Pagi ini adalah awal bagi seorang pemuda manis bernama Na Jaemin untuk memulai pekerjaan baru nya sebagai seorang sekretaris disalah satu perusahaan terbesar di Korea Selatan.
Ia membalut tubuhnya dengan kemeja putih dan celana kain hitam. Tak lupa ia juga memakai kacamata bulatnya, menambah kesan manis pada wajah itu."Eomma, aku berangkat! " Jaemin mengecup pipi sang ibu kemudian segera melangkahkan kakinya. Ia tak ingin terlambat bekerja dihari pertamanya ini, terlebih ia adalah seorang sekretaris saat ini.
Menempuh perjalanan selama hampir 30 menit, tidak membuat seorang Na Jaemin menurunkan semangat nya. Justru laki-laki manis itu tidak berhenti tersenyum dan membayangkan bagaimana nanti pekerjaannya sebagai seorang sekretaris.
Setelah bertanya pada salah satu karyawan, Jaemin pun melangkahkan kakinya menuju ruangan sang CEO. Seorang wanita bernama Park Jiyeon mengatakan bahwa CEO ingin menemuinya. Jaemin pun meneguk ludahnya kasar, jujur saja saat ini ia tidak tahu seperti apa wajah dan sikap CEO nya itu. Apakah ia tua dan bertubuh gendut dengan kumis panjang diwajahnya dan juga sikap yang menyebalkan? Jaemin menggeleng kepalanya pelan kemudian berdehem sebentar sebelum mengetuk pintu yang berada dihadapannya. Tidak baik memikirkan hal yang buruk seperti itu.
"Masuk. " Suara berat itu adalah hal pertama yang Jaemin dengar. Masuk dengan perasaan gugup Jaemin pun mendongakkan wajah nya kearah sang CEO. Untuk beberapa saat Jaemin terdiam sejenak, kemudian ia memberikan senyum nya yang sangat manis kearah sang CEO.
" Perkenalkan nama saya Na Jaemin. Saya adalah sekretaris anda saat ini tuan Lee dan mohon bantuannya" Jaemin menunduk dengan sopan kearah lelaki yang disebut Lee itu.
Lee Jeno hanya menatap datar kearah sekretaris barunya itu. Ia hanya diam dan tak membalas ucapan dari Na Jaemin. Ya, ia menerima Na Jaemin atas pilihan sang ayah. Segala hal yang bersangkutan dengan Lee Corp akan Jeno laporkan pada sang ayah dan meminta pendapatnya tentang apapun. Bagaimanapun sang ayah lebih berpengalaman dibandingkan dirinya, begitu pikir Jeno.
"Meja mu ada disebelah sana. " Jeno menunjuk salah satu meja yang letaknya tak jauh dari tempatnya.
Jaemin membentuk mulutnya dengan gestur " wah" dan mengangguk semangat.
Didalam hatinya Jaemin bertanya-tanya, mengapa CEO tampan itu membuatnya menjadi satu ruangan dengan Jaemin."Aku melakukan itu hanya karna aku terlalu malas untuk memanggil mu jika berbeda ruangan dan terlalu malas untuk meneleponmu, dan juga.. " Jeno menjeda kalimatnya kemudian memandang Jaemin intens.
Jaaemin hanya mengangguk kaku.
" Setiap jam 3 sore anak-anak ku akan datang kemari. Kuharap kau bisa menjaga mereka selagi aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. " Ucap Jeno lagi.
Dan untuk kedua kalinya Jaemin terkejut dengan pernyataan Jeno barusan. Dirinya sudah mempunyai anak? atasannya itu terlihat sangat tampan dan rupawan. Dan tentu saja ia mempunyai istri cantik yang setara dengan ia bukan?. Ah, rasanya pasti menyenangkan memiliki seorang suami seperti CEO nya itu.
" Kau mengerti? " Jeno yang melihat Jaemin sedari tadi menutup mulutnya pun kembali berucap.
Jaemin dengan sengera megangguk dengan semangat.
" Mengerti tuan!. " Ucap Jaemin.Jeno mengangguk dengan wajah datar nya.
"Bagus,kau bisa melakukan pekerjaanmu."Setelahnya Jaemin membungkuk kearah Jeno dan melangkah kemeja kerjanya dan menyelesaikan beberapa pekerjaan yang Jeno perintah, seperti mengecek jadwal meeting dan juga email-email dari rekan kerjanya.
*
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy (Nomin ft Markhyuck)
FanfictionTentang seorang CEO yang bersikap dingin dan mempunyai 2 anak. (Nomin,Markmin,Markhyuck&Guanren)