Malam ini Jaemin tengah menatap tampilan dirinya di sebuah cermin besar dikamarnya. Ia mengecek beberapa kali sebelum sang kekasih datang dan menjemputnya untuk berkencan. Ya, sesuai janji nya Mark akan mengajak Jaemin berkencan.
Tidak beberapa lama, suara mobil terdengar. Jaemin dengan segera keluar dan tentu saja sebelumnya ia berpamitan pada ibu dan ayah nya.
Jaemin tersenyum dengan sangat manis saat melihat sang kekasih dengan tampan nya tengah berdiri menunggu nya di depan mobil.
Mark tersenyum simpul pada Jaemin. Bertahun-tahun menjalin hubungan tak membuat sifat Mark berubah. Ia tetap seseorang yang kaku. Namun Jaemin pun tahu bahwa Mark benar-benar mencintai nya.
Mark membawa Jaemin menuju salah satu restaurant ternama. Ia memesan tempat itu secara khusus hanya untuk Jaemin.
Jaemin terpaku untuk beberapa saat, tidak ada siapa pun didalam restaurant itu. Hanya ada ia dan Jaemin juga beberapa pelayan.Mark menarik salah satu kursi dan mempersilahkan Jaemin lebih dulu untuk menduduki nya.
Jaemin tersenyum. Hal kecil seperti ini cukup membuat pria manis itu merona malu dengan semburat merah pada pipi nya. Membuat ia semakin manis saat ini.
Beberapa pelayan datang dengan berbagai menu hidangan. Jaemin berbinar menatap macam-macam makanan yang tersaji dimeja mereka malam itu.
Kedua nya makan dalam diam. Mark menyelesaikan makanan nya lebih dulu. Ia memilih memandangi kekasih nya yang saat ini melahap makanan nya dengan binar bahagia. Ia sedikit terkekeh saat Jaemin makan tanpa menyadari bahwa sisa-sisa makanan menempel dibibir nya.
Mark pun mengusap pelan bibir Jaemin dengan ibu jari nya, membuat Jaemin terkejut dan menghentikan makan malam nya. Walaupun Mark adalah kekasih nya selama beberapa tahun ini, namun tak dapat dipungkiri bahwa sikap Mark yang seperti ini sudah cukup membuat pria manis itu merona."Kau seperti anak kecil Jaemin. "
Mark memandang Jaemin yang tengah menunduk malu saat ini.
" Astaga! ada apa dengan jantungku! " Jaemin menjerit dalam hati nya ketika tak sengaja menatap mata Mark.
Mark menatap kekasih nya dengan penuh puja, tak dapat ia pungkiri bahwa ia sangat merindukan kekasih manis nya itu. Berada jauh dari Jaemin membuat ia semakin mencintai kekasih nya. Rindu. Adalah rasa yang membuat Mark semakin hari mencintai Jaemin. Tetapi ada rasa bersalah yang juga menghantui dirinya setiap kali ia menatap atau memikirkan Jaemin.
Jaemin selesai dengan makan malam nya. Saat ini hanya terdengar alunan dari piano yang berada disebuah panggung kecil tak jauh dari mereka. Jaemin bahkan semakin gugup saat beberapa pelayan membawa sebuket bunga mawar merah kearah mereka.
Mark mengambil buket mawar itu, ia menyerahkan nya pada Jaemin dengan tersenyum. Jaemin membalas senyuman Mark dan menerima buket itu. Ia menghirup aroma yang menguar dari kelopak bunga mawar dan tersenyum karena wangi nya. Sampai akhir nya Jaemin dibuat terkejut untuk kesekian kali nya saat Mark mengeluarkan kotak berwarna merah yang berisi sebuah cincin dan membukanya.
"Jaemin, menikah lah denganku. "
*
*
*
Jeno mengantarkan Naeun kesekolah nya seperti biasa. Ia mencium kening Naeun setelah berada didepan gerbang taman kanak-kanak itu. " Belajar yang rajin. Paman Kang akan menjemput mu nanti. " Ucap Jeno.
" Halmoeni kemana Daddy? " Tanya Naeun. Ya, biasa nya sang nenek akan menjemputnya kemudian mereka akan menghabiskan waktu sampai sore sebelum sang nenek mengantar nya ke kantor sang Appa. Tapi hari ini berbeda, supir pribadi sang Ayah yang akan menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy (Nomin ft Markhyuck)
FanfictionTentang seorang CEO yang bersikap dingin dan mempunyai 2 anak. (Nomin,Markmin,Markhyuck&Guanren)