Happy Reading!
Haechan melangkahkan kakinya kedalam sebuah ruangan, tempat di mana ia akan menemui ayah dari bayi yang ia kandung. Digenggamannya sudah ada sebuah surat pengunduran diri yang akan ia berikan.
Butuh waktu 4 bulan bagi Haechan menyiapkan ini semua, termasuk menangani pasien-pasien yang menjadi tanggung jawab dirinya.
Setelah, semua pasien sudah ia tangani sepenuhnya hingga waktu melahirkan tiba. Pada akhirnya, hari yang ia tunggu pun datang.Hari ini adalah saat dimana ia akan memberikan surat pengunduran dirinya dan akan fokus pada masa kehamilan Haechan sendiri.
Tinggal 4 bulan lagi untuk bisa bertemu dengan calon buah hatinya.
Haechan tersenyum samar seraya mengelus perutnya yang sudah terlihat buncit.
"Mungkin ini adalah hari terakhir kita akan bertemu dengan nya.."Haechan mengetuk pintu didepannya sebelum mulai membuka dan masuk kedalam.
Dapat ia lihat seorang Mark sedikit terkejut dengan kedatangannya."Maaf menganggu waktu anda Direktur Lee.." Haechan membungkuk dengan sopan.
Lelaki manis itu menghampiri Mark yang masih diam menatapnya, menunggu Haechan untuk menyelesaikan apa yang ingin ia katakan.
"Ini surat pengunduran diriku." Menyerahkan sebuah surat yang sudah tertata rapi didalam amplop putih kepada Mark. "Aku harap Direktur Lee bisa menyetujuinya."
"Kau yakin?"
"Mengapa harus tidak? Jika aku masih disini, kau ingin aku memberitahu orang-orang bahwa aku sedang mengandung anakmu?" Haechan menatap datar pada pria didepannya.
"Sudah ku katakan untuk mengugurkannya. Dan sekarang sudah terlambat waktunya."
"Sayang sekali aku bukan seorang pembunuh. Jadi anak ini tetap kupertahankan. Dan satu lagi, aku tidak menerima penolakan. Mau tidak mau, aku tetap mengundurkan diri."
Haechan kembali membungkuk sopan pada Mark. " Terimakasih dan maaf menganggu waktu anda Direktur."
Setelah kepergian Haechan. Mark mengusak surai nya dengan sebelah tangan yang masih mengenggam surat pengunduran diri Haechan.
Ada rasa kesal dan dan juga rasa ingin tahu tentang–apa Haechan dan anaknya sehat? Apa mereka hidup dengan baik? Apa jenis kelamin anak nya?.Ia memang jahat meminta Haechan mengugurkan janin yang ia kandung. Tetapi mulut dan otaknya selalu tidak sejalan.
Ia akan mengatakan hal-hal menyakitkan seperti tadi pada Haechan.Dan selama beberapa bulan ini Mark memikirkan itu. Setelah Jaemin tidak ingin melihat dan mendengarkan penjelasannya lagi, ia menyerah. Tidak ada gunanya. Mark sadar diri, ia sangat brengsek dan tidak pantas menjadi pasangan seorang Na Jaemin.
Bahkan keluarga Na Jaemin juga menolak kedatangannya.
Selesai.
Semuanya hancur dan meninggalkan dirinya sendiri.
Termasuk Lee Haechan dan juga anaknya.
*
*
*
Jaemin dan Jeno saat ini tengah menikmati makan siang bersama di dalam sebuah cafe yang terletak tak jauh dari perusahaan.
Hari ini Naeun dan Gunhoo sedang berada di rumah Nenek dan Kakek mereka. Maka setelah pulang bekerja nanti ia akan menjemputnya bersama Jaemin.Hubungan antara Jeno dan Jaemin semakin dekat sejak 2 bulan yang lalu.
Walaupun tidak ada status dalam hubungan mereka, keduanya sudah seperti orang yang berkencan. Bahkan keduanya menjadi bahan obrolan para karyawan yang haus akan gosip sekitar. Baik Jeno dan Jaemin tidak menanggapi sama sekali selagi tidak menjelekkan nama mereka di depan publik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy (Nomin ft Markhyuck)
FanficTentang seorang CEO yang bersikap dingin dan mempunyai 2 anak. (Nomin,Markmin,Markhyuck&Guanren)