknya gelombang laut.
"Gak bisa," Ucap Zaki dengan tampang watadosnya. (Wajah Tanpa Dosa)
"Terserah lo deh, puyeng gue." Sandra pun menyimpan sapu tadi, dan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.
___________
Setelah melakukan kegiatan wajib di hari senin itu pun Sandra dan kedua sahabatnya memutuskan untuk ke kantin terlebih dahulu. Yah, kegiatan wajib yang di maksud adalah upacara bendera.
"San, aus gue." Athalia Novela atau yang hangat di sapa Lia, ini menarik narik ujung kemeja yang di gunakan oleh Sandra. Seperti anak yang minta di belikan balon oleh orang tuannya.
"Sama San, gue juga nihh, aus." Kinan lutfi atau biasa di panggil Ufi.
"Ya belilah, ngapain laporan sama gue? Ini lagi curut satu, ngapain sih narik narik kemeja gue?! Kalau ringsek gimana?! Emang lo mau setrikain hah!" Sandra merapikan kemeja sekolahnya yang tadi di tarik tarik oleh Lia tersebut sembari mendumal.
"Beliin," Sahut Lia dan Uda manja.
"Ora Sudi! Beli sendiri lah, duit punya. Ngapain gue yang harus beli? Lagian kan yang haus lo pada, gue mah nggak." Sandra pun berjalan meninggalkan mereka berdua lalu duduk di kursi kosong. Sebelumnya ia tadi menyempatkan untuk membeli roti serta susu kotak terlebih dahulu untuk sarapan paginya. Karna di rumah tadi ia tak sempat untuk sarapan.
"Ishh nyebelin lo!" Dumel Lia.
"Tau," Sahut Ufa dengan wajah cemberut.
Sedang yang di ajak bicara malah asik mengunyah rotinya tanpa mau meladeni pembicaraan duo curut itu.
______________
Setelah selesai dari kantin mereka pun masuk kedalam kelas karna bel pertanda masuk telah berbunyi. Mereka bertiga itu satu kelas dari zaman purba dulu, eh maksudnya SMP dulu. Entah keajaiban dari mana sampai saat ini mereka masih terus bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaki Somplak [ REVISI✓ ] [Hiatus]
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM MEMBACA! BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA! _______________ "Sandra lo mau gak jadi istri gue?" "Gak makasi." "Sandra, ayolah San mau yah? Ya... ya..ya.." "San, lo maukan jadi istri gue?" "Ogah." "Pasti mau, pokoknya harus mau!" "Apaan s...